Ilustrasi Seorang Perempuan Yang Kehilangan Anggota Keluarganya Hanya Dalam 4 Hari Karena Covid-19 (Foto Twitter @heniunique)
Dream – Covid-19 menyebabkan banyak nyawa melayang dan banjir air mata di masyarakat. Kisah pilu dialami oleh seorang perempuan bernama Dea Winnie Pertiwi yang mengaku kehilangan empat anggota keluarganya dalam selang 4 hari karena tertular virus Covid-19.
Ganasnya Covid-19 di Surabaya telah merenggut nyawa keluarga Dea. Takdir berkata ia harus merelakan 4 anggota keluarganya berpulang ke hadirat Tuhan, yakni ayah, ibu, kakak, dan janin dalam kandungan kakaknya.
Kisah pilu tersebut sempat beredar di media sosial beberapa waktu yang lalu. Sebuah video cerita pilu itu dibagikan oleh pemilik akun Twitter @heniunique. Pada cuitan tersebut mendapatkan lebih dari 13 ribu retweet.
“ Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Dea Winnie Pertiwi asal Surabaya, membagikan ceritanya dalam 4 hari kehilangan satu keluarga karena Covid-19 (ayah, ibu, kakak, dan janin dalam kandungan kakaknya),” tulis akun tersebut.
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un
Dea Winnie Pertiwi asal Surabaya, membagikan ceritanya dalam 4 hari kehilangan satu keluarga karena covid-19 (ayah, ibu, kakak, dan janin dalam kandungan kakaknya). ???????? pic.twitter.com/AddtL8wCj2— Heni Unique (@heniunique)July 23, 2020
Dea menyampaikan kisah pilunya melalui video tersebut. Ia menyampaikan kronologi awal mula infeksi virus yang menyerang anggota keluarganya. Dea juga menceritakan betapa mengerikannya virus ini sehingga merenggut orang-orang yang ia sayangi.
Ia kehilangan sang ayah terlebih dahulu, disusul kakak bersama janinnya yang berusia 8 bulan. Selang dua hari meninggalnya ayah dan kakak, ibunya pun menyusul berpulang ke Sang Khalik.
Tak bisa melihat kakak dan ayahnya untuk yang terakhir kalinya, akhirnya Dea bisa melihat wajah ibunya untuk yang terakhir kalinya. Ia pun juga memaksa ikut pemakaman ibunya tersebut.
“ Papah dan kakak aku sudah gak bisa lihat yang terakhir kalinya, ini mamah,aku pengen gitu melihat yang etrakhir kalinya. Jadi Cuma sekitar lima menit aku bisa melihat wajahnya mamaku yang terakhir kalinya,” kata Dea.
Kejadian awal kisah pilu yang menimpa keluarganya itu, diawali ketika kakak ipar terpapar virus Covid-19 usai menemani istrinya cek kandungan. Setelah itu keduanya diketahui memiliki gejala Covid-19.
“ Jadi meriang, flu kemudian demam tinggi,” ucap Dea.
Sebelumnya seluruh anggota keluarga tersebut tidak menyangka bahwa kedua kakaknya itu mengalami gejala Covid-19. Sehingga keduanya mengikuti tes untuk melihat hasil akhirnya.
“ Nah, kami nggak nyangka bahwa itu covid-19,” tambahnya.
Keluarga tersebut sempat merasa lega karena ternyata hasil dari tes menunjukkan bahwa sang kakak non-reaktif. Selang beberapa lama, kedua orang tua Dea pun menunjukkan gejala Covid-19 yang diduga berasal dari kakak da kakak iparnya.
“ Lagi-lagi kami sekeluarga mengira bahwa, oh aman karena hasilnya non-reaktif gitu. Itu bukan Covid-19. Dari situ kemudian baru nular ke mama, ke papa,” jelasnya.
Kehilangan semua anggota keluarga bukanlah hal yang mudah dialami. Meskipun mengalami kesulitan dan kesedihan mendalam, Dea mencoba untuk memberikan pesan menyentuh kepada masyarakat melalui video tersebut.
“ Jangan sampai kita baru percaya bahwa Covid-19 ini ada setelah kita sendiri mengalami ataupun ketika kita sudah kehilangan orang-orang terdekat kita gitu. Cukup pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan. Sesederhana itu aja,” tegasnya.
Karena kasus positif di Surabaya meningkat, kapasitas rumah sakit sudah penuh. Sehingga pihak rumah sakit pun beberapa kali memulangkan keluarganya untuk isolasi mandiri di rumah.
Ketika isolasi mandiri di rumah, kondisinya pun semakin memburuk dan akhirnya ayah dan ibu Dea dilarikan ke rumah sakit. Lantas keluarga Dea pun berjuang untuk mendapatkan perawatan yang layak di rumah sakit.
“ Akhirnya mereka berdua (ayah dan ibu) dilarikan ke rumah sakit, karena kondisinya sudah nggak memungkinkan untuk isolasi mandiri,” tambahnya.
Video kisah pilu seorang perempuan yang kehilangan satu keluarganya hanya dalam 4 hari tersebut membuat warganet semakin waspada.
“ Kak, kasus di Surabaya emang nggak main-main. Sehari bisa ngubur 35 jenazah Covid-19. Ini pemakaman baru milik pemkot dekat rumahku. Baru 4 bulan lho, sudah hampir penuh,” tulis akun @ajamilah1.
Selain itu, tak sedikit warganet juga mendoakan yang terbaik buat Dea dan keluarganya yang telah berpulang ke rahmatullah.
“ It breaks my heart into million piaces. Ya Allah mbaknya kuat banget. Semoga arwah keluarganya ditempatkan di sisi Allah di tempat terbaik,” tulis akun @finssa.
“ Turut berduak cita mbak. Salut atas ketegaran mbak. Dengan berbagi dengan kami walau harus mengorek duka mbak, sesungguhnya itu menjadi pelajaran buat kami terimakasih sudah mau berbagi,” tulis pemilik akun @enricho19862683.
(Sumber: Merdeka.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN