Suasana Hangat Itikaf di Rumah Keluarga Meisya dan Bebi

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 29 April 2022 14:12
Suasana Hangat Itikaf di Rumah Keluarga Meisya dan Bebi
Mereka saling memberi semangat agar bisa maksimal beribadah di hari terakhir Ramadan.

Dream - Sepuluh hari terakhir Ramadan sangat dianjurkan untuk melakukan itikaf, yaitu berdiam diri di masjid/ mushola untuk beribadah. Keluarga Meisya Siregar dan Bebi Romeo rupanya memilih untuk itikaf di rumah.

Mereka memang memiliki mushola di rumahnya sehingga bisa beribadah bersama anak-anak. Lewat akun Instagramnya Meisya Siregar bercerita kalau mereka sekeluarga berusaha untuk khataman Alquran bersama.

Unggahan Meisya Siregar

" Tim itikaf from home yg ampir tiap hari tidurnya pas syuruq .. Klo bapaknya mah emg udah biasa begadang..., tidur pas terbit matahari molo ..., liat aja tuh muka nya ON bgt 🤣. Alhamdulillah... khatam jg guys di malam 27 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 Syabila Inshaa Allah segera nyusul 4 juz to go !!! Papa @bebi_romeo semangat baca latin dan tadabur nya yaaah," tulis Meisya dalam unggahannya.

 

1 dari 4 halaman

Saling Menyemangti dalam Beribadah

Saling Menyemangti dalam Beribadah © Dream

Ia mengungkap kalau semangatnya dalam beribadah memang kerap naik turun terutama di hari-hari terakhir Ramadan. Suami dan anak-anaknya lah yang saling menyemangati untuk tetap beribadah.

" Ga da yg paling hebat, cuma mau apresiasi semangat yg berkobar untuk Ramadhan ini ...walau kadang iman naik turun, Capek, ngantuk, sibuk, godaan duniawi ga da abisnya. Alhamdulillah sampe detik ini bisa saling nguatin, saling dukung, saling berlomba dlm ibadah dan kebaikan, Inshaa Allah selamanya Istiqomah Ya Allah 🙏🏻,"  ungkapnya.

Komentar pun bermunculan di unggahan tersebut. Sebagian besar saling memberi semangat untuk memaksimalkan ibadah di hari-hari terakhir Ramadan. Seperti dari salah satu akun yang menulis " Masya Allah tabarrakallah ikut seneng kak @meisya__siregar begitu kompak dlm menjalankan ibadahnya" .

Akun lainnya berkomentar " sharing yang bermanfaat untuk akhirat, masya Allah sangat menaikkan iman" .

2 dari 4 halaman

Hadapi Cobaan dari Anak, Bagaimana Ajaran Islam?

Hadapi Cobaan dari Anak, Bagaimana Ajaran Islam? © Dream

Dream - Buah hati yang dianugerahkan Allah SWT, merupakan amanah yang harus selalu dijaga. Terkadang, lewat buah hati juga Allah memberikan ujian dan cobaan. Seringkali orangtua merasa sedih dan terpuruk, ketika anak-anaknya melakukan keburukan atau mengalami hal yang memilukan.

Ustazah Ninih Muthmainnah atau akrab disapa Teh Ninih, lewat akun Instagram resminya @ninih.muthmainnah mengingatkan, ujian tiap orang berbeda-beda. Ada yang diuji dengan pasangannya, orangtuanya, atau anak-anaknya.

" Walau berbeda jenisnya, solusinya tetap mengarah pada satu titik yang sama: dekati Allah, mintalah pertolongan-Nya dan jalankan ikhtiar dalam koridor ketaatan kepada-Nya," ungkap Teh Ninih.

Bagi orangtua yang diuji dengan ketidaksalehan anaknya, Teh Ninih mengingatkan untuk terus beristighfar, memohon ampunan Allah. Hal ini karena bisa jadi buruknya sifat anak adalah karena kesalahan kita dalam mendidiknya.

Setelah itu, berusahalah untuk memperbaiki diri. Doakan dia dengan doa-doa terbaik terbaik kita. Jangan putus pula untuk menasihatinya, memberinya teladan kebaikan, dan tetap menjaga kesabaran kala menghadapinya.

" Boleh jadi, apa yang kita lakukan belum tampak hasilnya sekarang. Namun yakinlah, akan ada masa Allah bukakan hatinya sebagai buah kesungguhan dan keikhlasan doa-doa kita, orangtuanya," pesan Teh ninih.

3 dari 4 halaman

Hikmah Orangtua Berpuasa di Hari Lahir Anak

Hikmah Orangtua Berpuasa di Hari Lahir Anak © Dream

Dream - Memiliki buah hati dan keturunan yang berakhlak baik, menjalani tuntunan Islam, sukses dunia akhirat merupakan harapan tiap orangtua. Tentunya hal ini harus diusahakan, salah satunya dengan pengasuhan dan menjadi teladan yang baik.

Tak hanya itu, banyak-banyaklah berdoa kepada Allah SWT agar putra putri tercinta selalu dalam lindungan-Nya dan mendapat sukses yang penuh berkah. Bagaimana caranya?

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda Mergosono Malang, Nyai Hj Raudloh Quds Musthofa al Hafidhah berbagi pengalaman dalam mengasuh putra-putrinya. Hal pertama adalah memberi contoh.

" Jadi, kalau pengasuhan/pendidikan jujur saya dibantu oleh lingkungan dan selalu menanamkan untuk mencontoh sifat baik dari eyang-eyangnya (KH Ahmad Masduqie Machfudh dan KH Ahmad Mustofa Bisri), dan mengenai ibadah shalat, puasa dan lain-lain, selain dimudahkan oleh lingkungan juga kita tidak pernah absen untuk memberi contoh. Jadi, tidak hanya ngajak, tapi juga melakukan," kata Hj Raudloh, dikutip dari NU Online.

 

4 dari 4 halaman

Alfatiha 100 Kali untuk Anak

Alfatiha 100 Kali untuk Anak © Dream

Tradisi pesantren yang lekat dengan amalan riyadloh dan tirakat, Hj Raudloh juga melakukannya. Ia memberikan beberapa amalan yang dilakukan sebagai ikhtiar dalam mendoakan keselamatan hidup anak-anaknya.

" Dulu itu saya pernah didawuhi (diberi tahu) sama kakak ipar saya untuk muasani (berpuasa untuk) anak-anak saya. Waktu itu saya diutus puasa hari lahir (kalau anaknya lahir Senin, berarti puasa setiap Senin). Nah, kebetulan anak-anak saya itu hari lahirnya berurutan, Senin-Selasa-Rabu saya tambah Kamis, wis poko'e setiap seminggu iku patang dino (Sudah pokoknya setiap minggu itu empat hari puasa)," ungkapnya.

Hal lain yang dilakukan adalah dengan bersedekah setiap hari lahir anaknya dan mengamalkan amalan wirid. " Kalo wiridan itu yang saya amalkan sekarang itu Fatihah setiap hari 100 kali, katanya suami sih boleh dicicil boleh juga sekali dudukan, pokonya jangan sampe kelewat," kata Ning Raudloh.

Selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar