Presiden Jokowi Bersama Dengan Pimpinan KPK Yang Baru Dan Dewan Pengawas KPK Menggelar Pertemuan, Jumat (20/12/2019). (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan alasan memilih lima anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2024. Jokowi mengatakan, dewan pengawas yang dipilih merupakan sosok yang bijaksana dan berkapasitas.
Salah satu sosok yang dipilih Jokowi, Tumpak Panggabean disebut punya kapabilitas dan integritas.
" Beliau adalah orang baik memiliki kapabilitas, memiliki integritas, memiliki kapasitas dalam hal-hal yang berkaitan wilayah hukum," kata Jokowi, Jumat, 20 Desember 2019.
Jokowi mengatakan, sengaja memilih lima anggota Dewan Pengawas KPK dengan latar belakang dan disiplin ilmu yang berbeda. Tumpak Panggabean, misalnya, lama berkarier sebagai jaksa dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua KPK 2003-2007.
Sementara itu, Albertina Ho merupakan Wakil Ketua Pengadilan NTT, Artidjo Alkotsat merupakan mantan Hakim Agung MA, Harjono sebagai Ketua DKPP, dan Syamsuddin Haris peneliti LIPI.
" Ada yang mantan hakim, ada yang hakim aktif, ada juga mantan KPK. Ada juga yang akademisi, ada Mahkamah Konstitusi," jelas Jokowi.
Menurut dia, Tumpak Panggabean memiliki pengalaman panjang dalam pemberantasan korupsi sebagai Wakil Ketua KPK. Hal itulah yang membuat Jokowi memilih Tumpak sebagai Ketua Dewan Pengawas KPK.
" Beliau memiliki latar belakang pengalaman berkaitan dengan KPK. Saya kira itu," ucap Jokowi.
Jokowi meyakini komposisi anggota Dewan Pengawas KPK ini merupakan kombinasi yang sangat pas. Dia berharap para anggota Dewas KPK bisa menjalankan tugasnya mengawasi kinerja pimpinan dan pegawai lembaga antirasuah.
" Saya kira ini akan bekerja sama dengan baik dengan komisioner. Itungan kita itu," tutur Jokowi.
Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk beberapa orang Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sejumlah tokoh yang ditunjuk Jokowi sudah tiba di Istana Negara Jakarta, Jumat, 20 Desember 2019.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, sosok yang datang ke Istana Negara Jakarta, yaitu peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris. Kepada awak media, Syamsuddin mengaku kedatangannya memang untuk dilantik menjadi dewan pengawas KPK.
" Iya, saya baru dihubungi tadi malam," kata Syamsuddin.
Syamsuddin dikenal sebagai sosok yang menentang revisi Undang-Undang (UU) KPK. Selain Syamsuddin, mantan Hakim Agung, Artidjo Alkotsar juga tiba di Istana Kepresidenan Jakarta.
Artidjo dikenal sebagai hakim yang ditakuti oleh para koruptor. Dia bahkan tak segan memberikan hukuman yang tinggi terhadap para koruptor.
Nama lain yang muncul yaitu, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang, Albertina Ho. Albertina tiba pukul sekitar pukul 13.09 WIB.
Dia mengatakan, baru diberitahu akan mengisi posisi dewan pengawas KPK. " Baru dikasih tahu. Baru dikasih undangan ini. Jadi saya gak tahu," kata Albertina.
Dia mengaku tak bisa menolak tawaran untuk mengisi dewan pengawas KPK. Albertina mengatakan bahwa hal ini adalah perintah untuk warga negara.
" Ini kan perintah jadi kalau diperintah kan kita sebagai warga negara kita siap," ujar dia.
Selain tiga orang tersebut, ada sosok Ketua Dewan Kehormatan Penyelanggara Pemilu (DKPP) RI, Harjono yang menjadi anggota dewan pengawas KPK.
Sebelumnya, sosok yang akan mengisi posisi itu adalah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2003-2007 Tumpak Hatorangan Panggabean. Dia datang paling akhir daripada anggota dewan pengawas lainnya.
" Nanti aja, saya enggak mendahului. Saya dipanggil, ini mau gladi dulu," kata Tumpak kepada wartawan setibanya di Istana.
Nama Tumpak dikabarkan akan menjadi Ketua Dewan Pengawas KPK. Saat ditanya hal ini, dia tak mau berkomentar.
(Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 di Istana Negara Jakarta, Jumat, 20 Desember 2019.
Pimpinan baru lembaga antirasuah itu antara lain, Komjen Firli Bahuri sebagai Ketua KPK, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, dan Nawawi Pomolango sebagai wakil ketua KPK.
" Hari ini pelantikan rencananya jam 14.30 WIB," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, Dini Purwono, Jumat, 20 Desember 2019.
Selain pimpinan KPK, Jokowi akan melantik Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Meski begitu, nama-nama Dewas Pengawas KPK ini masih belum resmi diinformasikan.
Beberapa nama yang diusulkan sebagai calon anggota Dewan Pengawas KPK yaitu mantan hakim agung, Artidjo Alkotsar, hakim Albertina Ho, dan mantan Ketua KPK jilid I, Taufiequrachman Ruki.
" Dewan Pengawas KPK ya, nama-nama sudah masuk tapi belum difinalkan karena kan hanya 5 ada dari hakim, ada dari jaksa, ada dari mantan KPK, ada dari ekonom, ada dari akademisi, ada dari ahli pidana," ujar Jokowi.
Jokowi memastikan, orang-orang yang terpilih sebagai Dewan Pengawas KPK adalah orang-orang yang baik. " ada calon yang berlatar belakang sebagai jaksa dan ekonom.
" Jaksa siapa ya, ada jaksa yang tidak aktif lagi (pensiun) kelihatannya, kalau ekonom masuk biar seimbang, (anggota dewan pengawas) pasti baik-baiklah," ujar dia.
Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham
80 Kata-Kata Bulan Ramadhan, Bangkitkan Semangat Ibadah di Bulan Penuh Berkah
Panggil Nyi Roro Kidul di Pinggir Laut, yang Datang di Luar Dugaan
Bacaan Doa Sholat Subuh Lengkap dengan Dzikir yang Mendatangkan Banyak Kebaikan
Doa Ketika Memberi dan Menerima Zakat Fitrah yang Wajib Diketahui
Makeover Ruang Tamu Buat Lebaran, Auto Jadi Lebih Mewah dan Elegan
Pentingnya Jaga Kesehatan Kulit Bayi Agar Tak Alami Ruam Popok