Apa Maksudnya Perempuan yang Berpakaian tetapi Telanjang?

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Jumat, 16 Juni 2023 08:02
Apa Maksudnya Perempuan yang Berpakaian tetapi Telanjang?
Beberapa orang mengartikan berpakaian tetapi telanjang ditunjukkan dari adanya perempuan yang suka memamerkan aurat atau Al-Mutabarrijat.

Dream - Islam memerintahkan umatnya untuk menutup aurat. Dalam ajaran fikih, aurat sendiri adalah beberapa anggota tubuh dari perempuan dan laki-laki yang tidak boleh diperlihatkan oleh orang yang bukan muhrim.

Perintah menutup aurat dalam Islam ini tentu saja memiliki tujuan yang terkadang tak disadari. Salah satunya adalah Islam ingin setiap umatnya terhindar dari fitnah dan dosa-dosa. Terutama kaum perempuan yang kerap kali menjadi tempatnya fitnah.

Allah SWT memerintahkan para muslim untuk menutup aurat yang terdiri dari seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Meski begitu, belum semua perempuan menjalankan perintah Allah SWT tersebut. Masih ada muslimah yang sebetulnya terlihat berpakaian namun tidak memenuhi syariat. 

Kitab Syaikh Mahmud Al-Mishri, yakni Rihlah Ila Ad-Dar Al-Akhirah sampai menjelaskan bahwa salah satu tanda kiamat adalah munculnya orang-orang yang berpakaian tetapi telanjang.

Lalu, apa yang dimaksud dengan berpakaian tetapi telanjang? Berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Kaum yang akan Menjadi Penghuni Neraka

Beberapa orang mengartikan bahwa berpakaian tetapi telanjang ditunjukkan dari adanya perempuan yang suka memamerkan aurat atau disebut juga Al-Mutabarrijat.

Dalam sebuah hadis pun turut dijelaskan tentang siapa saja yang kelak akan menjadi ahli neraka. Berikut sabda Rasulullah saw:

Ada dua macam ahli neraka yang belum aku saksikan, yaitu: Suatu kaum yang membawa cemeti seperti ekor-ekor sapi untuk memukul manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian akan tetapi sebenarnya mereka tidak berpakaian yang menanggalkan tutup kepala, yang menarik kepada maksiat, kepala mereka seperti punuk-punuk onta yang miring, mereka itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan baunya sedangkan bau surga itu dapat tercium dari jarak sekian.” (HR Muslim)

Namun kaum pria jangan dulu senang. Tidak hanya perempuan yang tidak menutup auratnya saja yang akan menjadi penghuni neraka.

Laki-laki yang memperbolehkan istri serta anak perempuannya keluar rumah dengan kondisi tidak menutup aurat juga bisa masuk neraka.

2 dari 3 halaman

Maksud dari Berpakaian tetapi Telanjang

Lalu, apa yang dimaksud dengan berpakaian tetapi telanjang?

Syekh Yusuf Al-Qardhawi menjelaskan bahwa maksud dari berpakaian tetapi telanjang adalah pakaian yang tidak berfungsi menutup aurat. Pakaian tersebut bisa menyifati kulit karena bahannya yang tipis atau terlalu sempit.

Bahkan, Aisyah ra pernah menegur beberapa perempuan dari Bani Tamim yang mengenakan pakaian tipis.

" Kalau kamu orang mukmin, maka bukan semacam ini pakaian wanita-wanita mukmin." (HR. Thabrani dan lain-lain)

 

3 dari 3 halaman

Selain menggunakan pakaian yang berbahan tipis, pakaian yang membentuk lekuk tubuh juga bisa mendatangkan fitnah bagi perempuan. Syekh Yusuf Al-Qardhawi mengatakan model pakaian tersebut adalah ciptaan para perancang mode Yahudi internasional. Mereka mempermainkan manusia seperti boneka. Mereka hendaknya mengenakan pakaian yang sesuai dengan syariat Islam.

Di dalam Al-Quran pun juga terdapat pesan untuk perempuan-perempuan beriman, yakni melalui surat An-Nur ayat 31:

" Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung." (QS. An-Nur: 31)

Beri Komentar