Sumber: Shutterstock.com
Dream - Kata-kata terakhir seseorang sebelum berpulang biasanya akan sangat berkesan, terutama bagi orang terdekat. Hal ini mungkin karena kata-kata itu diungkapkan dengan perasaan mereka sebelum meninggal dunia.
Menghadapi kematian mungkin dapat membangkitkan berbagai emosi. Seperti ketakutan, kesedihan, dan penerimaan yang dapat tercermin dari kata-kata terakhirnya.
Selain itu, biasanya seseorang akan memberikan rasa tenang kepada orang yang ia cintai dengan mengungkapkan rasa terima kasih atau penyesalannya.
Seperti dilakukan oleh seorang profesor yang menyampaikan kata-kata terakhirnya lewat email sebelum meninggal dunia.

Seorang pengguna Twitter membagikan email yang dikirim oleh profesor fisika mereka yang dikirim sebelas hari sebelum kematian sang guru. Pesan ini berisi motivasi yang diberikan kepada muridnya untuk percaya bahwa musim panas 2020 bisa menjadi indah.
" Saya hanya ingin mendoakan musim panas yang indah untuk Anda semua: dan bahkan dengan semua yang terjadi di dunia, percayalah ini bisa menjadi musim panas yang indah," tulisnya.
Meskipun musim panas 2020 sama sekali tidak indah, namun email dari sang profesor ini seperti harapan yang diungkapkan kepada murid-muridnya.
Pesan ini kemudian menjadi ramai diperbincangkan. Bagaikan orang mati dan pergi ke alam baka, namun cahaya yang mereka pancarkan saat masih tetap bersama dengan muridnya.
Selain itu, dalam emailnya ia juga menyisipkan tautan artikel tentang lubang hitam yang “ hampir di depan pintu kita,” seperti menggambarkan tentang kepergiannya dari alam semesta yang kita tinggali.
“ Saya juga ingin membagikan satu lagi item yang berhubungan dengan sains, yang menegaskan alam semesta menakjubkan yang kita huni,” tambahnya.
Pesan yang tersebar di media sosial itu mendapatkan banyak respons dari mahasiswa yang diajarnya.
“ Saya sering memikirkan tentang email yang dikirim profesor fisika saya pada akhir semester musim semi 2020 saya , baru 11 hari sebelum dia meninggal dunia," tulis Ira, mahasiswa yang membagikan email tersebut, dalam sebuah tweet.
" Ini ada di salah satu email semester akhir yang saya dapat dari salah satu profesor saya, dan saya terus memikirkannya," tulis mahasiswa lain.
“ Profesor fisika adalah jiwa yang paling mendalam dan menghargai kehidupan di planet ini atau goblin literal, tidak ada di antara keduanya,” tulis pengguna lainnya.
(Sumber: India Times)
i often think about the email my physics professor sent at the end of my spring 2020 semester, just 11 days before he passed pic.twitter.com/pHsylOBhqq
— irα!! (is in istanbul feb 27 - mar 16) (@solarsystern)February 25, 2023
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu