Foto : Liputan6.com
Dream - Di awal tahun 2021, Indonesia berkabung karena kehilangan sosok ulama besar yaitu Syekh Ali Jaber. Meski menyisakan duka yang amat mendalam di benak masyarakat Indonesia, meninggalnya Syekh Ali Jaber sama sekali tak membuat sang anak sulung, Al Hasan, meneteskan air mata.
Kepada Irfan Hakim, Al Hasan menceritakan tentang hal tersebut. Tak ada air mata yang jatuh di pipinya. Mendengar apa yang diungkapkan Al Hasan, Irfan sampai melongo. Soalnya, kabar meninggalnya Syekh Ali ini benar-benar membuat banyak sekali pihak berduka. Selama ini, Syekh Ali dikenal sebagai ulama yang sangat baik, rendah hati, dan begitu peduli terhadap sesama.
Momen tersebut ada dalam video di saluran YouTube deHakims dengan judul 'Tau Abunya Meningg4l, kenapa Al Hasan Anak Syekh Ali Jaber Tidak Nangis?? Ini Alasannya' yang tayang pada 17 Januari 2020 lalu.

Kepada Irfan Hakim, Al Hasan bercerita bahwa saat sang ayah meninggal dunia ia sama sekali tak meneteskan air mata. Bukan hanya berusaha untuk tegar, tetapi Al Hasan memiliki alasan mengenai momen tersebut.
" Makanya sampai detik ini dari tahu kabar meninggal gak pernah nangis sama sekali," kata Al Hasan.
Al Hasan kemudian memberikan penjelasan mengenai alasannya tak menangisi kepergian Syekh Ali. Hal itu terjadi karena perasaannya yang sangat bangga kepada perjuangan hidup ayah tercinta.
" Karena saking bangganya sama perjuangannya hidup, saking bangganya jadi gak pernah nangis," kata Al Hasan.
" Kamu? (Gak menangis) Dari denger kabar sampai sekarang?," tanya Irfan.
" Ya, saking bangganya," imbuhnya.

Lebih lanjut Al Hasan berbicara mengenai rasa bangganya kepada Syekh Ali. Menurut penjelasan Al Hasan, ia bangga lantaran selama ini Syekh Ali mendedikasikan hidupnya untuk umat.
" Masya Allah. Bangga karena?," tanya Irfan.
" Perjuangan beliau selama hidup. Demi umat, bener-bener demi umat," kata Al Hasan.
Saat Syekh Ali yang begitu mendedikasikan diri untuk umat dan memiliki minim waktu untuk Al Hasan, ia pernah merasa cemburu. Namun, perasaan itu segera ia tepis dengan mengucap istighfar.
" Seorang anak biasanya ketika waktu ayahanda tercinta habis untuk umat, habis untuk anak-anak lain, ada gak perasaan kamu cemburu gitu? 'hmm anak-anak lain aja ada waktu', 'Hmm buat umat aja ada terus, buat aku?'. Suka gitu perasaan gitu gak?," tanya Irfan.
" Pernah pasti cuma lalu istighfar ingat perjuangan baik, niat beliau baik, semuanya baik. Jadi istighfar akhirnya ingat perbuatan beliau baik, membuat Indonesia ini baik, maju cinta Al Quran," jelas Al Hasan.
Sumber : Merdeka.com
Advertisement
BPS: Pengangguran Capai 7,46 Juta Orang per Agustus 2025

Gajah Kemping, Komunitas Pecinta Traveling dengan Campervan

Zohran Mamdani Terpilih Jadi Wali Kota New York Muslim Pertama

Kereta Khusus Petani dan Pedagang Bakal Diluncurkan November Ini!

Komunitas Gajah Kemping Gelar Indocamperfest 2025 dengan 1.000 Peserta
