Aurelie Moeremans Ngaku Pernah Ditawari Gabung Partai, Tapi Cuma Jadi “Tim Hore”

Reporter : Hevy Zil Umami
Senin, 1 September 2025 10:05
Aurelie Moeremans Ngaku Pernah Ditawari Gabung Partai, Tapi Cuma Jadi “Tim Hore”
Bujukan Berulang dengan Alasan Baru

DREAM.CO.ID - Di tengah ramainya suhu politik tanah air, publik dibuat kaget sekaligus salut dengan pengakuan jujur dari aktris sekaligus influencer, Aurelie Moeremans. Lewat sebuah video di Instagram dan TikTok pribadinya pada Minggu, 31 Agustus 2025, Aurelie blak-blakan menceritakan pengalaman pribadinya pernah ditawari masuk dunia politik dengan iming-iming menggiurkan.

Bukan hanya sekali, Aurelie mengaku berkali-kali mendapat tawaran serupa. “ Aku ditawarin beberapa kali, tapi aku selalu tolak. Dan aku sekarang makin bersyukur dengan keputusan itu,” ungkapnya.

 

1 dari 1 halaman

Aurelie Moeremans Ngaku Pernah Ditawari Gabung Partai, Tapi Cuma Jadi “ Tim Hore”

Tawaran Fantastis, Pekerjaan Sederhana

Dalam video berdurasi beberapa menit itu, Aurelie bercerita bahwa tawaran pertama datang pada 2016. Awalnya, ia dan ibunya diajak ngopi oleh seorang aktris senior yang sebenarnya tidak begitu akrab. Namun ternyata, ajakan itu punya agenda tersembunyi: memperkenalkan Aurelie ke seorang bos partai.

Di situlah Aurelie mendengar tawaran mengejutkan. Ia dijanjikan gaji bulanan ratusan juta rupiah, kedudukan terjamin, bahkan jalan pintas pendidikan. Tapi pekerjaan yang ditawarkan justru membuat Aurelie terheran.

“ Katanya aku tinggal ikut Bapak (petinggi partai), bikin rame aja kalau ada acara, dan kalau harus ngomong nanti aku dikasih script. Jadi kayak boneka doang. Aku ga mau dong,” tegas Aurelie.

Bujukan Berulang dengan Alasan Baru

Meski menolak, Aurelie mengaku tawaran serupa tetap datang. Kali ini, pihak yang menghubunginya mencoba meyakinkan dengan alasan lain. Kemampuannya berbicara lima bahasa dianggap akan sangat berguna dalam forum internasional.

“ Orangnya bilang, ‘kamu bisa lima bahasa, itu kepake banget kalau meeting sama orang luar negeri.’ Tapi aku mikir, aku kan ga punya background politik sama sekali. Aku dari dulu syuting terus, bahkan ga sempet kuliah,” ujarnya.

Aurelie jujur mengaku minder karena belum menempuh pendidikan tinggi. Namun, justru di situlah ia kembali dikejutkan. Pihak yang menawarinya mengatakan hal itu bisa “ diatur”.

“ Katanya aku bisa langsung S2 aja, nanti S1-nya gampang, dibuat singkat aja. Aku cuma bengong dengernya. Kalau pendidikan aja bisa diakalin, apalagi yang lain,” ucapnya sambil menggeleng.

Kritik terhadap Sistem Politik

Cerita itu membuat Aurelie menyadari ada sesuatu yang salah dalam sistem politik di Indonesia. Ia merasa dirinya hanya dijadikan alat untuk meramaikan panggung, tanpa kontribusi nyata.

“ Kalau ada public figure yang mau terjun ke politik, jangan cuma karena uangnya gede. Tapi harus karena beneran mau bikin Indonesia lebih baik,” pesannya.

Video Aurelie ditutup dengan layar hitam bertuliskan kata “ GELAP”, sebuah simbol sekaligus kritik halus terhadap kondisi politik tanah air.

Dukungan Netizen Mengalir

Unggahan Aurelie langsung jadi bahan perbincangan hangat. Ribuan komentar masuk, sebagian besar memuji ketegasan sikapnya.

Ada yang menulis, “ PROUD OF YOU.” Ada juga yang lebih emosional, “ Negara ini udah gila, malu banget sama kelakuan politikus.”

Seorang netizen bahkan nyeletuk soal nilai raportnya sendiri, “ Mana raportku lebih bagus daripada yang digaji ratusan juta 😩.”

Namun, yang paling banyak muncul adalah komentar dukungan. Warganet menilai integritas Aurelie patut diteladani. “ Here’s the 👑!!!! hormat sama orang yang punya prinsip kaya gini,” tulis salah satu akun.

Figur Publik dengan Integritas

Pengakuan Aurelie Moeremans mungkin terdengar mengejutkan, tapi di saat yang sama membuka mata banyak orang. Bahwa di balik panggung politik, ada praktik-praktik yang bisa membuat publik figure sekadar jadi “ pemanis”.

Dengan menolak tawaran menggiurkan itu, Aurelie menunjukkan bahwa uang besar dan jalan pintas tidak selalu bisa membeli integritas. Dan itu, bagi warganet, adalah langkah berani yang layak dihormati.

Beri Komentar