Enzo Zenz Allie, Pria Keturunan Perancis Calon Prajurit TNI (Foto: Instgaram.com/@tnilovers18)
Dream - Media sosial tengah diramaikan dengan kehadiran sosok pria berwajah bule yang menjadi taruna di Akademi Militer (Akmil). Pria tersebut diketahui memiliki darah campuran Prancis dan Indonesia.
Sosok calon prajurit TNI itu bernama Enzo Zenz Allie. Seperti dilansir dari akun Instagram @tnilovers18, Enzo memiliki ayah seorang berkewarganegaraan Prancis, sementara ibunya dari Sumatera Utara, Indonesia.
Sang ayah bernama Jean Paul Francois Allie dan ibunya Siti Hajah Tilaria. Enzo lahir di Prancis dan sempat mengenyam Sekolah Dasar (SD) di negara Eropa tersebut.
Ketika, ayahnya meninggal di tahun 2012 lalu, Enzo kembali dibawa pulang oleh ibunya ke Indonesia. Dia melanjutkan pendidikannya di Tanah Air.
Sang ibu ternyata memilih sebuah pondok pesantren di Serang, Banten sebagai tempatnya bersekolah.
Lulus dari pesantren, Enzo mendaftar sebagai Taruna Akademi Militer. Dia berhasil lolos sampai seleksi Pantukhir dimana Enzo diwawancara langsung oleh Panglima TNI, Hadi Tjahjanto.
Di depan Panglima, Enzo mengaku bahagia dan sangat bersyukur bisa masuk ke Akademi.
" Tentu pertama bahagia dan sangat bersyukur atas izin dari Allah SWT. Kepada ibu saya, terimakasih kepada beliau karena telah membesarkan saya hingga jadi seperti sekarang. Terimakasih banyak kepada mama," jawab Enzo.
Semenjak kecil Enzo ternyata sudah memendam keinginan menjadi seorang tentara.
" Sejak kecil saya sudah ingin menjadi taruna," ujarnya.
Selain berparas tampan, Enzo memiliki memiliki kelebihan lain berupa penguasaan bahasa. Enzo fasih berbicara dalam empat4 bahasa asing, yakni Inggris, Prancis, Italia, dan Arab.
Dalam video di akun instagram @tnilovers18, Panglima TNI Hadi Tjahjanto sempat mewawancarai Enzo menggunakan bahasa Prancis.
" Kamu pingin jadi apa?" tanya Panglima TNI Hadi Tjahjanto
" Siap infanteri komando," jawab Enzo.
" Ananda Enzo dipanggil ENZO. bapaknya asal Paris Prancis.ibunya Sumatera Utara. Enzo lahir dan sampai usia 13 tahun di Paris, kemudian setelah ayahnya wafat..Enzo dibawa pulang ke Indonesia oleh ibunya dan menyambung sekolah di salah satu Pesantren di Serang Banten.
Enzo menguasai 4 bahasa asing yakni English, Prancis, Italy dan Arab. Pull up 19 kali dalam 60 detik, sit up 50 kali dalam 60 detik, push up 50 kali dalam 60 detik, lari 7,5 putaran X 400 meter dalam 12 menit, renang 50 meter dalam 60 detik," tulis akun Instagram @tnilovers18 pada kolom keterangan.
Kini, bersama dengan rekan satu angkatannya Enzo akan mengikuti pendidikan Candradimuka mulai tanggal 6 Agustus 2019 sampai 30 Agustus 2019 di Akmil, Magelang.
Berikut videonya:
View this post on Instagram
Dream - Alquran bukan sekadar bacaan. Di dalamnya terdapat banyak sekali pedoman hidup bagi manusia terutama umat Islam.
Bisa menghafal Alquran, apalagi jika bisa genap 30 juz merupakan keinginan dari setiap Muslim. Ini karena janji Allah memberikan keberkahan hidup bagii mereka yang mau menghafal setiap ayat Alquran.
Hal itulah yang menjadi penyemangat para santri Pesantren Takhasus Cinagara, Caringin, Bogor, Jawa Barat. Mereka rela bersusah payah demi meriah keberkahan Alquran dengan menghafalnya.
Tentu, setiap santri memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghafal Alquran. Alhasil, metode para santri di pesantren di bawah binaan PPPA Daarul Quran tidak sama antara satu dengan lainnya.
Seperti dituturkan Muammar Saddam. Santri yang telah hafal 30 juz Alquran ini memakai metode sesuai kemampuannya.
" Sebenarnya nggak semua sama sih, karena setiap orang memiliki kemampuan masing-masing, jadi metodenya tergantung setiap santrinya," kata Saddam dalam video yang diunggah di akun Instagram @daarul_quran, diakses pada Kamis 18 Juli 2019.
Santri tahfiz 30 juz lainnya, Ahmad Faza, menuturkan metodenya menghafal Alquran dengan cara mengulang satu ayat sampai beberapa kali.
" Satu ayat itu diulang-ulang, sambil dibayangkan ayatnya," kata Faza.
Faza mengatakan pengulangan ayat dilakukan antara 10 sampai 15 kali. " Baru nanti lanjut ke ayat selanjutnya," ucap dia.
Berbeda dengan Najib. Santri tahfiz 30 Juz ini juga punya metode sendiri dalam menghafal Alquran.
Najib kerap membaca Alquran hingga satu waqof (tanda untuk berhenti dalam Alquran). Dia lalu mengulanginya minimal sampai tiga kali.
" Terus kita coba tutup, kalau lupa kita buka lagi," kata Najib.
Meski susah payah, para santri ini tidak patah semangat dalam menghafal Alquran. Mereka pun mengajak umat Islam untuk juga menjadi hafiz.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas