Foto : Sari Affifah/Dream
Dream - Penyanyi Legendaris Titiek Puspa memutuskan untuk terlibat dalam penggarapan Original Sound Track (OST) film animasi karya anak bangsa Si Juki. Dia bahkan punya metode sendiri dalam menyanyikan salah satu lagu untuk film tersebut.
" Saya minta karena filmnya begini, jangan pakai suara asli," ujar Titiek di Cipete, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Desember 2017.
Titiek menggunakan suara falsetto. Dia beralasan suara jenis ini cocok dengan karakter Juki yang seorang laki-laki sementara lagunya dinyanyikan oleh wanita.
" Jadi falsetto supaya seperti gambar, gambarnya kan gitu, jadi mesti mengikuti gambar dan kemauan si cerita," kata dia.
Dalam dunia musik, suara falsetto dikenal sebagai suara palsu. Suara ini digunakan untuk memberikan kesan sebuah lagu seolah-olah dinyanyikan oleh pria padahal wanita, demikian pula sebaliknya.
Dalam film ini, wanita yang kini berusia 80 tahun tersebut didaulat menyanyikan OST berjudul Anti-Mainstream.
Sementara, Pencipta Komik Si Juki, Faza, mengaku punya alasan sendiri memilih Titiek sebagai salah satu penyanyi OST Si Juki. Menurut dia, hal ini disesuaikan dengan karakter Si Juki yang selalu ingin anti-mainstream dan ingin berbeda.
" Jadi kita ingin banget untuk soundtrack Juki yang menyanyi harus beda banget, harus sangat unik," ucap Faza.
Selain itu, Faza ingin agar generasi muda bisa dekat dengan tokoh-tokoh senior semacam Titiek Puspa. " Tapi kita bisa coba ajak legend seperti Titiek Puspa ini supaya soundtrack-nya ini jadi terlihat beda sekali," ucap dia.
(Sah/Laporan: Sari Affifah)
Dream - Keputusan untuk melibatkan diri dalam penggarapan OST Si Juki diambil Titiek bukan tanpa alasan. Dia mengaku memiliki keresahan terhadap kondisi yang terjadi pada generasi muda Indonesia saat ini.
Titiek menilai anak-anak Indonesia terlalu berkiblat kepada kebudayaan barat. Bahkan, anak-anak di bawah umur sampai suka dengan lagu-lagu luar negeri.
" Makin ke sini saya melihat anak muda makin gila. Sering saya bilang saya punya cicit umur tiga tahun, 'Frozen', lagu itu Let It Go, itu 3 tahun (suka) singing, dancing, acting." kata Titiek.
Tak hanya itu, menurut Titiek, anak-anak Indonesia kini kurang memiliki sosok pahlawan dari negerinya sendiri. Dia ingin menumbuhkan semangat generasi muda dengan kisah-kisah kepahlawanan zaman dulu.
" Makanya saya tetep saja kepingin cerita-cerita zaman dulu juga diulang lagi untuk menjadi sesuatu cerita yang memang Indonesia tapi di-now-kan, kekinian, supaya anak-anak itu bisa mengerti," lanjut Titiek.
Lebih lanjut, Titiek menaruh harapan pada Si Juki, yang bisa menjadi sosok pahlawan alternatif bagi anak-anak Indonesia. Dengan begitu, rasa cinta kepada Indonesia kembali tumbuh pada generasi muda.
" Kembali ke sini (Si Juki) ini bisa bikin sesuatu yang bisa menarik anak-anak untuk menjadi 'aku bangsa Indonesia, aku cinta Indonesia, Indonesia nomor satu di dunia, aku bangga jadi anak Indonesia'," ungkap Titiek.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun