Badut Kelinci Memandangi Bocah Sedang Makan. (Foto: Makassar Terkini)
Dream - Seorang ayah pasti akan melakukan yang terbaik untuk putranya. Bahkan jika ia harus kepanasan dan kehujanan saat mencari nafkah.
Tidak jarang, seorang ayah harus menahan lapar demi mendahulukan istri dan anak-anak yang menunggu di rumah. Dia bekerja keras, tak kenal pagi dan malam.
Yang ada dalam pikiran hanyalah membawa pulang uang untuk dibelikan makanan buat keluarganya.
Baru-baru ini, sebuah potret yang menyentuh perasaan viral di media sosial. Dalam foto, tampak sosok mengenakan badut kelinci duduk di sebelah seorang bocah lelaki yang sedang menikmati makanan.
Sosok di dalam badut kelinci itu adalah ayah dari anak yang duduk di sampingnya. Banyak yang merasa terenyuh melihat kondisi tersebut.
Rupanya, demi mencukupi keluarganya, pria tersebut rela menjadi badut kelinci. Dia hanya memandang saat anaknya makan dengan lahapnya.
Sementara menurut laman Makassar Terkini, ayah dan anak itu kerap ditemui di dekat kampus sebuah universitas di Jawa Barat.
" Pria dan bocah dalam potret tersebut kerap ditemui di samping Kampus Gunadarma, Margonda, Depok. Tepatnya di jembatan arah ke Stasiun Pondok Cina."
Sumber: Siakapkeli.my
Dream - Cinta seorang ayah kepada anaknya tidak akan ada habisnya. Itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan seorang ayah yang meninggal saat menjaga putrinya.
Seorang ayah di Thailand dilaporkan telah meninggal dunia setelah berusaha memastikan putrinya tidak kedinginan dalam tidurnya.
Pria berusia 38 tahun itu ditemukan meninggal dunia oleh putrinya yang berusia delapan tahun di pagi hari.
Dia sudah berusaha membangunkan ayahnya. Tetapi dia hanya bisa menangis setelah tahu ayahnya telah meninggal dunia.
Suhu di provinsi Bueng Kan, yang terletak di timur laut Thailand, telah turun hingga 9 derajat Celcius malam itu.
Tetapi Prasarn Homthong, 38 tahun, hanya punya tiga helai selimut untuk menjaganya tetap hangat.
Berpikir bahwa dia bisa tahan terhadap cuaca dingin, Homthong memberikan semua selimutnya ke Panwira Noipha, putrinya.
Homthong akhirnya tidur di atas tikar, hanya mengenakan kaos lengan panjang dan celana pendek.
Dilaporkan bahwa konstruksi rumah Homthong yang berlantai satu juga belum sepenuhnya selesai.
Rumah berlantai satu tersebut kabarnya juga tidak memiliki pintu dan jendela.
Kondisi rumah yang tidak sepenuhnya selesai itu makin menambah dinginnya udara pada malam itu.
Namun pada tengah malam, Noipha terbangun. Dia melihat ayahnya meringkuk sambil menggigil kedinginan.
Bocah 8 tahun itu pun menyelimuti ayahnya dengan salah satu selimut yang dipakainya.
Keesokan paginya, Noipha mencoba untuk membangunkan ayahnya yang masih tertidur.
Namun ayahnya tetap tidak bangun. Noipha pun menghubungi bibinya yang tinggal di sebelah rumah.
Saat memeriksa Homthong, bibinya mengatakan kepada Noipha bahwa ayahnya telah meninggal dunia.
Pemeriksaan medis meyebutkan, Homthong meninggal karena hipotermia. Tubuhnya tidak dapat menyesuaikan diri dengan penurunan suhu di malam hari.
Menurut kerabat Homthong, dia tidak memiliki masalah medis sebelum kematiannya. Homthong, yang sudah bercerai, juga tinggal bersama putri sulungnya, Natharin Homthong, 14 tahun.
Namun pada malam peristiwa memilukan itu, dia tidur di rumah seorang kerabat.
(ism, Sumber: AsiaOne)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN