Cerita Seram Pemulung Pungut Sepeda Mini Di TPA
Dream - Kehidupan Taufik bersama Sarah dan tiga anak mereka bukanlah susah meskipun dia hanyalah pedagang di pasar malam.
Tetapi kebiasaan Taufik yang suka memulung barang bekas membuat keluarganya dianggap miskin oleh tetangganya.
Bahkan ada yang sampai menyumbang barang bekas, seperti perabot hingga pakaian kepada keluarga Taufik.
Jika tidak berjualan, Taufiq akan berjalan keliling kampung dengan harapan menemukan 'barang berharga' yang bisa dibawa pulang.
Tapi malam itu, Taufiq ingin sekali mendapatkan mainan untuk anak-anaknya. Apalagi, anak bungsunya baru berusia satu tahun dua bulan.
Boleh dibilang setiap akhir pekan Taufiq pasti akan membawa balik pelbagai jenis barang bekas dari tempat pembuangan akhir di ujung kampung.
Namun sejak dia membawa pulang sebuah sepeda mini dua minggu lalu, anak bungsunya sering kelihatan letih dan kerap menyendiri.
" Abang rasakan tidak... sejak ada sepeda mini ini, Alia sering bangun jam 3 pagi untuk bermain. Dia akan berhenti main sepeda jika azan Subuh terdengar dari surau belakang rumah.
" Kalau waktu siang, dia lebih banyak tidur dan tampak kelelahan seperti orang yang baru melakukan kerja berat semalaman.
" Sikap dia juga sangat berubah, tidak aktif dan ceria seperti biasa. Dengan ibunya juga jarang ngobrol," keluh Sarah yang menyadari perubahan sikap anak ketiganya itu.
Taufik bersikap acuh tak acuh saja mendengar keluhan istrinya itu. Dia menganggap ia hanya alasan Sarah supaya tidak lagi memulung barang bekas.
Namun satu malam saat sedang bebaring, Taufik tiba-tiba terbangun setelah merasakan wajahnya dihembus angin dingin yang aneh.
Tak lama kemudian, dia melihat Alia berjalan perlahan ke dapur bersama sepeda mini yang dipungutnya dari tempat pembuangan akhir sampah beberapa malam yang lalu.
Tapi yang membuat Taufik merasa heran sekaligus merinding, sepeda mini itu bergerak sendiri di samping Alia yang sedang berjalan.
" Mari lihat Alia, aku lihat dia ke dapur dengan sepeda tapi..." kata Taufik yang tidak dapat meneruskan kata-katanya.
Belum sempat menghabiskan kata-kata, Taufik melihat satu bayangan hitam yang besar dan berbulu sedang memegang sepeda mini.
Taufik yang merasa terkejut langsung menyuruh Sarah untuk menggendong Alia yang tiba-tiba menjerit dan menangis.
Tanpa menunggu lama, Taufiq kemudian mengumandangkan azan karena tidak tahu apa yang harus dilakukannya ketika itu.
Bagaimanapun, Taufiq merasa bersyukur karena melihat kejadian tersebut sebelum kejadian lebih buruk terjadi pada anak bungsunya.
" Esok harinya, saya buang sepeda mini itu, dan panggil ustaz untuk 'lihat-lihat' rumah kami dan Alia," pungkasnya.
Sumber: mStar
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya