Begini Kondisi Anak SD yang Dulu Tanya ke Pak Harto Mengapa Presiden Cuma Satu

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 1 Juli 2021 12:45
Begini Kondisi Anak SD yang Dulu Tanya ke Pak Harto Mengapa Presiden Cuma Satu
Di tahun 1994, ada satu momen pada acara Gelantara yang cukup menyita perhatian publik.

Dream - Di masa kepemimpinannya, Presiden Soeharto kerap kali mengadakan acara 'Gelar Nusantara Anak Indonesia' atau Gelantara sebagai peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh saban 23 Juli.

Acara yang biasa digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, itu biasa mempertemukan anak-anak berprestasi di setiap kota guna mewujudkan bibit-bibit persahabatan sekaligus memperkuat pesatuan bangsa.

Baca juga: Potret Viral Presiden Soeharto Pukul Bedug Tahun 90an

Di tahun 1994, ada satu momen pada acara Gelantara yang cukup menyita perhatian publik. Seorang bocah SD melayangkan pertanyaan tak biasa kepada Pak Harto.

1 dari 4 halaman

Layangkan Pertanyaan Unik

Dalam kanal YouTube HM, terlihat satu per satu bocah SD melontarkan pertanyaan polos kepada orang nomor satu di Indonesia kala itu. Pertama dari Papua, lanjut Kalimantan, berbagai pulau lain dan yang terakhir bocah asal Sulawesi Tengah.

Baca juga: Viral Foto Lawas Presiden Soeharto, Netizen Fokus ke Rokok

" Nama saya Hamli dari Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Banggai. Saya mau tanya, mengapa Presiden di Indonesia cuma satu. Padahal Indonesia sangat luas," katanya seperti dikutip dari kanal YouTube HM Soeharto.

Sontak gelak tawa memecah keheningan. Ibu Tien, yang kala itu menjadi Ibu Negara, tepat di samping Presiden Soeharto pun ikut tertawa.

Baca juga: Momen Presiden Soeharto Jadi Imam Sholat, Makmumnya Menteri hingga Jenderal

" Presiden itu hanya satu untuk memimpin negara dan bangsa. Nanti kalau ada dua atau tiga, lantas berjalan tidak baik. Banyak pemimpin, banyak kapten kemudian lantas negara menjadi rusak," jawab Soeharto.

2 dari 4 halaman

Ditanya Balik

Presiden Soeharto© YouTube HM Soeharto

Mendapat pertanyaan tak biasa itu, Presiden Soeharto langsung memberikan senyuman manis dan memberikan penjelasan yang sekiranya bisa diterima anak-anak.

Baca juga: Momen Kocak Prajurit TNI Latihan Perang, Enggak Sengaja Bawa Lari Jemuran

" Tapi terang bahwasanya Presiden yang satu ini hanya melaksanakan apa yang diputuskan oleh rakyat melewati MPR. Walaupun satu tapi sebenarnya terikat. Terikat pada garis besar negara, terikat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945. (Presiden) Satu saja untuk lima tahun, nanti dipilih lagi, begitu seterusnya" terang Soeharto.

Pak Harto lantas menanya balik bocah itu. Pertanyaan Pak Harto langsung membuat suasana hening.

Baca juga: Pedagang Burger Selalu Bawa Spons Saat Jualan, Alasannya Bikin Nangis

" Kamu kenapa tanya begitu? Kamu siapa yang suruh? Karena hanya ingin tahu saja? Kaya di rumah bapak kamu hanya satu kan?," tanyanya yang ditutup tawa.

" Iya pak," jawab bocah itu.

3 dari 4 halaman

Kondisi Hamli

Bocah Hamli© YouTube Farhan Pradana

Setelah 27 tahun berlalu, bocah bernama Hamli asal Banggai, Sulawesi Tengah, itu kembali viral setelah video lawasnya beredar di media sosial.

Baca juga: Undangan Nikah Unik, Penerima Baper Bakal Merasa Terintimidasi

Dilansir kanal YouTube Farhan Perdana, ia mengaku mencari sosok Hamli dan menemukannya.

" Halo nama saya Hamli. Saya peserta Gelantara tahun 1994. Yang lagi banyak dibicarakan di YouTube, yang tanya ke Pak Soeharto. Banyak juga yang mengira saya sudah meninggal. Sampai sekarang alhamdulillah saya masih hidup," kata Hamli.

Piagam© YouTube Farhan Pradana

Baca juga: Viral Sumbat Hidung Pakai Bawang Putih untuk Redakan Sinusitis, Cek Faktanya!

Dalam video tersebut, Hamli menunjukkan bukti selembar piagam yang menguning sebagai bukti dirinya memang bocah SD yang melontarkan pertanyaan tak biasa ke Pak Harto.

" Ini bukti dari saya sebagai peserta yang bernama Hamli dari Provinsi Sulawesi Tengah. Karena masih banyak teman-teman yang tidak percaya. Mungkin itu saja bukti yang tersimpan, sebagai kenangan Piagam Peserta Gelantara tahun 1994," ungkap Hamli.

4 dari 4 halaman

Videonya

Beri Komentar