Canda Anies Tanggapi SCBD Diplesetkan Jadi Sudirman Citayam Bogor Depok

Reporter : Nabila Hanum
Jumat, 8 Juli 2022 13:00
Canda Anies Tanggapi SCBD Diplesetkan Jadi Sudirman Citayam Bogor Depok
Menurutnya, fenomena ini merupakan demokratisasi Jalan Jenderal Sudirman yang menjadi milik semua, dan seluruh warga diperbolehkan menikmati fasilitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dream - Fenomena remaja asal Citayam dan Bojong Gede yang " menguasai" kawasan MRT Dukuh Atas tengah menjadi sorotan. Kedatangan mereka memang hanya untuk nongkrong, berfoto atau sekadar membuat konten TikTok.

Hingga akhirnya muncul istilah baru dari SCBD yang semula merupakan singkatan dari Sudirman Central Business District, menjadi Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok.

Wartawan sempat menanyakan tanggapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat fenomena SCBD tersebut. Mendengar pertanyaan tentang SCBD, awalnya Anies terlihat heran. “ SCBD, hah?,” kata Anies heran.

“ Iya Pak, Sudirman Citayam Bojonggede Depok,” sambung salah satu wartawan menjelaskan.

Mendengar singkatan tersebut Anies dan jajarannya sontak tertawa. “ Itu onground, ini (yang sedang dibahas) underground,” ujar Anies sambil tertawa.

1 dari 3 halaman

“ Kita butuh FGD (Focus Group Discussion) khusus soal ini,” sambungnya sambil tersenyum.

Anies kemudian menjelaskan soal SCBD bagi ABG Citayam dan fasilitas publik di kawasan Sudirman yang kini bisa dinikmati masyarakat semua kalangan.

Dia menilai, kehadiran anak SCBD ini membuktikan pembangunan ruang ketiga di sana berhasil.

“ Soal SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok), bagaimana kita menyiapkan ruang ketiga menjadi ruang yang menyetarakan. Mereka yang datang memiliki pengalaman baru, dan boleh datang darimana saja,” jelas Anies.

Menurutnya, fenomena ini merupakan demokratisasi Jalan Jenderal Sudirman yang menjadi milik semua, dan seluruh warga diperbolehkan menikmati fasilitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

2 dari 3 halaman

Tidak hanya masyarakat kalangan atas, katanya, seluruh golongan masyarakat berhak menikmati demokratisasi di ruang publik tersebut.

“ Saya mengistilahkan demokratisasi Jalan Jenderal Sudirman. Karena menjadi milik semua siapa saja bisa datang menikmati dan orang tua bawa anak-anak jalan sambil dengan mudah mereka bilang 'Nak kau belajar yang rajin Nak ya, biar suatu saat kau bisa kerja di gedung ini', tutur Anies.

Jalan Jenderal Sudirman yang dulunya dipenuhi para pekerja di kawasan itu saja, namun kini telah berkembang, masyarakat dari wilayah lain turut meramaikan dan menikmati kawasan tersebut. Salah satunya yang terlihat di Taman Dukuh Atas.

Anies mempersilakan seluruh masyarakat menikmati ruang ketiga yang dibangun Pemprov DKI itu. Sebab, menurutnya, ruang ini merupakan tempat untuk mempersatukan dan menyetarakan warga yang datang dengan pengalaman baru dari seluruh daerah.

“ Kita mencoba membuat ruang yang mempersatukan, ruang ketiga yang menyetarakan, dan biarkan mereka menikmati tempat ini dengan caranya masing-masing,” ucap Anies.

Beri Komentar