Dream - Pada hari Jumat malam, tanggal 8 September 2023, gempa bumi dahsyat melanda Maroko. Gempa itu merenggut lebih dari 2.800 nyawa dan berdampak pada lebih dari 100.000 anak-anak menurut laporan awal.

Gempa mematikan yang melanda Maroko pada Jumat malam, 8 September itu masih menimbulkan dampak yang mengkhawatirkan, termasuk hilangnya ribuan nyawa.

Gempa mematikan ini menyebabkan kerugian material dan manusia. Berbagai video dan gambar mendokumentasikan peristiwa memilukan yang terjadi dalam waktu kurang dari satu menit.

Semuanya dimulai sedikit lebih lambat dari jam 11 malam. pada Jumat malam. Pukulan tersebut lebih ringan terjadi di wilayah selatan dan utara serta beberapa kota, namun terlalu kuat di beberapa wilayah lain seperti El Haouz dan Taroudant –tempat jumlah korban tewas meningkat.

Provinsi dan prefektur yang mengalami kerusakan paling parah adalah Al Haouz, Taroudant, Chichaoua, dan Ouarzazate. Marrakesh, Casablanca, Youssoufia, dan Tinghir juga mencatat korban jiwa dan kerusakan materi.

Layanan sipil memberikan bantuan setelah gempa bumi dahsyat.

Warga di Marrakesh, Casablanca, Rabat, Kenitra, dan Fez mengaku merasakan gempa tersebut.

Banyak penduduk di wilayah tersebut juga meninggalkan rumah mereka sebagai tindakan pencegahan jika terjadi gempa susulan atau kerusakan lebih lanjut.

Banyak orang yang hanya merasakan gempa kecil berasumsi bahwa gempa tersebut sudah berakhir dan tidak akan terjadi kerusakan lebih lanjut.
Apa yang terjadi setelahnya adalah suatu hal yang melampaui apa yang diperkirakan banyak orang.

Video dan gambar orang-orang yang putus asa mulai beredar secara online, dan banyak yang meminta pihak berwenang Maroko untuk campur tangan mengambil tindakan yang diperlukan.

Jumat, 8 September 2023, hingga Sabtu pagi, 9 September 2023

Jumat malam hingga Sabtu pagi terasa seperti mimpi buruk yang tiada habisnya karena momen memilukan yang dialami jutaan orang saat gempa.

Beberapa video menunjukkan ribuan orang mengungsi di udara terbuka, beberapa di antaranya memilih mengungsi karena takut akan potensi guncangan gempa baru, sementara yang lain terpaksa melakukan hal tersebut karena rumah mereka hancur akibat gempa.

Banyak juga yang menceritakan penderitaan mereka di media sosial, menyerukan pihak berwenang untuk segera melakukan intervensi dan mengkritik kurangnya bantuan medis – termasuk ambulans.

Saat itulah mereka yang hanya merasakan getaran ringan memahami skala sebenarnya dari bencana tersebut.

Sekitar pukul 02.00, masyarakat mengetahui dampak mengejutkan dari gempa tersebut, dan Kementerian Dalam Negeri merilis data awal.
Data awal menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 296 orang dan 153 orang luka-luka -- angka yang memicu simpati dan kekhawatiran di seluruh negeri.

Jumlah tersebut kemudian diperbarui pada pukul 7 pagi, ketika jumlah resmi kematian meningkat menjadi 632 sementara yang cedera mencapai 329.

Saat ini, data menunjukkan bahwa provinsi Al Haouz menjadi wilayah yang paling terkena dampak, diikuti oleh Taroudant, Chichaoua, dan Ouarzazate.

Sebab, rumah-rumah di kawasan tersebut sebagian besar terbuat dari tanah liat dan bebatuan, tanpa tulangan beton yang memadai.
Para korban turun ke jalan sebagai tempat berlindung akibat gempa
Tempat yang terkena dampak termasuk Marrakesh, Azilal, Agadir, dan Casablanca sesuai data yang dirilis pada pukul 7 pagi.

Hal ini memicu lebih banyak kekhawatiran dan frustrasi dari dalam dan luar negeri, dengan pesan solidaritas dan simpati mengalir dari seluruh dunia.

Video dan gambar juga menunjukkan banyak orang menawarkan bantuan, dan banyak yang membantu tim perlindungan sipil dan penyelamatan untuk membantu dan mengidentifikasi calon korban di bawah reruntuhan.

Sabtu, 9 September 2023,
Intervensi kerajaan

Pada hari Sabtu pagi, Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko menerima instruksi mendesak dari Raja Mohammed VI, yang menyerukan mobilisasi sumber daya manusia dan logistik dalam jumlah besar untuk membantu masyarakat yang terkena dampak gempa.

Pengerahan tersebut mencakup aset udara dan darat serta tim penyelamat, selain rumah sakit lapangan medis-bedah.

Banyak pemimpin dunia juga menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada para korban gempa, termasuk Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, dan Presiden AS Joe Biden.

Para pemimpin Arab Saudi, UEA, dan Qatar juga menunjukkan solidaritas dan menekankan komitmen mereka untuk menawarkan bantuan yang diperlukan.

Sabtu sore juga ditandai dengan sesi kerja yang didedikasikan untuk perkembangan terkini, termasuk langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi krisis ini.

Raja Mohammed VI memimpin sesi kerja, yang ditandai dengan kehadiran banyak pejabat tinggi dan menteri yang memberikan pengarahan kepada pihak kerajaan tentang langkah-langkah yang sedang berlangsung.

Dalam sidang tersebut, Raja Muhammad VI mendeklarasikan tiga hari berkabung serta instruksi lainnya, termasuk pembuatan rekening bank khusus oleh Departemen Keuangan dan Bank Al-Maghrib untuk menerima sumbangan dari warga negara serta lembaga swasta dan publik yang ingin membantu.

Raja juga menyerukan agar para pelaku ekonomi segera melanjutkan kegiatan di daerah-daerah yang terkena dampak serta memastikan mobilisasi penuh Yayasan Solidaritas Mohammed V, dengan semua komponennya, untuk mendukung warga di daerah yang terkena dampak.

Langkah-langkah tersebut juga bertujuan untuk menciptakan cadangan dan persediaan kebutuhan dasar termasuk obat-obatan, tenda, tempat tidur, dan makanan di seluruh wilayah yang terkena dampak.

Raja Mohammed VI juga menginstruksikan Menteri Wakaf dan Urusan Islam untuk melaksanakan Sholat Ghaib di seluruh masjid di seluruh Maroko, demi ketenangan jiwa para korban.

Hari Sabtu juga menandai peningkatan terus-menerus dalam jumlah korban tewas resmi, yang meningkat menjadi 1.305 pada pukul 7 malam waktu setempat.
Jumlah korban luka juga bertambah menjadi 1.832 orang, termasuk 1.220 orang dalam kondisi kritis.

Kementerian Dalam Negeri memperbarui angka tersebut sekitar pukul 10 malam, mengumumkan bahwa jumlah korban tewas melonjak menjadi 2.012, sementara 2.059 orang terluka. Korban luka-luka termasuk

Minggu, 10 September 2023

Saksi mata di Marrakesh mengumumkan bahwa gempa berkekuatan 4,5 skala richter dirasakan di kota tersebut dan daerah sekitarnya pada Minggu pagi.
Hal ini terjadi di tengah penderitaan yang terus berlanjut ketika orang-orang terus berduka atas kematian ribuan orang.

Video dan gambar orang-orang yang berbagi kesedihan dan membicarakan jumlah korban jiwa akibat gempa juga terus menyebar di media sosial.
Kedutaan Besar AS dan Inggris di Rabat ikut berkabung dengan Maroko, menurunkan bendera mereka setengah tiang sebagai simbol penghormatan.

Hari ini ditandai dengan Sholat Ghaib di seluruh masjid se-tanah air, untuk ketenangan jiwa para korban pada salat Zuhur.

Kementerian Dalam Negeri memperbarui jumlah korban tewas pada Minggu sore, mengumumkan bahwa jumlah kematian mencapai 2.122, sedangkan jumlah korban luka meningkat menjadi 2.421.

Wilayah Al Haouz terus menduduki puncak daftar wilayah yang mencatat kematian terbanyak dengan 1.351 orang kehilangan nyawa akibat gempa.

Ketika jumlah korban tewas terus meningkat, upaya dan mobilisasi telah dikerahkan untuk terus membantu menyelamatkan orang-orang baik yang masih berada di bawah reruntuhan maupun mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Pada hari Minggu, Kementerian Pendidikan Maroko juga mengumumkan penangguhan kelas-kelas di semua komunitas dan daerah yang paling terkena dampak bencana.
tuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Hari yang sama juga menandai dikeluarkannya informasi dari Bank mengenai rekening bank Maroko yang diluncurkan untuk mengatasi gempa bumi dan mengumpulkan sumbangan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Hari Minggu juga menandai kedatangan tim penyelamat dari banyak negara seperti Qatar, Inggris, dan Spanyol, yang semuanya telah menawarkan bantuan kepada Maroko dalam menangani krisis gempa bumi selain beberapa negara lainnya.

Beberapa hari setelah gempa juga ditandai dengan mengalirnya solidaritas dari banyak organisasi, termasuk kepala negara dan pemerintahan Uni Eropa, yang mengirimkan surat kepada Raja Mohammed VI untuk menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada para korban dan seluruh warga Maroko.

Senin, 11 September 2023
Peristiwa pada Senin 11 September dimulai di Maroko dengan serangkaian pertemuan resmi pemerintah, termasuk pertemuan yang dipimpin oleh Kepala Pemerintahan Aziz Akhannouch.

Dalam pertemuan tersebut, komite pemerintah membahas rencana untuk membangun kembali rumah-rumah yang dibongkar sesuai dengan instruksi kerajaan.

Hari itu juga menandai pendirian fasilitas medis sementara di wilayah Al Haouz, yang menandai sebagian besar kematian akibat gempa bumi.
Sepanjang hari, jumlah korban meninggal meningkat hingga mencapai 2.497 orang pada pagi hari, sedangkan korban luka mencapai 2.476 orang.

Pada malam hari di hari yang sama, jumlah korban tewas melonjak menjadi 2.681 orang, dan korban luka-luka menjadi 2.501 orang.

Beberapa jam kemudian jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.862 pada pukul 7 malam.

Pada hari yang sama, UNICEF menyampaikan angka yang mengkhawatirkan, memperkirakan jumlah anak yang terkena dampak gempa mencapai 100.000 anak.

Selasa, 12 September 2023
Operasi penyelamatan memasuki hari keempat dengan solidaritas yang diperbarui dan bersemangat dari seluruh warga Maroko serta dukungan dunia.

Sore harinya jumlah korban tewas bertambah menjadi 2.901 orang, sedangkan korban luka-luka mencapai lebih dari 5.500 orang.

Pembaruan besar yang dicatat pada hari Selasa adalah kunjungan Raja Mohammed VI ke Marrakesh untuk menilai semua tindakan yang diterapkan sejauh ini sebagai bagian dari upaya nasional untuk mengatasi dampak gempa bumi.

Raja juga mengunjungi Rumah Sakit Universitas Mohammed VI di Marrakesh untuk melihat korban gempa bumi Al Haouz yang dahsyat baru-baru ini dan mengevaluasi upaya bantuan.

Ia mengunjungi unit perawatan intensif rumah sakit serta unit yang didedikasikan untuk merawat korban gempa. Ia pun mendonorkan darahnya untuk kepentingan para korban luka.

Wilayah Maroko merupakan tempat yang menguntungkan bagi interaksi antara lempeng Afrika dan Euroasia. Rantai Atlas Tinggi, Sedang dan Rif dianggap sebagai wilayah sismotektonik paling aktif di Afrika barat laut.

Maroko mempunyai sejarah banyak gempa bumi penting, di antaranya terjadi pada:

22 September 1522, kehancuran parah di kota Fez, dan kerusakan di Tetouan.
Pada tanggal 11 Mei 1624, sebagian besar kota Fez dan Meknes rusak parah.

Pada tahun 1731, kota Santa Cruz (Agadir) dihancurkan

11 Februari 1848, kerusakan parah terjadi di kota Mellila.

Tanggal 21 dan 22 Januari 1909, gempa bumi melanda dan menghancurkan Ghomara Douars ( 5 km dari Tetouan), dan memakan korban jiwa 100 orang.

4 Januari 1929, Outat El Haj dan Fès rusak parah akibat gempa.

Tanggal 29 Februari 1960, gempa bumi dahsyat menghancurkan kota Agadir yang merenggut nyawa 12.000 orang dan menyebabkan kerusakan senilai 290 juta dolar.

Lalu bencana terakhir terjadi pada Jumat malam, 8 September 2023. Ini jelas merupakan mimpi buruk bagi Maroko. Dan juga dunia. (eha)

Sumber: Morroco World News, Atlas Magazine, UNICEF