Bintang Bollywood Salman Khan Dipenjara 5 Tahun

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 6 Mei 2015 18:24
Bintang Bollywood Salman Khan Dipenjara 5 Tahun
Salman dinyatakan terbukti bersalah, menyopir mobil SUV dalam kondisi mabuk dan menabrak gelandangan hingga tewas.

Dream - Megabintang Bollywood, Salman Khan, dijatuhi hukuman 5 tahun penjara oleh hakim pengadilan India. Salman dinyatakan terbukti bersalah, menyopir mobil SUV dalam kondisi mabuk dan menabrak gelandangan hingga tewas.

Dikutip Dream dari Al Arabiya, Rabu 6 Mei 2015, hukuman itu dijatuhkan oleh hakim D.W. Deshpande. Salman dijerat dengan pasal pembunuhan.

Kecelakaan yang berujung tewasnya seorang tunawisma itu terjadi di Kota Mumbai, pada tahun 2002. Fakta di persidangan mengungkap bahwa Salman meninggalkan lokasi kecelakaan tanpa memberikan pertolongan.

Saat mendengarkan hukuman yang dijatuhkan itu, Salman terlihat tertegun. Seolah tak percaya dengan hukuman yang ditimpakan kepadanya. (Ism)  Baca Juga: Zikir, Obat Mujarab Komedian Pepeng Lawan Penyakit Alasan di Balik Nama Putri Pangeran William dan Kate Middleton Dihujat Bela Bandar Narkoba, Ini Penjelasan Anggun Reza Artamevia: Berhijab Itu dari Hati Ferrari `Nyangkut`, Adrenalin Kevin Aprilio Tertantang Zahrah, Hijaber Bandung Pelukis Soekarno-Mandela di KAA Putri Inggris Setelah 25 Tahun Gaya Anak Sulung Jokowi 'Nongkrong' sama Artis

1 dari 5 halaman

Hina Nabi Muhammad, Artis Bollywood Dibui 26 Tahun

Hina Nabi Muhammad, Artis Bollywood Dibui 26 Tahun © Dream

Hina Nabi Muhammad, Artis Bollywood Dibui 26 Tahun

Dream - Seorang artis Bollywood kelahiran Pakistan, Veena Malik, dihukum 26 tahun penjara karena dilaporkan menghina Nabi Muhammad.

Bersama suaminya, Asad Bashir Khan, Veena tampil dalam sebuah reality show memparodikan pernikahan putri Nabi Muhammad.

" Tindakan berbahaya dari pelaku dikhawatirkan memicu sentimen umat Islam di seluruh dunia. Tindakannya itu menyakiti perasaan, yang tidak bisa dianggap enteng, dan harus ada batasan terhadap tindakan tendensius itu," demikian bunyi putusan pengadilan dilansir Telegraph, Jumat 28 November 2014.

Veena, 30 tahun, yang saat ini tinggal di Dubai menyatakan, tidak percaya bisa mendapat hukuman dari penampilannya itu.

" 26 tahun! Ayolah, 26 tahun itu seperti hukuman seumur hidup," kata dia kepada Gulf News.

Meskipun kaget, Veena mengaku akan kembali ke Pakistan dan mengajukan banding atas keputusan pengadilan itu.

" Aku yakin pada pengadilan tinggi di Pakistan. Saat keputusan final diambil, baru aku merasa adil. Aku yakin tidak ada hal yang buruk yang akan terjadi."

Dalam acara yang disiarkan pada pagi di bulan Mei itu, Veena terlihat berjoget dengan suaminya. Sementara seorang musisi menyanyikan lagu yang menceritakan suasana pesta pernikahan putri Nabi Muhammad. (Ism)

2 dari 5 halaman

Calon Istri Minta Pesta ala Bollywood, Pernikahan Batal

Calon Istri Minta Pesta ala Bollywood, Pernikahan Batal © Dream

Calon Istri Minta Pesta ala Bollywood, Pernikahan Batal

Dream - Jangan meminta sesuatu yang berlebihan. Itulah pesan dari kisah sepasang calon pengantin di Ajman, Uni Emirat Arab, ini. Calon pengantin pria membatalkan pernikahan karena calon istrinya mengajukan tuntutan terlalu banyak.

Dikutip Dream dari Emirates 24l7, Minggu 17 April 2015, pasangan ini akan melangsungkan resepsi untuk merayakan pernikahan itu. Namun, sebulan sebelum resepsi itu digelar, sang pria membatalkan pernikahan itu.

Sang pria merasa calon istrinya terlalu banyak permintaan, termasuk memindahkan pesta pernikahan ke India. Tidak hanya itu saja, sang perempuan juga minta sang suami mendatangkan perias henna khusus dari India.

Semua permintaan ini diajukan karena sang istri terpengaruh dengan pesta pernikahan dalam film-film Bollywood yang terlihat mewah dan meriah. Karena tak mau menuruti permintaan itu, sang pria membatalkan pernikahan ini.

" Calon pengantin pria lebih memilih mengakhiri hubungan ini daripada menghambur-hamburkan uang untuk pesta pernikahan," kata Laila Mohammed, pengacara di UEA.

Laila mengatakan, jika menggelar pesta pernikahan di India, calon pengantin pria harus merogoh kocek 70.000 dirham atau sekitar Rp 244 juta, plus sekitar 5.000 dirham atau sekitar Rp 15 juta untuk mendatangkan perias henna dari India.

" Pengantin pria memutuskan untuk meninggalkan pengantin wanita setelah mengetahui calon istrinya itu terlalu terpengaruh dengan film-film India," kata Laila.

3 dari 5 halaman

Anggota Parlemen India Paksa Makan Muslim yang Puasa

Anggota Parlemen India Paksa Makan Muslim yang Puasa © Dream

Anggota Parlemen India Paksa Makan Muslim yang Puasa

Dream - Parlemen India berang. Sebab, sebagian muslim di negeri Hindustan itu dipaksa makan. Padahal mereka tengah berpuasa Ramadan. Video yang menayangkan proses pemaksaan itu disiarkan di sejumlah televisi setempat.

Laman Saudi Gazette, Rabu 23 Juli 2014, memberitakan anggota parlemen dari partai oposisi mengajukan protes. Mereka meminta penegak hukum yang memaksa kaum muslim untuk makan saat puasa itu ditindak tegas.

" Ini benar-benar tindakan tercela dan harus dihukum dengan cara yang paling berat," kata juru bicara Partai Kongres, Manish Tawari.

Dalam tayangan televisi, penegak hukum yang memaksa muslim makan chapati -roti khas India- itu berasal dari kelompok garis keras salah satu keyakinan di India. Mereka juga merupakan sekutu utama Perdana Menteri India, Narendra Modi, yang memenangkan pemilu Mei lalu.

Dalam video yang ditayangkan stasiun televisi nasional India, anggota kelompok garis keras salah satu penganut keyakinan di India itu memaksa pengawas katering untuk makan. Para pemaksa itu, yang di antaranya adalah angota parlemen bernama Rajan Baburao Vichare, kecewa dengan kualitas makanan yang disuguhkan.

Dalam rekaman itu terlihat Vichare beberapa kali mencoba mendorongkan roti di tangannya ke mulut sang pengawas katering. Sontak, peristiwa yang terjadi di New Delhi pada Selasa yang lalu itu menjadi perhatian besar di kalangan Islam dan minoritas lain di India.

Namun Vichare membantah dirinya memaksa pengawas katering itu untuk berbuka sebeelum waktunya. Meskipun dalam tayangan itu sudah jelas-jelas dirinya mencoba memasukkan roti chapati itu ke mulut sang pengawas katering dengan paksa.

" Ini hanya protes terhadap kualitas makanan dan aturan lainnya di Maharashtra Sadan, di mana semua pejabat tinggi datang dan tinggal," ujar Vichare.

4 dari 5 halaman

Bocah India Pecahkan Rekor, Punya 232 Gigi

Bocah India Pecahkan Rekor, Punya 232 Gigi © Dream

Bocah India Pecahkan Rekor, Punya 232 Gigi

Dream - Sebanyak 232 gigi berhasil dikeluarkan dari mulut seorang remaja berusia 17 tahun. Anak muda bernama Ashik Gavai asal Buldhana, India itu memang bisa menggigit makanan yang dilahapnya. Tapi dia mengalami kesulitan saat mengunyah akibat memiliki 232 gigi kecil di sisi kanan gusinya. Alhasil, gigi-gigi itupun rontok.

Ratusan gigi milik Ashik sangat mengejutkan para dokter di Rumah Sakit Sir JJ, Buldhana. Serangkaian tes menunjukkan adanya pertumbuhan abnormal yang langka yang mempengaruhi molar kedua di sisi kanan bawah rahangnya.

" Awalnya, kami tidak mengetahui bagaimana bisa terjadi. Jadi kami memutuskan untuk operasi kemarin (Senin)," kata Sunanda Dhivare-Palwankar, kepala departemen gigi rumah sakit.

Saat operasi berlangsung, tim medis terperanjat melihat satu per satu gigi kecil bermunculan dari molar abnormal itu yang berukuran sekitar 3,5X2 cm, atau seukuran kelereng besar. " Pada hitungan terakhir, kami memiliki total 232 gigi kecil. Semua berkembang sendiri sebagai gigi keluar satu molar," kata Dhivare-Palwankar.

Di samping ratusan gigi kecil, Ashik juga memiliki gigi sekeras batu karang yang tertanam di molar itu. Saking kerasnya, dokter tidak bisa mencabutnya hanya dengan bor gigi biasa.

Seluruh operasi berlangsung tujuh jam. Kasus ini tidak hanya menjadi kasus pertama yang pernah ditangani rumah sakit tapi juga yang pertama yang ditemui Dhivare-Palwankar selama tiga dekade menjalankan praktik sebagai dokter gigi.

Dhivare-Palwankar menggambarkan, kondisi Ashik sebagai 'anomali perkembangan gigi', yang telah mempengaruhi bahwa molar tertentu pada tahap pembentukannya di usia yang lebih muda. Mungkin itu terjadi di saat setelah pembentukan gigi susu.

Secara medis, itu disebut sebagai 'Complex Composite Odonntom' atau tumor jinak gigi, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam makan, menelan, dan pembengkakan aneh di wajah pasien. " Kami percaya ini adalah rekor dunia, tapi kami akan melakukan penelitian lebih lanjut sebelum mengambil langkah lebih lanjut dalam hal ini," katanya sambil tersenyum. Baca: Bocah Ajaib Punya 232 Gigi. (Ism) 

5 dari 5 halaman

Aksi `Spiderman` Orangtua Bantu Anak Nyontek Ujian

Aksi `Spiderman` Orangtua Bantu Anak Nyontek Ujian © Dream

Aksi `Spiderman` Orangtua Bantu Anak Nyontek Ujian

Dream - Mencontek dalam ujian sepertinya sudah menjadi hal yang umum di negara bagian Bihar, India.

Namun foto-foto siswa mencontek di Bihar yang dirilis media-media Inggris salah satunya BBC, menunjukkan betapa besar-besaran dan terang-terangan praktik tersebut.

Banyak siswa yang menyelipkan buku pelajaran dan catatan kecil ke ruang ujian meskipun pengamanan sangat ketat.

Orangtua dan saudara para peserta ujian terlihat dengan menaiki dinding ruang ujian untuk memberikan bocoran jawaban melalui jendela.

Ujian nasional, yang diselenggarakan oleh Dewan Ujian Sekolah Bihar (BSEB), dimulai pada hari Selasa dan dijadwalkan selesai pada 24 Maret. Para pejabat mengatakan lebih dari 1,4 juta siswa mengikuti ujian.

Sebagian besar insiden kecurangan tahun ini telah dilaporkan terjadi di wilayah Saharsa, Chhapra, Vaishali dan Hajipur.

Surat kabar lokal menerbitkan berita foto satu halaman orangtua dan saudara peserta ujian yang berusaha membantu melakukan kecurangan.

Bahkan beberapa nekat memanjat dinding yang berisiko pada keselamatan mereka sendiri, reporter BBC Hindi, Manish Saandilya, melaporkan dari ibukota negara bagian Patna. Seperti aksi superhero Spiderman. 

Beberapa foto bahkan menunjukkan polisi yang berjaga di luar gedung ujian menerima suap dan melihat ke arah lain saat orang tua dan saudara peserta ujian membantu peserta untuk berbuat curang.

Wartawan foto Dipankar, yang mengambil gambar di distrik Saharsa, mengatakan saat dia melongok ke ruang ujian dan mulai memotret, para siswa terlihat tak khawatir sama sekali.

Meski sudah banyak laporan yang muncul di surat-surat kabar lokal, pejabat setempat seperti tak peduli.

Beri Komentar