Ini Penyebab Tol Cipali KM 122 Amblas Versi PVMBG

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 10 Februari 2021 15:01
Ini Penyebab Tol Cipali KM 122 Amblas Versi PVMBG
Tanah di sekitar lokasi disebut bergerak.

Dream - Tol Cikopo-Palimanan KM 122 arah Jakarta mengalami amblas parah pada Selasa, 9 Februari 2021. Akibatnya, jalur tol tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andiani, menjelaskan amblas di Tol Cipali terjadi akibat gerakan tanah nendatan (longsor) lambat atau rayapan. Gerakan tersebut menimbulkan retakan pada badan jalan sepanjang 20 meter dengan kedalaman 1 meter.

" Dampak gerakan tanah yaitu badan jalan tol retak dan ambles hingga tidak dapat dilalui kendaraan. Sehingga arus lalu lintas tersendat," ujar Andiani, dikutip dari Liputan6.com.

Menurut Andiani, lokasi amblesan merupakan daerah landai hingga sedikit curam di sekitar bantaran Sungai Cipunagara. Lokasi retakan berada pada ketinggian 20-25 meter dari permukaan laut dengan tingkat kemiringan 20 derajat.

Mengutip Peta Geologi Lembar Bandung, Jawa (Silitonga, 1973), Andriani mengatakan daerah bencana tersusun oleh batu pasir tufaan, lempung dan konglomerat (Qos). Di sekitar area gerakan tanah tidak terdapat struktur geologi berupa lipatan maupun sesar.

 

1 dari 3 halaman

Jarang Terjadi

Menurut Peta Prakiraan Wilayah Terjadinya Gerakan Tanah Bulan Februari 2021 di Kabupaten Subang, Jawa Barat (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), ruas Jalan Tol Cipali KM 122 berada pada wilayah dengan potensi gerakan tanah rendah.

" Pada zona ini jarang terjadi gerakan tanah kecuali pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai dan gawir atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah lama telah mantap kembali," kata Andiani.

Andiani menerangkan ada beberapa faktor penyebab terjadinya gerakan tanah di sekitar lokasi. Seperti kemiringan lereng yang tidak terlampau curam sehingga gerakan tanah relatif lambat, juga kemungkinan adanya material timbunan yang kurang padu.

" Pengaruh dari erosi air permukaan (air hujan maupun aliran sungai) di kaki lereng mengingat lokasinya yang berada tidak jauh dari sungai besar," kata Andiani.

 

2 dari 3 halaman

Hujan Juga Jadi Pemicu

Curah hujan yang tinggi juga menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah di sekitar lokasi. Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan kerugian yang lebih besar, PVMBG merekomendasikan pengelola segera memperbaiki badan jalan yang amblas.

" Segera menutup retakan dan dipadatkan agar air tidak meresap ke dalamnya yang dapat mempercepat pergerakan," kata Andiani.

Tak hanya itu, PVMBG juga merekomendasikan agar aliran air permukaan diarahkan menjauhi area retakan. Juga membuat perkuatan lereng di tepian badan jalan dekat sungai untuk mengurangi laju erosi dan meningkatkan kestabilan lereng.

Sumber: Liputan6.com/Ady Anugrahadi

3 dari 3 halaman

Tol Cipali KM 122 Amblas, Tak Bisa Dilewati

Dream – Jalan Tol Cikopo-Palimanan KM 122 dari arah Cirebon ke Jakarta, amblas. Jalanan ini tak bisa dilewati oleh kendaraan.

Dikutip dari akun Twitter @TMCPoldaMetro, Selasa 9 Februari 2021, polsi memberlakukan contra flow untuk arus kendaraan yang menuju arah Jakarta.

“ Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122 dari Cirebon arah Jakarta amblas dan saat ini tidak bisa dilewati oleh kendaraan. Polri berlakukan Contra flow yang menuju arah Jakarta,” cuit TMC Polda Metro.

Dari video itu, terlihat jalan tol ambles dan aspal di tengah jalan pun terangkat. Sebagian jalan yang rusak itu ditutupi oleh terpal berwarna oranye dan putih.

 

Jalan Tol Cipali KM 122 amblas.

Beri Komentar