Doa Aqiqah (Foto Ilustrasi: Flickr.com/indah Kesuma)
Dream – Dalam agama Islam, setelah kelahiran seorang anak ke dunia ini biasanya dilakukan aqiqah. Seperti dikutip dari jatim.nu.or.id, aqiqah adalah sebutan untuk binatang yang disembelih pada hari ke tujuh kelahiran sang bayi. Hukum aqiqah adalah sunah muakkadah, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini:
عَنْ سَمُرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الغُلَامُ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ يُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ، وَيُسَمَّى، وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ
Artinya: “ Dari Samurah, ia berkata, Nabi bersabda: Seorang bayi itu digadaikan dengan (jaminan) aqiqahnya; aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh (dari hari kelahiran), (pada hari itu pula) si bayi diberi nama dan dipotong rambutnya (HR Sunan al-Tirmidzi 4/101, dalam kitab Al-Adlaha bab Al-aqiqah).
Dalam melakukan aqiqah, hewan yang biasanya disembelih adalah kambing. Jumlah kambing yang disembelih untuk bayi laki-laki dan perempuan pun berbeda. Untuk bayi laki-laki, kambing yang disembelih berjumlah dua ekor. Sedangkan untuk bayi perempuan, kambing yang disembelih adalah satu ekor. Tidak hanya melakukan penyembelihan kambing saja, juga ada doa aqiqah yang biasanya dibaca dalam acara tersebut.
Nah, berikut adalah beberapa doa aqiqah yang penting kamu ketahui sebagaimana telah dirangkum dari islam.nu.or.id.
© Flickr.com
Dalam serangkaian acara aqiqah, tentunya tidak terlepas dari proses penyembelihan hewan, yakni kambing. Berikut adalah doa aqiqah saat menyembelih hewan yang bisa dibaca:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ [ اللهم مِنْكَ وَلَكَ ] اللهم تَقَبَّلْ مِنِّي هَذِهِ عَقِيْقَةُ ...
Bismillâhi walLâhu Akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi ‘aqiqatu…(sebutkan nama bayi).
Artinya: “ Dengan menyebut asma Allah. Allah Maha Besar. Ya Allah, dari dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami. Inilah aqiqahnya … (sebutkan nama bayi).”
Dalam tradisi acara aqiqah, biasanya sang bayi akan digendong untuk berkeliling di antara keluarga atau saudara. Nah, saat itulah rambut bayi dipotong atau dicukur sedikit sembari memanjatkan doa. Berikut adalah bacaan doa aqiqah saat mencukur bayi yang perlu diketahui:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَللهم نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَنُوْرُالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ, اللهم سِرُّ اللهِ نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Bismillâhirrahmânirrahîm. Alhamdulillâhirabbil ‘âlamîn. Allâhumma nûrus samâwâti wa nûrusy syamsyi wal qamari, Allâhumma sirruLlâhi nûrun nubuwwati RasuluLlâhi ShallaLlâhu ‘alaihi wasallam walhamduliLlâhi Rabbil ‘âlamin.
Artinya: “ Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasululullah SAW, dan segala puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
Tak hanya mencukur rambut bayi saja yang diharuskan untuk membaca doa. Ada juga doa aqiqah saat meniup ubun-ubun bayi setelah dicukur. Berikut adalah bacaannya:
اللَّهُمَّإِنِّيأُعِيذُهَابِكَوَذُرِّيَّتَهَامِنَالشَّيْطَانِالرَّجِيمِ
Allâhumma innî u’îdzuhâ bika wa dzurriyyatahâ minasy syaithânir rajîm.
Artinya: “ Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari setan yang terkutuk.”
© Shutterstock.com
Kemudian ada juga doa walimah al-aqiqah. Di mana dalam doa ini berisi permohonan agar sang bayi dijaga dari adanya kejahatan jin, manusia, maupun hal-hal yang maksiat. Berikut adalah doa aqiqah atau doa walimah al-aqiqah yang bisa sahabat Dream baca:
اللهماحْفَظْهُمِنْشَرِّالْجِنِّوَالْإِنْسِوَأُمِّالصِّبْيَانِوَمِنْجَمِيْعِالسَّيِّئَاتِوَالْعِصْيَانِوَاحْرِسْهُبِحَضَانَتِكَوَكَفَالَتِكَالْمَحْمُوْدَةِوَبِدَوَامِعِنَايَتِكَوَرِعَايَتِكَأَلنَّافِذَةِنُقَدِّمُبِهَاعَلَىالْقِيَامِبِمَاكَلَّفْتَنَامِنْحُقُوْقِرُبُوْبِيَّتِكَالْكَرِيْمَةِنَدَبْتَنَاإِلَيْهِفِيْمَابَيْنَنَاوَبَيْنَخَلْقِكَمِنْمَكَارِمِالْأَخْلَاقِوَأَطْيَبُمَافَضَّلْتَنَامِنَالْأَرْزَاقِاللهماجْعَلْنَاوَإِيَّاهُمْمِنْأَهْلِالْعِلْمِوَأَهْلِالْخَيْرِوَأَهْلِالْقُرْآنِوَلَاتَجْعَلْنَاوَإِيَّاهُمْمِنْأَهْلِالشَّرِوَالضَّيْرِوَالظُّلْمِوَالطُّغْيَانِ
Allâhummahfadzhu min syarril jinni wal insi wa ummish shibyâni wa min jamî’is sayyiâti wal ‘ishyâni wahrishu bihadlânatika wa kafâlatika al-mahmûdati wa bidawâmi ‘inâyatika wa ri’âyatika an-nafîdzati nuqaddimu bihâ ‘alal qiyâmi bimâ kalaftanâ min huqûqi rububiyyâtika al-karîmati nadabtanâ ilaihi fîmâ bainanâ wa baina khalqika min makârimil akhlâqi wa athyabu mâ fadldlaltanâ minal arzâqi. Allâhummaj’alnâ wa iyyâhum min ahlil ‘ilmi wa ahlil khairi wa ahlil qur`âni wa lâ taj’alnâ wa iyyâhum min ahlisy syarri wadl dloiri wadz dzolami wath thughyâni.
Artinya: “ Ya Allah, jagalah dia (bayi) dari kejelekan jin, manusia ummi shibyan, serta segala kejelekan dan maksiat. Jagalah dia dengan penjagaan dan tanggungan-Mu yang terpuji, dengan perawatan dan perlindunganmu yang lestari. Dengan hal tersebut aku mampu melaksanakan apa yang Kau bebankan padaku, dari hak-hak ketuhanan yang mulia. Hiasi dia dengan apa yang ada diantara kami dan makhluk-Mu, yakni akhlak mulia dan anugerah yang paling indah. Ya Allah, jadikan kami dan mereka sebagai ahli ilmu, ahli kebaikan, dan ahli Al-Qur’an. Jangan kau jadikan kami dan mereka sebagai ahli kejelekan, keburukan, aniaya, dan tercela.”
Dalam pelaksanaan aqiqah, ada beberapa tata cara yang diajarkan dalam Islam. Berikut adalah tata caranya yang perlu sahabat Dream ketahui seperti dikutip dari merdeka.com:
Dalam sebuah hadis dijelaskan, Rasulullah saw bersabda:
“ Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”
Dari hadis di atas telah disepakati oleh ulama bahwa waktu untuk melakukan aqiqah yang paling baik adalah hari ke-7 sejak bayi dilahirkan. Namun, jika berhalangan melakukannya, maka aqiqah bisa dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21. Tetapi jika memang kondisi ekonomi seseorang tidak memungkinkan untuk melaksanakan aqiqah, maka kewajibannya pun telah gugur.
Selanjutnya hal yang perlu diperhatikan saat aqiqah adalah pemilihan hewan. Pastikan hewan berupa kambing adalah yang benar-benar sehat dan berumur tidak boleh kurang dari setengah tahun.
Jika hewan aqiqah sudah disembelih, maka selanjutnya daging tersebut dibagikan kepada tetangga serta kerabat. Namun, daging yang dibagikan harus sudah dalam kondisi matang. Bukan dalam kondisi mentah seperti saat hari raya kurban.
Hal ini sesuai dengan penjelasan hadis berikut:
“ Sunahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh.” (HR. al-Bayhaqi).
Selain itu, orang yang memiliki acara tersebut dan keluarganya juga disunahkan untuk mengonsumsi daging aqiqiah. Dan untuk sepertiga dagingnya dibagikan kepada tetangga serta fakir miskin.
Tata cara aqiqah selanjutnya adalah memberikan nama pada sang anak dan mencukur rambutnya. Nama yang diberikan pun adalah nama yang memiliki arti baik. Karena dari nama itulah yang akan menunjukkan akhlak sang anak kepada Allah SWT serta lingkungannya.
Mencukur rambut anak saat aqiqah adalah anjuran dari Nabi Muhammad saw yang baru lahir di hari ke-7. Namun, tidak ada hadis yang menjelaskan tentang cara mencukur rambut tersebut. Yang pasti proses pencukuran dilakukan dengan merata.
Tak lupa dalam tata cara aqiqah adalah membaca doa seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Doa yang dibaca adalah doa saat menyembelih hewan dan doa untuk anak yang sedang diaqiqahkan.
Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Fardhu yang Penting untuk Diamalkan
Bacaan Niat Doa Zakat Fitrah untuk Orang Tua Dilengkapi Landasan Perintah Berzakat
Viral Keciduk Selingkuh Usai Disorot Kamera MPL di Menara Kuningan, Gadis Ini Beri Klarifikasi
Foto KTP Artis yang Jarang Diketahui Publik, Punya Wendy Walters Bikin Melongo!
Ketika Dua Menteri Bernyali Datangi Kantong Pasar Penjual Thrifting di Jakarta
Dikenal Sebagai Ratu Antagonis, Begini Kabar Terbaru Pemeran Bemby yang Dinikahi Pria Kaya Raya
Video Seru 'Museum' Hijab Dari Masa ke Masa, Ada Versi Sosialita Kabupaten