Sang Ayah Hanya Bisa Menangis Saat Anaknya Yang Diisolasi Minta Peluk. (Foto: Cuplikan Video Twitter)
Dream - Bagi jutaan orang yang 'terperangkap' di kota Wuhan dan wilayah lain di China akibat wabah virus corona, kehidupan benar-benar terasa seperti dipenjara.
Sudah begitu, anggota keluarga hidup terpisah. Anak terpisah dari ibu mereka. Saudara laki-laki dari saudara perempuannya.
Terbaru, seorang balita yang menjadi korban dari virus corona, harus dikarantina sehingga hidup terpisah dari keluarganya.
Pemandangan balita yang dikarantina di sebuah rumah sakit begitu mengharukan hingga membuat siapa saja meneteskan air mata.
Dibagikan oleh akun Twitter @Huh_My_Rahhhhh, sebuah video memperlihatkan betapa dahsyatnya virus corona dalam menghancurkan kehidupan keluarga seorang pria.
Ketika sang ayah memperhatikan putranya dari jendela pembatas ruang karantina, saat itulah anaknya berusaha minta dipeluk.
Sambil menatap ayahnya, anak itu mengulurkan tangan mungilnya. Berharap sang ayah memeluk dan mengeluarkan dirinya dari ruang isolasi.
Tapi reaksi ayahnya adalah menangis sambil membalikkan badan. Dia tak ingin anaknya melihat dirinya meneteskan air mata karena sedih.
Sementara wajah anak itu tampak begitu sedih dan bingung. Dalam hati mungkin dia berkata, " Kenapa ayah tidak mau memeluk dan menggendong?"
Video mengharukan ini telah di-retweet sebanyak lebih dari 50 ribu kali dan mendapat 112 ribu lebih Likes.
Dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa virus corona sebagai keadaan darurat global, situasinya makin mengerikan. Bukan hanya bagi warga negara China tetapi juga bagi penduduk dunia.
Sumber: World of Buzz
Pemandangan menyedihkan saat seorang balita yang diisolasi akibat terpapar virus corona minta dipeluk dan digendong ayahnya.
Father can’t touch his little baby as he is infected with the Corona virus...
The baby’s face tho.. ???? pic.twitter.com/UxQxwy7DUF— MyrahDahSmylah???? (@Huh_My_Rahhhhh)January 30, 2020
Dream - Wabah penyakit virus corona yang merebak di Wuhan, Provinsi Hubei, China, telah menghebohkan dunia. Di saat hampir semua orang berusaha menjauh kota berpenduduk 11 juta orang itu, tim medis harus siap bertaruh nyawa.
Petugas medis di kota itu harus berjuang merawat warga yang terjangkit virus mematikan tersebut.
Meningkatnya jumlah warga yang terserang virus corona membuat petugas medis di kota itu kewalahan.
Akibatnya, beberapa kota di dan luar Hubei ramai-ramai mengirim relawan untuk membantu dokter dan perawat di Wuhan.
Rupanya, keberangkatan para relawan medis itu tidak sepenuhnya membuat orang terdekat mereka menerima dengan lapang dada.
Sebuah video yang dibagikan oleh Pear Video menunjukkan seorang pria menangis penuh emosional.
Dia melambaikan tangan ke sebuah bus yang mengangkut para relawan di pagi hari tanggal 26 Januari 2020, yang juga bertepatan dengan hari kedua Tahun Baru China.
Rupanya, bus itu membawa relawan yang terdiri dari tim medis Huaihe Hospital di Universitas Henan ke Wuhan.
Mereka dikirim untuk diperbantukan di kota yang jadi pusat penyebaran virus corona tersebut.
Pria berbaju hitam itu terdengar berteriak sambil terus melambaikan tangan, " Wang Yuehua, aku mencintaimu. Aku cinta kamu!"
Begitu bus berjalan, pria itu tiba-tiba menangis tersedu-sedu. Seorang perawat berusaha menenangkan pria tersebut.
Tidak hanya pria itu yang berlinang air mata, beberapa orang yang ikut mengantar keberangkatan tim medis Henan ke Wuhan juga menangis.
Dilaporkan bahwa pria yang menangis itu bernama Xu Guoliang, seorang dokter bedah saraf di First Affiliated Hospital di Universitas Henan.
Xu menangis karena istrinya, Wang Yuehua, yang jadi perawat di Huaihe Hospital, termasuk salah satu relawan yang berangkat ke Wuhan.
Dia mengaku sangat khawatir dengan keselamatan istrinya itu. Apalagi dia tahu Wang mendaftar jadi relawan tanpa sepengetahuannya.
Menurut Xu, istrinya diam-diam mendaftar jadi relawan ke Wuhan karena takut dia tidak akan membolehkannya.
Pasangan Xu dan Wang telah menikah selama 10 tahun dan memiliki seorang putra berusia lima tahun.
Xu mengatakan sebagai seorang dokter, dia tahu istrinya berpengalaman. Tetapi sebagai seorang suami, dia khawatir tentang keselamatan istrinya.
Meskipun sekarang masih musim libur Imlek, Xu dan Wang harus kembali bekerja. Mereka menitipkan putra mereka kepada orang tua Xu untuk dirawat.
Xu tidak berani memberi tahu orang tua bahwa Wang pergi ke Wuhan untuk jadi relawan. Dia hanya mengatakan bahwa mereka berdua bekerja lembur.
Xu menambahkan bahwa mereka biasanya sibuk dan dia tidak biasanya mengungkapkan cinta kepada istrinya dengan cara ini.
Namun, Xu tidak bisa menahannya dan jadi emosional ketika dia melihat istrinya naik bus menuju Wuhan.
Xu mengatakan dia emosional karena hanya ingin menunjukkan dukungan dan kepeduliannya kepada sang istri.
Sumber: Word of Buzz
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi