Alat Pendeteksi Logam Di Gerbang Masjidil Aqsa (abc.net.au)
Dream - Bentrokan antara militer Israel dengan warga Muslim Palestina terus terjadi, usai penutupan Masjidil Aqsa pada Jumat, 14 Juli lalu. Sedikitnya, tiga warga sipil Palestina meninggal dalam bentrokan tersebut.
Bentrokan dipicu pemasangan alat pendeteksi logam di Lions' Gate (Gerbang Singa) oleh militer Israel. Pemasangan alat itu diprotes keras oleh warga sipil Palestina.
Usai sepekan bentrok, militer Israel sejak kemarin memasang kamera pemantau di gerbang tersebut. Israel berdalih meningkatkan keamanan.
Kamera tersebut dipasang di samping alat pendeteksi logam di gerbang menuju kompleks suci Masjidil Aqsa, yang dikenal dengan Haram Al Sharif oleh umat Islam dan Kuil Bukit oleh umat Yahudi.

Para pemimpin agama menuduh Israel ingin memperluas kendali atas kompleks suci Yerusalem itu, yang selama ini dikelola oleh umat Islam.
Pada Jumat pekan lalu, 21 Juli 2017, tiga orang warga Muslim Palestina dilaporkan meninggal akibat bentrok dengan militer Israel di depan komplek Masjidil Aqsa.
Insiden itu memicu Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan diplomatik dengan Israel. Abbas menegaskan pembekuan akan terus terjadi hingga alat pendeteksi logam tidak lagi dipasang.
Hal itu juga menyangkut penghentian koordinasi keamanan antara militer Palestina di Tepi Barat dengan tentara Israel.
" Ketika kami mengambil keputusan ini, kami mengambil sikap tegas, terutama terkait persoalan keamanan," kata Abbas, seperti dilaporkan kantor berita Palestina, Wafa.

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengatakan koordinasi keamanan lebih bermanfaat bagi Palestina. Dia pun menegaskan Israel dapat mengelola keamanan sendiri tanpa harus melibatkan militer Palestina.
" Kami tidak akan mengikuti mereka," kata Lieberman.
Keputusan memasang alat pendeteksi logam di lokasi paling sensitif tersebut ternyata menimbulkan perdebatan di internal Israel. Sejumlah komentar menyebut pemasangan alat itu merupakan keputusan terburu-buru dan tanpa konsultasi dengan dewan keamanan dalam negeri.
Mayor Jenderal Yoav Mordechai, yang merupakan kepala badan pertahanan Israel untuk urusan Palestina, mengatakan bahwa Israel membuka alternatif penyelesaian untuk menurunkan tensi ketegangan yang terjadi.
" Satu-satunya hal yang kami inginkan adalah memastikan tidak ada satupun orang bersenjata bisa kembali masuk dan menimbulkan serangan lain," kata Mordechai.
" Kami akan menggunakan pendeteksi logam sebagai solusi alternatif sejauh untuk memastikan tidak adanya serangan di waktu mendatang," terang dia.
Sumber: ABC News | Associated Press | Wafa
Advertisement
LRT Selalu Kinclong, KAI Ternyata Siapkan `Pasukan Khusus`

Ledakan di SMA 72 Jakarta, Ada Senjata Bertuliskan `Welcome to Hell`

Ditanya Soal Atur Uang Rumah Tangga, Menkeu Purbaya: Di Rumah Saya Tidak Berdaya

Nessie Judge Dikecam Karena Jadikan Foto Korban Pembunuhan di Jepang Dekorasi Studio

Potret Penjual Sosis Jadi Model Catawalk Bareng Dian Sastro


Viral Selebgram Repacking Air Zamzam Dijual Rp1,75 Juta, Endingnya Tak Terduga
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5


KREKI, Komunitas Relawan yang Selalu Siaga Saat Darurat Kesehatan

Finalis Miss Universe dari Meksiko Walk Out Setelah Disebut `Bodoh`, Ini kronologinya


Ledakan di SMA 72 Jakarta, Ada Senjata Bertuliskan `Welcome to Hell`

Ditanya Soal Atur Uang Rumah Tangga, Menkeu Purbaya: Di Rumah Saya Tidak Berdaya