Bebas dari Karantina, Warga Thailand Kalap Serbu Mall Terbesar

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 21 Mei 2020 12:01
Bebas dari Karantina, Warga Thailand Kalap Serbu Mall Terbesar
Thailand membuka beberapa pusat perbelanjaan pada Minggu, 17 Mei 2020.

Dream - Ketika kebijakan lockdown/karantina wilayah di seluruh dunia mulai dilonggarkan, banyak orang yang berharap untuk hidup normal layaknya sebelum masa pandemi.

Walaupun begitu, pemerintah tetap mengingatkan warganya untuk mengikuti kajian 'the new normal' antara lain menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun serta melakukan social distancing.

Tidak hanya di Indonesia yang melonggarkan PSSB, negara tetangga Thailand pun melakukan hal yang sama. Pemerintah Thailand telah membuka kembali beberapa mall besar di Bangkok dan seluruh wilayahnya.

Meski beberapa mall besar sudah beroperasi dengan normal, sepertinya banyak warga Bangkok yang melupakan kajian 'the new normal' yang diminta pemerintah. Baru-baru ini beredar sebuah foto yang memperlihatkan warga Bangkok tidak mematuhi kebijakan social distancing yang harus diterapkan saat mengunjungi pusat keramaian.

Foto yang diambil pada Minggu, 17 Mei 2020 memperlihatkan kerumunan pengunjung di Mall Mega Banga. Mall ini merupakan salah satu pusat perbelanjaan populer dan elite lantaran memiliki dua toko IKEA terbesar di kota Bangkok. Tak heran, banyak pengunjung yang ingin datang kesana ketika karantina wilayah dicabut.

1 dari 5 halaman

Sebagai catatan, saat ini Thailand telah berupaya untuk menegakkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu, jumlah kasus positif pun terus turun menjadi satu digit, namun inisiatif seperti aplikasi pelacakan sulit untuk ditegakkan karena tidak semua warga Thailand memiliki ponsel.

Pemerintah thailand tetap memastikan melakukan kebijakan umum seperti mencatat nama orang-orang yang memasuki lokasi mal, memeriksa suhu, dan upaya membatasi jumlah antrian tetap dilaksanakan meski banyak orang yang datang ke mal.

Namun gambar-gambar tersebut yang beredar di sosial media kerap membuat warga Thailand dan seluruh dunia marah. Hal ini dianggap tidak bertanggung jawab dan beresiko menimbulkan gelombang kedua virus corona di Thailand. Apabila hal tersebut terjadi, sepertinya infeksi Covid-19 tidak akan berakhir.

(Sumber: World of Buzz)

2 dari 5 halaman

Thailand Resmi Buka Pusat Perbelanjaan Usai 2 Bulan Ditutup Akibat Covid-19

Dream - Thailand resmi membuka kembali mal dan department store untuk pertama kalinya, Minggu 17 Mei 2020, setelah ditutup sejak Maret akibat pandemi virus corona. Kebijakan ini diterapkan menyusul melambatnya penambahan kasus baru Covid-19.

Pengelola mal terbaik di Thailand, Central Pattana Pcl, membuka kembali 33 pusat perbelanjaannya di seluruh negeri. Perusahaan ini memberlakukan kontrol kepadatan dengan hanya membolehkan satu orang per 5 meter persegi, menggunakan robot pengukur suhu tubuh, dan menggunakan lift tanpa sentuhan.

Dikutip dari Straits Times, puluhan pengunjug terlihat mengantre sebelum masuk ke mal Iconsiam di pusat Bangkok. Pengunjung diminta untuk memindai kode QR dan mendaftar pada laman resmi pemerintah sebelum masuk.

" Saya mau makan masakan Jepang sekarang karena saya tidak pernah merasakannya sejak tiga sampai empat bulan kemarin. Kode QR ini kurang nyaman bagi orang tua seperti saya," ujar Sa-nguan Khumrungroj, 65 tahun.

Sebuah mesin menyemprotkan disinfektan ke kaki pelanggan ketika mereka masuk mal Iconsiam. Juga terdapat sejumlah alat pembersih tangan.

3 dari 5 halaman

Kasus Positif Covid-19 Melambat

Pada Minggu, Thailand melaporkan hanya ada tiga kasus baru, sejalan dengan tren melambatnya penambahan kasus Covid-19 sepanjang Mei. Sejauh ini, tercatat ada 3.028 kasus positif di Thailand, dengan 2.856 pasien telah sembuh dan 56 orang meninggal.

" Kasus-kasus telah menurun banyak, sehingga saya pikir tepat membuka kembali mal karena ekonomi telah memburuk," ujar pengunjung mal Iconsiam lainnya, Pornchai Laochunsuwan.

Pemerintah Thailand memerintahkan mal-mal harus tutup pada jam 20.00. Area-area yang memungkinkan orang untuk berkumpul seperti bioskop dan arena bowling tetap harus ditutup.

Pemerintah telah melonggarkan langkah-langkah lain pada Minggu, termasuk mempersingkat jam malam sebanyak satu jam. Jam malam yang sebelumnya dimulai pukul 22.00 hingga 04.00 menjadi mulai pukul 23.00 hingga 04.00 waktu setempat.

Pada akhir April, negara ini memberlakukan pembatasan usaha kecil seperti restoran dan pangkas rambut. Pada Sabtu, regulator penerbangan memperpanjang larangan penerbangan internasional hingga akhir Juni.

4 dari 5 halaman

Sebulan Tanpa Infeksi, Vietnam Laporkan 24 Kasus Corona Baru

Dream - Setelah lebih dari sebulan tanpa kasus positif, Vietnam melaporkan 24 infeksi virus corona pada Jumat 15 Mei 2020. Seluruhnya merupakan kasus impor.

Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan semua kasus impor tersebut melibatkan warga Vietnam yang baru kembali dari Rusia. Saat ini mereka sedang menjalani karantina.

Dilansir Straits Times, tambahan kasus baru tersebut membawa total infeksi sebesar 312 kasus, namun dengan nol angka kematian. 90 persen dari kasus telah pulih.

Saat ini otoritas kesehatan Vietnam sedang berupaya habis-habisan menyelamatkan nyawa pasien virus corona yang sedang kritis. Dia diketahui seorang pilot asal Inggris yang bekerja untuk Vietnam Airlines.

Vietnam telah mengeluarkan biaya banyak untuk menyelamatkan pria berusia 43 tahun tersebut. Pria ini diidentifikasi sebagai " pasien 91" .

Pilot tersebut diketahui terinfeksi saat berada sebuah bar di selatan Kota Ho Chi Minh pada pertengahan Maret lalu.

5 dari 5 halaman

12 Hari Tanpa Kasus Baru Covid-19, Ini Rahasia Sebenarnya Vietnam

Dream - Kasus pertama virus corona covid-19 yang terjadi di Vietnam tercatat pada bulan Januari lalu, tetapi empat bulan kemudian hanya tercatat 270 kasus resmi Covid-19 dan tidak ada catatan pasien meninggal.

Prestasi Vietnam tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa bagi negara dengan 100 juta penduduk yang berbatasan langsung dengan China. Bahkan hingga kini, Vietnam tercatat sudah 12 hari tak menemmukan kasus baru virus corona covid-19 dari penularan lokal.

Negara komunis satu partai tersebut telah menerapkan sejumlah aturan yang secara signifikan memperlambat penyebaran virus corona di Vietnam.

Sementara, negara-negara tetangganya di Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia yang pada awalnya sukses dalam mengendalikan wabah ini, kini tengah dihantam kembali gelombang kedua. Sebaliknya, Vietnam kembali berhasil menjaga tingkat penularan serendah mungkin.

Sebagai pembanding, Selandia Baru juga sudah berhasil menghentikan penyebaran wabah corona. Namun negara tersebut memiliki 1.126 kasus dengan 19 kasus kematian.

Namun, disaat pandemi seperti saat ini tidak selamanya ada berita baik di Vietnam. Vietnam baru-baru ini telah melaporkan delapan pasien yang sudah sembuh namun setelah dites kembali, ternyata positif lagi.

Dilansir dari The Sydney Morning Herald, Kamis 39 April, seperti negara lain yang tengah mengadapi pandemi, Vietnam juga menerapkan sejumlah aturan ketat seperti melarang berbagai acara, festival, acara keagamaan, perayaan, dan olimpiade olahraga. Sejumlah klinik kecantikan, panti pijat, bar, dan tempat hiburan lainnya juga tutup.

 

Beri Komentar