
Doa Sujud Sahwi dan Penyebab Pelaksanaannya
Sujud sahwi dilakukan untuk menggenapi kekurangan atau kelebihan sholat.
Sujud sahwi dilakukan untuk menggenapi kekurangan atau kelebihan sholat.
Dream – Sujud adalah salah satu rukun sholat yang tak boleh ditinggalkan. Dalam sholat wajib, kita akan mengerjakan dua kali sujud di setiap rakaatnya.
Selain sujud yang biasa dikerjakan saat sholat, umat Islam juga mengenal istilah sujud sahwi. Biasanya sujud sahwi dilakukan di akhir sholat ketika seseorang terlupa dengan gerakan sholat atau mengerjakan sesuatu yang tidak diperintahkan tanpa sengaja.
Saat melakukan gerakan sholat itu, umat Islam akan membaca doa sujud sahwi karena menyangkut kesempurnaan sholat.
Kata sahwi berasal dari bahasa Arab yang artinya lupa atau lalai. Sujud sahwi berarti dilakukan saat seseorang lupa atau lalai tidak mengerjakan atau justru kelebihan rakaat atau bacaan sholatnya.
(HR. Muslim)
Sujud sahwi dilakukan karena tiga hal yaitu, menambah, mengurangi dan ragu dalam sholat fardhu atau sunnah karena lupa.
Disunahkan melaksanakan sujud sahwi apabila pada saat sholat meninggalkan sunnah ab’ad, yang meliputi qunut saat subuh, tasyahud awal, sholawat kepada Nabi pada tahiyat, sholawat kepada Nabi pada saat tahiyat akhir, duduk tasyahud awal.
Ketika lupa melaksanakan sesuatu yang membatalkan sholat jika disengaja, seperti memanjangkan bacaan dalam i'tidal yang harusnya dibaca pendek, dan duduk di antara dua sujud. Keduanya merupakan rukun qashir yang tidak boleh dipanjangkan.
Ketika memindah rukun qauli (ucapan) bukan pada tempatnya, sekiranya memindah rukun ini tidak termasuk hal yang membatalkan sholat. Contohnya adalah membaca Al-Fatihah pada saat duduk di antara dua sujud dan contoh-contoh yang semisal.
Sujud sahwi disunahkan ketika seseorang ragu dalam hal meninggalkan sunnah ab'ad.
Adakalanya kita ragu sudah melaksanakan qunut ataukah belum, maka hakikatnya kita dianggap tidak melaksanakan qunut tersebut.
Melakukan perbuatan yang kemungkinan tergolong sebagai tambahan. Contohnya, ketika seseorang lupa hitungan rakaat sholat, ia ragu apakah telah sampai rakaat ketiga atau sudah keempat. Kondisi ini dikembalikan ke hukum asal yaitu rakaat ketiga, sehingga ia wajib menambah satu rakaat lagi.
Alkisah, Rasulullah SAW pernah lupa jumlah rakaat sholat Isya’. Kemudian para sahabat menanyakan sholat Isya pada malam itu yang hanya dua rakaat saja.
Rasulullah SAW menanyakan kembali apakah benar jumlah rakaat sholat Isya yang baru saja dilaksanakan hanya dua rakaat atau tidak. Para sahabat menjawab iya, kemudian Rasulullah mengajak semua jamaah untuk menyempurnakan sholat Isya’ menjadi empat rakaat dengan mengerjakan dua rakaat yang tertinggal.
Selepas salam, Rasulullah mengerjakan sujud sahwi dua kali untuk pertama kalinya.
Peristiwa inilah yang menjadi latar belakang dianjurkannya sujud sahwi ketika lupa jumlah rakaat ketika sholat.
Menurut referensi kitab-kitab Syafi’iyah, banyak dijelaskan tentang sujud sahwi yang hanya sebatas kesunnahan, misalnya seperti yang terdapat dalam kitab Dalil al-Muhtaj fi Syarh al-Minhaj karya Syekh Abu Abdurrahman Rajab Nuri:
“Sujud Sahwi tergolong sunnah muakkad, meskipun pada sholat sunnah, selain pada sholat jenazah. Sujud sahwi berfungsi mencegah kekurangan dalam sholat.”
Menurut Imam Asy-Syafi’i dalam qaul qadim dalam Kitab al-Um, orang yang meninggalkan sujud sahwi dalam sholat maka tidak wajib mengulang kembali sholatnya, sehingga sholat yang ia lakukan tetap dihukumi sah dan menggugurkan kewajibannya.
(Kitab Fathul Mu’in)
Syekh Nawawi Al-Bantani menyebutkan bacaan doa sujud sahwi dan artinya berikut ini:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَسْهُو وَلَا يَغْفُلُ
Subhāna man lā yashū wa lā yaghfulu
Artinya: “Mahasuci Zat yang tidak lupa dan tidak lalai.”
Kitab Nihayatuz Zain
Doa sujud sahwi dibaca untuk menggenapkan kekurangan atau kelebihan dalam sholat.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sholat adalah tiang agama, apabila sebuah bangunan tidak ada tiangnya maka robohlah bangunan itu.
Baca SelengkapnyaUmat Islam dianjurkan untuk selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari kejahatan manusia dan setan.
Baca SelengkapnyaKetika dalam kondisi semacam itu, sebaiknya kita memanjatkan doa mohon keselamatan kepada Yang Maha Kuasa.
Baca SelengkapnyaDoa dalam hal ini tidak sekadar permintaan, tetapi menunjukkan bagaimana ketaatan kita kepada Allah SWT.
Baca SelengkapnyaSholat hajat merupakan ibadah sunnah bagi Muslim untuk menyampaikan hajat atau kepada Allah SWT.
Baca SelengkapnyaMelalui ucapan islami tak jarang di dalamnya terkandung doa yang baik.
Baca SelengkapnyaRasulullah SAW telah menyampaikan doa-doa yang menjadi pegangan umat Islam supaya dijauhkan dari gangguan sihir.
Baca Selengkapnya