Doa Nabi Ibrahim ketika Dibakar dan Suri Tauladannya yang Patut Dicontoh

Kisah Nabi Ibrahim saat Dibakar Hidup-Hidup

Hampir setiap umat Islam mengetahui kisah Nabi Ibrahim as ketika dibakar hidup-hidup atas perintah Raja Namrud. Bahkan sejak kecil, biasanya anak-anak sudah mulai dijelaskan dengan bahasa yang sederhana tentang kisah ini. Sehingga diharapkan bisa menjadi suri tauladan bagi kehidupan di masa sekarang.

Dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim as melalui proses yang cukup panjang untuk bisa menemukan Tuhan, yakni Allah SWT. Saat itulah, beliau menginformasikan kepada masyarakat agar menyembah Allah SWT dan tidak lagi menyembah berhala.

Usaha yang dilakukan Nabi Ibrahim as adalah menghancurkan semua berhala dan hanya menyisakan satu berhala yang paling besar dan mengalungkannya dengan palu di leher berhala itu. Melihat kejadian tersebut. Raja Namrud pun murka dan mengadili Nabi Ibrahim as. Saat ditanya tentang kerusakan berhala itu, Nabi Ibrahim as justru menjawab bahwa yang merusaknya adalah berhala yang paling besar.

Jawaban itu semakin membuat Raja Namrud marah. Hingga akhirnya memerintahkan Nabi Ibrahim as dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup. Dengan api yang berkobar, Nabi Ibrahim as dilemparkan ke dalamnya.

Namun, di saat kejadian ini kuasa Allah SWT hadir. Nabi Ibrahim as yang dikira langsung mati dan hangus terbakar, justru apinya berubah menjadi dingin. Hal itu membuat orang-orang yang menyaksikan pun menjadi kaget.

Dan di saat itu juga, Nabi Ibrahim as ternyata memanjatkan doa Nabi Ibrahim ketika dibakar. Doa tersebut mampu melindungi dan menyelamatkan beliau dari kobaran dan panasnya api.

Doa Nabi Ibrahim ketika Dibakar

Doa Nabi Ibrahim ketika dibakar bisa juga sahabat Dream amalkan di zaman sekarang. Terutama ketika kamu dalam kondisi yang kesulitan. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan perlindungan dan pertolongan. Berikut adalah bacaan doa Nabi Ibrahim ketika dibakar yang terdapat di dalam surat Al-Anbiya ayat 69 berikut:

قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ

Qulna ya nauru kuuni bardan wasalaaman ‘ala ibroohima.

Artinya: " Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya: 69)

Suri Tauladan Nabi Ibrahim as

Setelah mengetahui bacaan doa Nabi Ibrahim ketika dibakar, sahabat Dream juga perlu mengetahui apa saja suri tauladan beliau yang bisa kita tiru. Harapannya, semoga teladan itu bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa suri tauladan Nabi Ibrahim as yang perlu sahabat Dream contoh:

Patuh pada Semua Perintah Allah SWT

Nabi Ibrahim as adalah seseorang yang selalu patuh dengan semua perintah Allah SWT. Misalnya saja saat beliau diperintahkan untuk meninggalkan anak dan istrinya di lembah tak berpenghuni. Padahal saat itu putranya, Ismail masih sangat kecil. Sedangkan di lembah tidak terdapat air maupun tumbuhan yang bisa dimakan.

Namun kemudian Jibril diperintahkan oleh Allah SWT untuk membuat mata air Zam Zam yang saat ini dikenal sebagai Kota Mekkah.

Cinta kepada Allah SWT Dibanding Apapun

Kecintaan Nabi Ibrahim as kepada Allah SWT sangatlah besar. Hal itu ditunjukkan dari perintah-Nya yang selalu dipatuhi oleh beliau. Seperti saat diperintahkan menyembelih putranya, Ismail.

Beliau menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Dan hal tersebut justru dibalas Allah SWT dengan digantikannya Ismail dengan seekor domba untuk disembelih.

Memiliki Banyak Harta, tapi Tidak Lalai

Dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim as memiliki harta yang cukup banyak. Yakni berupa 1.000 domba, 300 lembu, 100 unta. Bahkan ada kisah lainnya yang mengatakan bahwa jumlah hewan ternak Nabi Ibrahim as adalah 12.000 ekor.

Dengan jumlah sebanyak itu, tentu saja Nabi Ibrahim as tergolong kaya. Tetapi, beliau mengatakan bahwa kesemuanya adalah milik Allah SWT. Jadi, beliau pun tidak menyombongkannya. Karena suatu saat bisa saja harta itu akan diambil dan beliau akan ikhlas melepasnya.

Itulah penjelasan tentang kisah Nabi Ibrahim as, bacaan doa Nabi Ibrahim ketika dibakar, dan beberapa suri tauladannya. Semoga kita semua bisa mencontoh akhlak beliau.