Innalillahi, Mufti Damaskus Suriah Meninggal Akibat Ledakan Bom

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 23 Oktober 2020 12:39
Innalillahi, Mufti Damaskus Suriah Meninggal Akibat Ledakan Bom
Syeikh Adnan Al Afiyuni merupakan tokoh sentral dalam rekonsiliasi Suriah. Pernah berkunjung ke Indonesia.

Dream - Mufti Damaskus, Suriah, Syeikh Adnan Al Afiyuni, meninggal dunia akibat ledakan bom mobil, Kamis 22 Oktober 2020. Ulama Sunni itu dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Suriah, Bassar Al Assad, yang berasal dari kelompok Alawit Syiah.

Mobil yang ditumpangi Syeikh Adnan meledak saat berada di luar kawasan Ibu Kota Damaskus. Berdasarkan pernyataan Kementerian Wakaf Suriah, sebuah bom ditanamkan di bawah mobilnya.

Media resmi Pemerintah Suriah, SANA, melaporkan, mobil Syeikh Adnan meledak saat melintas di kota Qudsaya. Barat laut dari Damaskus.

Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah menyatakan, ulama 66 tahun itu memainkan peran kunci dalam mencapai kesepakatan rekonsiliasi antara pemerintah dengan kelompok pemberontak di pinggiran Ibu Kota selama perang 9 tahun.

1 dari 1 halaman

Pendorong Perdamaian Suriah

Pada September 2016, Afiyuni memimpin sholat ketika Assad jarang muncul di depan umum untuk merayakan liburan Idul Adha di Daraya, setelah pemberontak terakhir dievakuasi bulan sebelumnya berdasarkan kesepakatan genjatan senjata. Syeikh Adnan memuji kota itu sebagai teladan bagi Suriah.

" Daraya adalah bukti hidup bagi semua warga Suriah bahwa satu-satunya pilihan yang tersedia bagi Anda adalah rekonsiliasi dan meninggalkan pertempuran," kata Syeikh Adnan.

Ledakan relatif jarang terjadi di dalam dan sekitar ibu kota sejak pasukan pemerintah mengusir pemberontak dan jihadis terakhir dari perbatasan pada 2018.

Setelah serangkaian kemenangan militer yang didukung oleh sekutu utama Rusia, pemerintah telah mendapatkan kembali kendali atas sekitar 70 persen negara itu, kata Observatorium.

Lembaga tersebut juga mengatakan perang Suriah telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi dari rumah mereka sejak mulai tahun 2011 dengan penindasan protes anti-pemerintah.

Sumber: i24news.tv

Beri Komentar