Kakak RIdho Rhoma, Debby Veramasari Beserta Penasehat Hukum, Krisna Murti Datang Ke Polres (Foto: Nur Ulfa/Dream.co.id)
Dream - Sudah satu malam Ridho Rhoma mendekam di Polres Jakarta Barat karena kedapatan memiliki sabu-sabu 0,7 gram. Minggu siang 26 maret 2017, Ridho dikunjungi kakaknya Debby Veramasari beserta penasehat hukumnya, Krisna Murti.
Kedatangan Debby dan Krisna ke Polres lantaran ingin mendengar langsung apa yang terjadi dengan Ridho.
" Kita mau tanya dulu, kita mau lihat kondisinya dulu," kata Krisna saat ditemui di Polres Jakarta Barat, Minggu , 26 Maret 2017.
Tak hanya itu, kedatangan Krisna ke Polres karena ingin mengajukan permohonan agar Ridho bisa menjalani rehabilitasi.
" Kemarin kan ingin berniat mengajukan rehab, karena ditemukan cuma 0,7 kita ajukan assessment," tambahnya.
Selain itu, saat ditanya alasan Ridho menggunakan narkoba karena beban pekerjaan, Debby pun menampik akan hal itu.
" Enggak ya, karena dia lagi selesaikan kuliahnya. Mungkin nanti saya belum bisa kasih apa-apa, nanti bisa dijelaskan dulu kejadian dari awalnya. Kita tanya dulu ya," kata Debby.
© Dream
Dream - Rhoma Irama mendatangi Polres Metro Jakarta Barat Sabtu malam, 25 Maret 2017 setelah mendengar anaknya Ridho Rhoma diciduk polisi lantaran kedapatan memiliki sabu-sabu 0,7 gram.
Rhoma ingin memastikan jika Ridho betul ditangkap polisi karena mengonsumsi sabu-sabu.
" Saya sudah konfirmari ke kepolisian, tadi Ridho ditangkap dengan barang bukti sabu 0,7 gram dan sudah dilakukan pemeriksaan, memang terindikasi pengguna, pemakai," kata Rhoma.
Rhoma mengaku kasihan melihat anaknya itu terjebak dalam keadaan seperti ini. Baginya Ridho hanya korban dari narkoba.
" Dalam hal ini sebagai orangtua kasihan, sedih, karena Ridho adalah korban kesekian puluh juta dalam narkoba ini," kata Rhoma Irama.
Ridho Rhoma diciduk Polres Jakarta Barat dengan membawa sabu sabu 0,7 gram saat berada di hotel kawasan Jakarta Barat. Ridho pun sudah dua tahun mengonsumsi sabu-sabu karena beban pekerjaan.
© Dream
Dream - Rhoma Irama sedih melihat anaknya terjerumus ke lingkaran hitam narkoba. Melihat akan hal itu, Rhoma pun termotivasi untuk berperang melawan narkoba.
Baginya dalam setiap hari banyak korban yang meninggal karena mengonsumsi narkoba.
" Menurut BNN, semalam saya mengadakan talkshow dengan BNN, 50 lebih tiap hari orang meninggal karena narkoba, artinya apa bahwa kita sudah dalam keadaan darurat narkoba," kata Rhoma Irama ditemui di Polres Jakarta Barat, Sabtu, 25 Maret 2017.
Pelantun 'Mirasantika' ini akhirnya berniat untuk menjadi agen BNN, agar bisa memberantas narkoba. Terlebih saat ini anaknya sudah menjadi korban.
" Bahwa kami Soneta Grup juga siap jadi agen BNN untuk perang lawan narkoba di seluruh Indonesia. Dengan tertangkapnya Ridho saya semakin semangat untuk perangi peredaran narkoba," tambahnya.
Selama ini Rhoma pun tak pernah tahu jika anaknya itu ternyata sudah dua tahun mengonsumsi sabu-sabu. Sebab selama ini sikap Ridho Rhoma tak pernah memperlihatkan hal yang aneh-aneh.
© Dream
Dream - Polisi masih memeriksa Ridho Rhoma terkait penyalahgunaan narkoba. Berdasar keterangan sementara, putra Raja Dangdut, Rhoma Irama, itu mengaku mengonsumsi barang haram tersebut karena beban kerja.
" Dia menggunakan ini karena beban kerja. Biasa, agar tidak ngantuk karena obat ini bawaannya tidak bisa tidur," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Roycke Langie, di kantornya, Jakarta, Sabtu 2017.
Namun, kata Roycke, pengakuan itu baru keterangan sementara. Polisi masih mendalami keterangan Ridho Rhoma.
Ridho dibekuk Sat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat pada Sabtu dinihari. Polisi menyita paket sabu seberat 0,7 gram dan alat hisab. Selain Ridho, polisi juga menangkap satu orang lainnya, berinisial S.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini
