Viral Eksekusi Hak Asuh Anak di Malaysia, Ibu dan Putrinya Histeris di Pengadilan

Dream - Perceraian memang berdampak begitu besar pada kondisi keluarga. Salah satu konsekuensinya adalah hak pengasuhan anak yang diajukan salah satu pihak. Hal tersebut membuat pengadilan harus turun tangan.
Sebuah kisah memilukan terjadi di Malaysia. Aishah seorang ibu dari M (9 tahun) terpaksa harus tunduk pada Mahkamah Tinggi Malaysia yang memutuskan kalau hak asuh putrinya jatuh pada mantan suaminya. Pada hari terakhir Sayu bersama putrinya, mereka menangis kencang di pengadilan dan histeris saling berpelukan.
“Mama akan lawan ya”, kata sang putri diiringi dengan pelukan erat di Mahkamah Tinggi Kuantan, Pahang, 28 Mei 2023 lalu.
Dalam video yang viral di media sosial M merangkul erat tubuh ibunya sambil menangis sesenggukan. Sang ibu berjanji akan memperjuangkan hak asuh agar mereka kembali tinggal bersama.
Video tersebut viral di Malaysia karena begitu memilukan. Pasalnya Aishah dan mantan suami bercerai dalam keadaan beda agama. Sang putri memutuskan untuk memeluk Islam dan mantan suami Aishah bukan seorang muslim.
Dengan hak asuh putrinya di tangan mantan suami, membuat banyak orang khawatir. Selepas bercerai, Aishah mengajak putrinya tinggal di Terengganu namun pihak mantan suaminya menuntut hak asuh di pengadilan. Mahkamah Tinggi mengabulkan tuntutan mantan suaminya.
Sang ibu pun mewanti-wanti putrinya untuk tetap teguh dengan nilai-nilai Islam. “Jaga diri elok-elok, jaga aurat, jangan bagi lelaki tengok. Mama tak akan tinggalkan Maisrah dan jaga diri tahu, jangan bagi orang buli," pesan Aishah pada putrinya yang terus memeluknya.
Menurut Yuseri dari YY Community Centre, biro advokasi yang mendampingi Aishah, pengasuhan sang ayah sebenarnya sangat bertentangan dengan syariah. Kabarnya M pernah dipaksa untuk minum arak.
“Dia (Maisarah) pernah dijaga oleh beberapa pihak lain, dan dipaksa minum arak, serta menjadi mangsa (korban) dera dan buli (perundungan," ujar Yuseri.
Sumber: SelayangPandang.net
Orangtua Bercerai, Pastikan Psikologis Anak Disiapkan
Dream - Perceraian apapun alasannya akan sangat berdampak bagi anak-anak. Kekhawatiran terbesar orangtua saat memutuskan bercerai salah satunya adalah buah hati. Sebisa mungkin, jangan libatkan anak dalam konflik menyakitkan dan berkepanjangan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dapat mengatasi perceraian orangtua dengan baik, asalkan masa depan anak dibahas dengan penuh kebijaksanaan. Penting juga diketahui faktor risiko utama anak-anak ketika orangtua bercerai adalah ketika situasi ekonomi anak memburuk, ketika salah satu orang tua meninggalkan anak atau tidak tetap berhubungan dekat, saat orangtua terus bertengkar.
"Juga ketika salah satu atau kedua orangtua berantakan' dan berhenti menjadi orang tua yang bertanggung jawab, ini akan sangat menyedihkan bagi anak," kata Dr. Laura Markham, pendiri Aha Parenting, yang juga psikolog klinis.
Lalu bagaimana melindungi anak-anak dari dampak buruk perceraian orangtua?
1. Kesehatan emosi anak jadi prioritas
Pertama, bagi ayah dan ibu yang bercerai harus berkomitmen kalau kesehatan emosional anak adalah prioritas bersama. Mungkin orangtua tak lagi terikat pernikahan,tetapi akan selalu menjadi mitra pengasuhan anak. Terus tegaskan hal ini kepada diri sendiri setiap kali marah pada mantan pasangan. Terus tegaskan hal itu juga kepada mantan saat mencontohkan kedewasaan dalam semua interaksi.
Kehadiran Kedua Orangtuanya
2. Hindari bertengkar depan anak
Ini akan membutuhkan kedewasaan yang luar biasa, tetapi anggaplah itu untuk kepentingan terbaik untuk psikologis anak. Jika perlu, lakukan konseling bersama untuk bisa melakukan pengasuhan bersama setelah memutuskan bercerai.
3. Contohkan kedewasaan kepada anak selama proses perceraian
Misalnya, cobalah untuk menghindari konflik yang menciptakan hubungan yang lebih bermusuhan, dan sebagai gantinya gunakan mediasi. Cobalah untuk menyelesaikan masalah keuangan, administrasi kependudukan dengan cepat dan buat kesepakatan di atas kertas soal anak. Setelah itu hiduplah masing-masing.
4. Hal terbaik bagi anak adalah kehadiran kedua orangtuanya
Itu mungkin berarti hak asuh bersama, atau itu mungkin berarti bahwa anak-anak tinggal dengan satu orangtua tetapi sangat sering bertemu dengan orangtua lainnya. Ini secara dramatis meningkatkan kemungkinan anak akan lebih stabil secara emosi. Terus katakan pada diri sendiri bahwa anak-anak membutuhkan kedua orang tuanya.
"Perlu ditekankan, hal yang paling merusak anak adalah perasaan ditinggalkan oleh salah satu orangtuanya. Dan itu terjadi pada begitu banyak anak yang ayahnya tidak memiliki banyak waktu," kata Laura.
Bukan Cerai yang Sakiti Anak, Tapi Pertikaian Tak Berkesudahan
Dream - Ramai diperbincangkan di media sosial unggahan Krisdayanti, Aurel, Azriel dan Raul Lemos. Hubungan mereka tampaknya mengalami pasang surut. Terutama antara Aurel, Azriel dan Krisdayanti (KD).
KD dan dua anaknya memang tak tinggal bersama. Setelah KD bercerai dengan Anang, Aurel dan Azriel tinggal bersama sang ayah dan diurus oleh Ashanty, ibu tirinya. Beberapa waktu lalu ada kesalahpahaman antara ibu dan anak ini, sampai membuat Aurel dan Azriel sangat sedih.
Bahkan kabarnya Aurel sampai harus konsultasi dengan psikolog. Perceraian kedua orangtuanya memang sudah lewat belasan tahun lalu, tapi tampaknya hubungan Aurel dan Azriel dengan KD saat ini masih belum baik.
Mellissa Grace, psikolog profesional, mengungkap fakta soal perceraian orangtua pada anak. Menurut lulusan Universitas Indonesia ini, bukan perceraian yang menyakiti anak, tapi pertikaian yang terus-menerus.
"Bukan perceraian yang menyakiti anak tetap kenyataan bahwa anak harus berada dalam situasi keluarga yang disfungsi atau terlibat dalam pertikaian terus-menerus bahkan setelah perceraian," tulis Mellisa di akun Instagramnya.
Anak Merasa Bersalah
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga anak-anak dan kesehatan mentalnya. Tak hanya itu, dikutip dari Halodoc, perceraian orangtua berdampak besar pada kondisi psikologis anak.
Salah satunya anak kerap merasa bersalah. Terutama jika perceraian terjadi saat anak di bawah usia 12 tahun. Pikiran anak-anak memang kerap kali belum matang, sehingga saat orangtua memutuskan untuk bercerai mereka akan merasa bahwa hal ini terjadi karenanya.
Anak bisa jadi merasa sangat bersalah, apalagi jika anak masih berusia di bawah 12 tahun. Anak tergolong sangat rapuh dalam menghadapi hal ini dan merasa jika dunia mereka menjadi berantakan setelah kedua orangtua bercerai.
Untuk itu sangat dibutuhkan kebijaksanaan orangtua dari kedua belah pihak. Hal ini demi menjaga kesehatan mental anak pasca perceraian tetap baik.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Bercak Putih di Wajah Anak Tak Selalu Panu, Bisa Karena Eksim
Panu memang sering menyerang anak-anak karena kondisi imunitasnya belum terbentuk sempurna.
Baca Selengkapnya

Family Goal! Potret Anisa Rahma dan Suami Boyong Balitanya Ibadah Umroh
Pasangan ini menanti cukup lama untuk mendapatkan anak. Kini, setelah buah hatinya lahirnya, mereka beribadah bersama ke Tanah Suci.
Baca Selengkapnya

Dapur Buluk Jadi Keren Maksimal, Bernuansa Industrial
Lihat perbedaan dapur yang sebelumnya gelap dan pengap jadi estetik banget.
Baca Selengkapnya

Berapa Kebutuhan Cairan Ibu Hamil? Cari Tahu, Jangan Sampai Dehidrasi
kebutuhan cairan dalam tubuh juga hal utama yang harus diperhatikan bagi ibu hamil
Baca Selengkapnya

Curhat Kocak Guru SD Hadapi Cerita Para Murid
Polah anak-anak murid kadang suka bikin kesal tapi seringkali bikin para guru tertawa. Simak curhatan guru ganteng ini.
Baca Selengkapnya

Enno Lerian Sedang Marah, Putranya Merayu dengan Menyapu
"Gemes pengen ketawa tapi aslinya akunya masih marah banget," ungkap Enno.
Baca Selengkapnya

Momen Hangat Sri Mulyani Momong Cucu Bayinya
Menurut Sri, momen tersebut jadi saat yang membahagiakan untuknya.
Baca Selengkapnya

Ekspektasi Tinggi Orangtua Pada Anak, Negatif atau Positif?
"Menjadi orangtua adalah proses belajar yang tidak akan pernah berhenti".
Baca Selengkapnya

Maternity Shoot Unik Nadine Chandrawinata, Pose Cantik di Tumpukan Kasur
Tema yang dipilih Nadine untuk foto kehamilannya sangat menarik.
Baca Selengkapnya

Dapur Model 'Gang Senggol', Minimalis tapi Estetik
Mengandalkan ventilasi besar dan interior putih, dapur jadi tidak terlalu pengap.
Baca Selengkapnya

Ingin Anak Punya Mental Kuat? Ikuti Panduan dari Psikolog
Prosesnya pun butuh keterlibatan aktif orangtua, konsistensi dan kedisiplinan.
Baca Selengkapnya

Nuansa Hangat Sage Green, Warna Apik untuk Kamar Tidur
Coba pertimbangkan untuk menggunakan warna lembut ini untuk di kamar tidur.
Baca Selengkapnya

Pekan Ulangan, Lakukan 5 Hal Biar Anak Cepat Hafal Pelajaran
Ingatkan buah hati untuk selalu melakukan hal ini saat ulangan atau ujian.
Baca Selengkapnya

Bagaimana Trauma Masa Kecil Berdampak Pada Kesehatan Mental?
Pada masa anak-anak yang mungkin sering dianggap sudah terlewat, trauma juga bisa terbawa hingga dewasa.
Baca Selengkapnya

Before After Living Room Jadul, Penataannya Jadi Beda Banget
Pemilihan warna, material, hingga pencahayaan membuat ruangan ini jadi sangat keren.
Baca Selengkapnya

Rutin Olahraga Bantu Anak Lebih Tahan Terhadap Stres
Sebagai orangtua bisa membantu anak untuk meredakan stres. Salah satunya dengan olahraga.
Baca Selengkapnya

Potret Teras dengan Pintu Lipat, Rumah Jadi Lebih Terang
Pencahayaan alami bisa didapatkan optimal, begitu pun aliran udara.
Baca Selengkapnya

Viral Curhat Ibu Kena Semprot Anak karena Wallpaper HP Foto Nicolas Saputra
Kadang anak-anak juga bisa berpikir terlalu jauh. Hati-hati pasang wallpaper ya, Bunda.
Baca Selengkapnya