Sumber: Mstar.com
Dream - Segelintir pasangan kekasih mungkin akan memutuskan menunda pernikahan karena uang untuk pesta resepsi belum mencukupi. Tak banyak yang berani memutuskan menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) yang tak membutuhkan biaya besar.
Untuk yang berprinsip menikah adalah mengesahkan hubungan di hadapan Tuhan, menikah secara sederhana bukan perkara berat. Pilihan ini yang dilakukan pasangan asal Malaysia bernama Ahmad Farith Zulkefli dan Nur Ashiekin Johari Hamki.
Menegaskan niat untuk menjalani hubungan yang halal di mata agama dan negara, keduanya menikah dengan biaya kurang dari 1.000 ringgit atau sekitar Rp3,4 juta.
Melansir Mstar, Nur dan suami sepakat menggelar acara sederhana karena tak ingin uangnya terbuang sia-sia.
“ Kami menikah di Kantor Agama Islam Kabupaten Melaka Tengah pada 3 Maret. Di sana sudah ada pelaminan, jadi kami hanya berfoto di sana,” ucap Nur.
Ia mengungkapkan berbagai biaya yang dikeluarkan untuk pernikahannya di KUA hanya sebesar 380 ringgit (Rp1,3 juta).
“ Untuk pernikahan di kantor agama, mahar, uang imam dan saksi, kami menghabiskan RM380 (Rp1,3 juta). Untuk henna saya membayar RM55 (Rp188 ribu), saya hanya memakai pakaian lama,” tuturnya.
Sementara itu, keluarga mempelai pria menawarkan untuk memasak untuk menghemat biaya pernikahan.
“ Keluarga laki-laki menawarkan untuk memasak. Kami membuat nasi putih dan lauk pauk asam pedas dengan biaya RM200 (Rp685 ribu). Total termasuk cincinnya di bawah RM1.000 (Rp3,4 juta),” katanya yang menikah tanpa hantaran.
Sebagai anak sulung dari sembilan bersaudara, Nur memahami sulitnya mencari uang. Alasan ini yang membuatnya ingin menikah dengan cara yang sederhana. dan lebih memikirkan kehidupan setelah menikah.
“ Saya orangnya sederhana, saya anak sulung, jadi tahu hiruk pikuk menabung itu tidak mudah bagi seorang laki-laki. Dia juga punya keluarga sendiri, saya punya keluarga sendiri,” pungkasnya.
Untuk kehidupan setelah menikah, Nur dan suami sudah merencanakan menggunakan uang yang ada untuk membeli perabotan, makanan dan keperluan lain setelah akad nikah.
“ Jadi saya buat biayanya Rp3,4 juta aja, enggak susah, semua terserah kita asal kita pandai mengelolanya. Kita harus pisahkan mana yang penting dan perlu. Kita juga bisa pakai yang sudah ada,” katanya.
Selain menggunakan baju lama, wanita ini juga merias wajahnya sendiri dan menyewa temannya untuk mengambil potret di hari bahagianya itu menggunakan ponsel.
Mengenai reaksi orang-orang, ia mengatakan tidak memikirkan hal tersebut. Ia malah berfokus pada dirinya sendiri tanpa mengabaikan adat dan orang tuanya.
“ Saya tidak pernah memikirkan orang, yang penting hidup saya dan pasangan saya. Cukup kita saja, tidak usah berhutang, tidak perlu pamer orang,” tuturnya.
Keputusan Ashiekin untuk menikah secara sederhana ini kemudian mendapat banyak pujian di twitter. Banyak yang terinspirasi agar tidak terjerat hutang untuk acara pernikahan yang besar.
Advertisement