111 Tahun Tenggelam, Ini 5 Misteri yang Masih Menyelimuti Kapal Titanic

Reporter : Sugiono
Minggu, 28 Mei 2023 14:01
111 Tahun Tenggelam, Ini 5 Misteri yang Masih Menyelimuti Kapal Titanic
Meski telah tenggelam 111 tahun yang lalu, kapal Titanic masih menyisakan beberapa misteri.

Dream - Baru-baru ini ilmuwan berhasil menciptakan model yang memperlihatkan bangkai kapal Titanic setelah tenggelam 111 tahun lalu. Potret bangkai kapal itu belum pernah dilihat sebelumnya.

Titanic berada di kedalaman 3.800 meter. Menggunakan pemetaan lautan dalam, Titanic ditampilkan secara utuh dalam gambar 3D tanpa air laut di sekelilingnya.

Kapal yang tenggelam di tahun 1912 itu telah menewaskan 1.500 penumpang itu. Meski telah tenggelam 111 tahun yang lalu, kapal Titanic masih menyisakan beberapa misteri.

Dirangkum dari Daily Mail, berikut ini 5 misteri yang masih menyelimuti kapal Titanic, dan sampai saat ini belum terungkap.

1 dari 5 halaman

Mengapa Titanic melaju begitu cepat?

Titanic diketahui melaju dengan kecepatan penuh ketika gunung es mulai terpantau pada 14 April 1912 malam. Kapal yang diklaim tak akan tenggelam itu melaju dengan kecepatan sekitar 22,5 knot, hanya 0,5 knot di bawah kecepatan tertinggi 23 knot.

Kapten Titanic, Edward Smith, tetap mempercepat laju kapal meskipun ada peringatan gunung es dari kapal tetangga. Jadi mengapa kapal itu bergerak begitu cepat, melalui medan gunung es di malam hari saat jarak pandang rendah?

Di film Titanic, bos White Star Line, Bruce Ismay, digambarkan mendesak Kapten Smith melaju ke New York lebih cepat dari jadwal agar menjadi berita utama.

Adegan ini didasarkan pada percakapan yang didengar penumpang kelas satu dan salah penyintas Titanic, Elizabeth Lindsey Lines. Menurutnya, Ismay ingin mengalahkan rekor kapal saudara Titanic, RMS Olympic. Namun, Royal Museums Greenwich mengklaim kisah itu tanpa dasar meski ada testimoni dari Lines.

Teori lain yang dikemukakan seorang insinyur AS di tahun 2004 menyebutkan pembakaran batu bara yang masif dalam Titanic membuatnya bisa sampai di New York lebih cepat dari rencana.

Menurut Robert Essenhigh dari Ohio State University, catatan Titanic menunjukkan terjadi kebakaran di salah satu bunker batu bara. Dengan meningkatkan kecepatan pembuangan batu bara di bunker ini memungkinkan pekerja kapal mengendalikan api, tapi juga mempercepat laju kapal.

Namun Essenhigh mengingatkan bahwa Titanic diciptakan untuk kenyamanan, bukan kecepatan. Seperti yang diiklankan sebelum pelayaran perdananya yang mematikan itu.

2 dari 5 halaman

Mengapa kapal SS Californian mengabaikan suar Titanic?

Setelah Titanic menabrak gunung es dan mulai tenggelam, Kapten Smith menyuruh kru menembakkan suar dan mengirim pesan radio ke kapal terdekat dengan harapan menerima bantuan. Kapal terdekat di sekitar Titanic adalah SS Californian, kapal uap kecil menuju Boston, Massachusetts yang dikapteni oleh Stanley Lord.

SS Californian tak membawa penumpang dan memiliki banyak ruang untuk korban Titanic. Karena ancaman bongkahan es, Lord menghentikan Californian larut malam sekitar pukul 22:20 tanggal 14 April atau 80 menit sebelum Titanic menabrak gunung es. Saat itu, posisi Californian sekitar 19 mil timur laut Titanic, meski penyelidikan Inggris kemudian menilai jaraknya lebih dekat dari itu.

Selain itu Californian juga leebih dekat dari RMS Carpathia. Tapi justru Carpathia yang berani berlayar sejauh 58 mil melewati perairan es berbahaya untuk menyelamatkan penyintas Titanic. Carpathia tiba dua jam setelah Titanic tenggelam, padahal Californian bisa saja tiba lebih awal.

Hal ini menimbulkan tanda tanya besar. Namun perwira ke-2 Californian, Herbert Stone, punya alasan tersendiri kenapa tidak segera menuju Titanic setelah melihat suar yang ditembakkan kapal itu.

" Saya pikir mungkin kapal itu sedang berkomunikasi dengan kapal lain, atau mungkin memberi sinyal pada kami untuk memberitahu ada gunung es besar di sekelilingnya," kata Stone.

Stone menyampaikan informasi itu kepada Kapten Lord, tapi pada akhirnya tidak ada tindakan yang diambil olehnya yang menyebabkan banyaknya korban Titanic. Peran SS Californian ini tidak digambarkan dalam film Titanic yang dibintangi Kate Wislet dan Leonardo di Caprio.

3 dari 5 halaman

Bagaimana bisa pembuat roti selamat?

Salah satu kisah bertahan hidup paling menarik dari Titanic adalah Charles Joughin, kepala pembuat roti di kapal. Joughin, yang memerintahkan stafnya untuk melengkapi sekoci dengan roti sebagai perbekalan, berada di Titanic sampai saat tenggelam di bawah permukaan air.

Dia naik ke bagian paling belakang Titanic (buritan) sambil memegang rel pengaman sehingga berada di bagian luar kapal, saat bagian depan kapal itu tenggelam.

Dalam film, dia digambarkan berdiri di pagar buritan, tepat di sebelah Jack dan Rose. Yang mengherankan, Joughin berhasil bertahan hidup meski di dalam air selama sekitar dua jam dengan suhu di bawah titik beku (-2°C).

Kebanyakan orang yang masuk ke air bersuhu rendah akan meninggal karena hipotermia dalam waktu 30 menit. Bagaimana dia bisa bertahan?

Dia mengatakan minum minuman keras sebelum kapal tenggelam dan teori mengatakan itu membantunya tetap hangat di dalam air. Tapi studi tahun 2018 menunjukkan itu tidak mungkin.

Meski umumnya diyakini bisa menghangatkan tubuh, konsumsi alkohol terbukti justru menurunkan suhu tubuh dalam cuaca dingin, sehingga memperparah risiko hipotermia.

Kemungkinan, Joughin tetap tenang dan terus bergerak di dalam air yang meningkatkan peluang bertahan hidup.

Setelah sekitar dua jam, Joughin ditarik ke sekoci Collapsible B yang terbalik tanpa efek buruk kecuali kaki bengkak.

Sekoci dan penumpangnya diselamatkan RMS Carpathia, dan Joughin kemudian emigrasi ke AS sebelum kematiannya tahun 1956, di usia 78 tahun.

4 dari 5 halaman

Mengapa Titanic tidak punya cukup banyak sekoci?

Sudah menjadi rahasia umum jika salah satu penyebab banyaknya korban tenggelamnya Titanic adalah karena kapal itu tidak punya cukup kapal sekoci.

Padahal, kapasitas penumpang Titanic adalah 2.224 orang. Saat kejadian, total hanya ada 20 sekoci untuk menampung 1.178 penumpang selamat. Itu artinya hanya sekitar separuhnya.

Ada beberapa teori kenapa Titanic tak cukup membawa kapal sekoci. Pertama, desainer Titanic merasa terlalu banyak sekoci akan memenuhi dek dan mengganggu pemandangan para penumpang kelas satu.

Melihat desainnya, kebanyakan sekoci berada di sekitar kabin untuk penumpang kelas dua. Sementara sekitar kabin kelas satu hampir tidak ada sekocinya sehingga penumpang dapat melihat pemandangan lautan dengan lebih jelas.

Pada waktu itu, regulasi keamanan memang belum ketat. Nilai jual Titanic jelas adalah kemegahan dan kemewahannya, bukan keamanan.

Perlu diingat peraturan keselamatan Titanic terkait sekoci berasal hampir 20 tahun sebelumnya, ketika kapal penumpang terbesar berbobot 10.000 ton. Sementara Titanic memiliki bobot lebih dari 46.000 ton atau lebih dari empat kali lebih berat.

5 dari 5 halaman

Apa yang terjadi pada Kapten Smith?

Kapten Edward Smith meninggal di malam Titanic tenggelam. Tapi apa yang sebenarnya terjadi padanya masih misteri.

Sebelumnya, Smith pernah berujar dia akan menjadikan Titanic sebagai pelayaran terakhir sebelum pensiun. Ini merupakan tradisi di antara pelaut masa itu.

Ada beberapa kisah berbeda dari para penyintas di mana Smith terakhir terlihat dan bagaimana dia meninggal.

Dalam film Titanic, Smith terlihat mengurung diri di ruang kemudi. Adegan ini berdasarkan kesaksian dari beberapa orang yang selamat.

Salah satunya, penumpang kelas satu Robert Williams Daniel, yang bercerita bagaimana dia melihat Kapten Smith sebelum Titanic tenggelam.

" Aku lihat Kapten Smith di anjungan. Mataku terus menatapnya. Dek tempat aku melompat sudah tenggelam. Air naik perlahan-lahan lalu ke pinggang Kapten Smith. Setelah itu aku tidak melihatnya lagi," kisahnya.

Korban selamat lainnya, operator nirkabel Harold Bride, mengatakan dia melihat Kapten Smith melompat dari bagian tertentu kapal. Sementara yang lain menyebut Kapten Smith berenang ke sekoci sambil menggendong bayi.

Seperti yang ditulis oleh penulis Wyn Craig Wade dalam bukunya 'The Titanic: End of a Dream' terbitan 1992, Kapten Smith 'mengalami setidaknya lima kematian berbeda, dari yang heroik hingga memalukan'. Jasad Kapten Smith tidak pernah ditemukan.

Beri Komentar