Cepat dengan Dream.co.id Hanya dengan swipe dan swipe
Swipe ke atas
Swipe ke bawah
Tap untuk lihat lebih lengkap
Back untuk kembali
Better experience in portrait mode.
Sponsored
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Fakta-Fakta Pria Lulusan SMA Jadi Dokter di Surabaya, Terungkap Setelah 2 Tahun Bekerja
Dream - Susanto, pria lulusan SMA, lolos menjadi dokter gadungan di PT PHC selama dua tahun. Pria asal Jawa Tengah itu kini jadi terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jawa Timur.
Susanto menggunakan data dokter Anggi Yurikno yang ia dapatkan dari internet, untuk mendaftar lowongan dokter secara daring oleh PT Pelindo Husada Citra (PHC) saat masa pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu.
Aksinya pun terbongkar saat ia diminta menyerahkan sejumlah dokumen untuk keperluan perpanjang kontrak kerjanya.
Berikut ini adalah fakta-fakta lulusan sma jadi dokter gadungan, terungkap setelah 2 tahun penyamaran.
Mendaftar Secara Online saat Pandemi
Aksi penipuan dokter gadungan yang dilakukan Susanto ini berlangsung sejak Mei 2020 hingga Juni 2023.
Kejadiannya bermula waktu RS PHC yang beralamat di Jalan Prapat Kurung Selatan No.1 Surabaya membuka lowongan pekerjaan pada April 2020.
dream.co.id
Posisi yang dibutuhkan pada saat itu adalah Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter Firs Aid.
Melamar dengan dokumen palsu, Susanto diterima sebagai dokter, dan ditempatkan di Klinik Occupational Health & Industrial Hygiene (OHIH) atau Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu Jawa Tengah.
“Waktu itu tahun 2020 saat pandemi Covid bulan Juni dan saat itu kami butuh tenaga dan proses rekrutmen dilakukan secara daring. Kebetulan yang bersangkutan kita baru tahu kemarin, residivis berkali-kali dan sering melakukan hal yang sama,”
kata ujar Imron Soewono, Corporate Secretary PT Pelindo Husada Citra, Selasa 12 September 2023, dikutip dari suarasurabaya.net.
Mencari Identitas dokter di Internet
Setelah melihat lowongan kerja secara daring tersebut, Susanto langsung mencari identitas seorang dokter di sebuah aplikasi untuk ia pakai dalam surat lamaran.
Ia menggunakan nama dokter Anggi Yurikno asal Bandung yang untuk diserahkan sebagai dokumen persyaratan rekrutmen.
dream.co.id
Susanto mengaku, ia tidak mengubah data asli Anggi Yurikno, namun ia hanya mengganti foto korban menjadi fotonya.
Kemudian, ia langsung mengirim lamaran secara online melalui e-mail HRD Rumah Sakit PHC Surabaya dengan alamat hrd.phc@rsphc.co.id pada 30 April 2020.
“Saya menyiapkan kurang dari setahun, saya lakukan karena butuh untuk biaya kehidupan sehari-hari,”
ucap Susanto dalam sidang secara daring di Ruang Tirta PN Surabaya.
Terungkapnya Penyamaran
Berkas lamaran itu pun diterima, hingga Susanto dibuatkan Surat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
Kemudian, ia bertugas sebagai Dokter Hiperkes Fulltimer pada PHC Clinic yang ditugaskan di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu, Jawa Tengah.
Awal mula terbongkarnya aksi Susanto adalah saat seorang Manajemen RS PHC, Ika Wati meminta sejumlah berkas persyaratan lamaran pekerjaan untuk memperpanjang masa kontrak kerja dokter Anggi Yurikno.
dream.co.id
Disitulah Ika Wati menemukan ketidaksesuaian antara hasil Sertifikat Tanda Registrasi yang dikirimkan Susanto. Kemudian, Ika mengecek keaslian sertifikat dokter Anggi Yurikno yang bekerja di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung, Jawa Barat.
Selanjutnya, Ika melakukan konfirmasi langsung kepada dokter Anggi Yurikno yang asli.
Namun, Anggi Yurikno yang asli mengaku tidak pernah mendaftar ke RS PHC, Anggi juga baru mengetahui kalau namanya disalahgunakan oleh Susanto.
“Terdakwa pakai nama saya untuk bekerja sebagai dokter, saya belum pernah kenal terdakwa. Saya tahunya setelah dihubungi dokter Ika. Saya tidak pernah kasih data identitas. Saya dirugikan karena nama saya,”
Dadik Dwirianto, pegawai di RS PHC Surabaya membenarkan kejadian ini. Namun Dadik menyatakan kalau Susanto tidak memeriksa pasien umum atau masyarakat.
Melainkan menangani pegawai yang mengeluh sakit dan praktik di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu.
“Dia hanya periksa pegawai saja, seperti kondisi pegawai benar fit atau tidak, mulai tekanan darah, dan lain-lain,”
ujarnya Dadik.
dikutip dari suarasurabaya.net.
Sudah Diproses Secara Hukum
Akibat perbuatannya menjadi dokter gadungan, Susanto kini menjadi terdakwa dan mengakibatkan kerugian RS PHC Surabaya dengan total kerugian senilai Rp262 juta.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP dengan maksud menguntungkan diri sendiri, melawan hukum dengan memakai nama palsu.
dream.co.id
“Proses hukum sudah berjalan, kami berharap ada hukuman setimpal kepada yang bersangkutan. Kalau kami aman. Kami berharap proses hukum berjalan dan hukuman setimpal dan memberikan efek jera,” kata Imron Soewono, Corporate Secretary PT Pelindo Husada Citra.
Fakta-Fakta Pria Lulusan SMA Jadi Dokter di Surabaya, Terungkap Setelah 2 Tahun Bekerja
Artikel ini ditulis oleh
Editor Dinda Permata Sari
Reporter
Pelaku mencari data dokter di Internet dan mengganti fotonya.
Follow
Rekomendasi
