Lina Dan Putri (foto : @putridelinaa)
Dream - Penyebab meninggalnya Lina Jubaedah, mantan istri Sule, akhirnya menemukan titik terang. Polda Jawa Barat mengumumkan hasil autopsi memastikan jika Lina meninggal dunia karena penyakit yang diidapnya.
Dari hasil autopsi yang dilakukan polisi terungkap jika wanita yang menjadi istri Teddy Pardiyana itu mengidap Penyakit penyakit darah tinggi kronis atau hipertensi, ditemukannya batu pada saluran empedu dan tukak di bagian lambung.
Terkait hipetensi kronis yang diidap wanita yang baru melahirkan tersebut, Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri mengatakan mengenai penyakit tersebut berhubungan dengan proses Lina melahirkan anak Teddy.
Dari keterangan dokter yang menangani Lina di RS Al-Islam Bandung dikatakan Lina sebelumnya telah disarankan untuk melahirkan buah hatinya dengan Teddy secara caesar. Namun Lina kala itu memutuskan untuk melakukan persalinan normal.
" Rumah Sakit Sentosa menyatakan yang bersangkutan (Lina) sebelum beliau melahirkan, itu sudah terdeteksi hipertensi," kata Galih dikutip Dream dari video akun Youtube KH INFOTAINMENT, baru-baru ini.
" Dokter menyarankan supaya almarhum melahirkan secara caesar, namun demikian almarhum bersikeras melahirkan secara normal," imbuhnya.
Jadi menurut Galih, pemicu hipertensi Lina timbul karena memaksa melahirkan secara normal.
" Nah, di sini menurut dokter jadi satu hal yang membuat penyakit tersebut timbul," tuturnya.
(Sumber : youtube.com/KH Infotainment)
Dream - Polisi telah mengkonfirmasi kematian mantan istri Sule, Lina Jubaedah bukan dikarenakan pembunuhan.
Dari hasil otopsi dokter forensik, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan atau racun dalam tubuh Lina Jubaedah.
Suasana saat makam Lina Jubaedah dibongkar untuk kepentingan otopsi.
" Dari hasil visum dapat keterangan bahwa kondisi jenazah dalam keadaan sudah membusuk dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga di Mapolrestabes Bandung, Jumat 31 Januari 2020 seperti dilansir Liputan6.com.
Saptono menyebut, usai dioptopsi ditemukan adanya penyakit darah tinggi kronis atau hipertensi, adanya batu pada saluran empedu, kemudian adanya tukak lambung dan pada ginjal ditemukan hipertensi kronis.
" Tidak ditemukan serangan jantung, tidak ditemukan penyumbatan pembuluh darah jantung," kata Saptono
Kemudian, pada pemeriksaan toksikologi, juga tidak ditemukan gas beracun.
" Kesimpulan bahwa kematian Lina bukan karena kekerasan, atau racun di dalam tubuh saudari Lina, akan tetapi akibat penyakit," ujar Saptono.
Sehingga, kata Saptono, tidak terbukti meninggalnya Lina Jubaedah karena tindak pidana.
Dream - Teddy Pardiyana mengaku sudah melihat rekam medis almarhum istrinya Lina Zubaedah. Dia tahu, sebelum hasil otopsi Lina hari ini, Jumat 31 Janauri 2020, diumumkan.
Teddy mangaku dihubungi pihak kepolisian dan melihat hasil rekam medis dari rumah sakit.
" Hari ini tadi ditelepon dari pihak rumah sakit juga saya langsung menuju ke sana dan hasilnya udah saya lihat rekam medisnya," kata Teddy dikutip Dream dari Youtube MOP Channel, Jumat 31 Januari 2020.
Namun Teddy tidak mau membuka rekam medis terbaru dari istrinya itu sebelum melihat hasil autopsi yang diumumkan hari ini di Polrestabes Bandung.
" Mungkin saya buka semuanya mungkin pas hasil autopsi," kata dia.
Setelah mengetahui hasil rekam medis mendiang istrinya, Teddy mengaku tenang. Dia juga percaya kematian dan penyidikan atas almarhum istrinya sudah garis dari yang maha kuasa.
" Dari hasil rekam medis atau histori dari almarhum itu memang tenang karena memang ada beberapa statement yang terbantahkan," tuturnya.
" Ini sudah takdir dari gusti Allah tidak bisa dipungkiri lagi. Mungkin besok atau hari ini saya meninggal, semua orang pasti meninggal" .
Sumber : merdeka.com
Dream - Teddy Pardiyana akhirnya bisa bernapas lega. Hasil autopsi yang diumumkan Polda Jawa Barat memastikan mendiang istrinya, Lina Jubaedah meninggal karena penyakit yang diidapnya.
Kepastian tersebut juga menghapus berbagai tuduhan seperti pembunuhan yang sempat dialamatkan kepada ayah satu anak tersebut.
Sebelum hasil autopsi diumumkan oleh polisi, Teddy sempat menyampaikan satu permintaan khusus saat diwawancara para jurnalis. Permintaan ini terkait masa depan putrinya, Delina Bintang Aura Putri, serta nama baiknya..
" Karena berhubungan dengan anak saya psikis ke depan, saya minta dari rekan media, kalau tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan, kematiannya wajar tolong nanti dari rekan media, biar saya tidak disalahkan, dibersihkan (nama baik saya)," kata Teddy dikutip Dream dari Youtube Cumicumi.com, Jumat 31 Januari 2020.
Teddy menyampaikan keinginan tersebut karena tidak ingin putrinya suatu saat menyalahkan dirinya atas kematian ibundanya, Lina Jubaedah.
" Nanti saya juga tidak mau disalahkan anak saya pas sudah besar karena ibunya tidak ada," ucapnya.
Terkait langkah putra Lina, Rizky Febian, yang meminta dilakukan autopsi pada tubuh istrinya, Teddy memastikan telah memaafkan putra sulung dari komedian Sule tersebut.
Teddy juga menegaskan takkan melaporkan balik Rizki dan memilih untuk memafkan semuanya.
" Sudah memaafkan saja, tidak akan membuat tindakan aneh-aneh karena almarhum (Lina) juga berpesan, jelek buruk juga walaupun saya sebagai ayah sambung tetap saya sayang pada anak-anak almarhumah,' tuturnya.
(Sah, Sumber : youtube.com/Cumi-cumi)
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi