Andi Syamsir Didampingi Istri Pertama Dan Isrti Kedua Sesaat Setelah Mengucapkan Ijab Kabul (istimewa)
Dream - Pernikahan Andi Syamsir dengan Nirfawana berlangsung di Jalan Bakti Adiguna, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 3 Maret 2020 menjadi perbincangan di media sosial. Syamsir datang ke pernikahan bersama istri pertamanya, Juspiwati.
Juspiwati bahkan mendampingi sang suami di hadapan penghulu saat menikah lagi. Bahkan, Juspiwati-lah yang menjodohkan Syamsir ke Nirfawana.
" Masalah besar dalam poligami adalah istri pertama, tapi ini istri pertama datang melamar," ujar Muslim Bahar, saksi pernikahan Syamsir dan Nirfawana, diakses dari Liputan6.com, Jumat, 6 Maret 2020.
Perjodohan itu bermula ketika, Harnah, ibunda dari Nirfawana hendak menjual sebidang tanah kepada Andi Syamsir dan Juspiwati. Saat itulah pulalah Juspiwati tiba-tiba berkata bahwa dirinya hendak mencarikan istri untuk suaminya.
Tanpa berpikir panjang Harnah menyebutkan, dirinya selama ini juga sedang mencarikan suami untuk anak perempuannya. Dia bahkan mengatakan sangat ingin mempunyai menantu seorang ustaz.
" Bu Harnah bilang bagaimana kalau dengan anakku saja, saya juga mau punya menantu ustaz, karena anak-anakku tidak ada yang jadi ustaz," ucap Muslim.
Kesepakatan antara Juspiwati dan ibunda dari Nirfawana itu langsung direalisasikan. Harnah bahkan tidak menunggu persetujuan anak perempuannya itu apakah ia bersedia menikah dengan lelaki yang telah memiliki istri.
" Hajah Nirfawana kaget, ibunya bilang kalau mau lihat orang tua bahagia menurut saja, karena kamu juga sudah terlalu lama sendiri," kata Muslim.
Persiapan akad nikah antara Andi Syamsir dan Nirfawana pun tidak berlangsung lama. Muslim menyebutkan persiapan itu begitu cepat karena tidak ada masalah yang timbul dalam urusan poligami ini.
" Lima hari setelahnya itu kan ada tanggal cantik yakni tanggal 3 bulan 3, nah dipilihlah hari itu untuk menikahkan keduanya," ucap dia.
Akad nikah Andi Syamsir dan Nirfawana berlangsug di kediaman mempelai wanita di Jalan Bakti Adi Guna, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan pada Selasa, 3 Maret 2020 sekitar pukul 10.00 Wita.
" Akadnya berlangsung meriah, banyak undangan yang hadir," ucap Susanti, kata seorang warga.
Saat Juspiwati mendampingi suaminya, Andi Syamsir, untuk menikah dengan Nirfawana, suami istri itu membawa anak-anaknya.
Tak terpancar sedikit pun rasa sedih dari raut wajah Juspiwati, dia bahkan terlihat senyum sumringah melihat suaminya tercinta mengucapkan ijab kabul dengan wanita lain.
" Yang heboh itu pas Hajah Nirfawana mencium tangan istri pertama suaminya, ramai tamu undangan teriak," kata Susanti.
Sumber: Liputan6.com/Fauzan
Dream - Kekhawatiran yang tinggi muncul setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan ada 2 kasus corona positif di Indonesia beberapa hari lalu. Tak dipungkiri, sebagian masyarakat mengalami kepanikan sampai terjadi panic buying.
Masker dan hand sanitizer ludes diborong. Kondisi tersebut tampak berangsur berkurang. Sebuah survei dilakukan Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan KedaiKOPI Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI).
Survei tersebut untuk mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat pada pemerintah terkait penanganan corona. Bagaimana hasilnya? Ternyata sebagian besar masyarakat percaya kepada pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo. Survei nasional ini dihelat pada 3-4 Maret memakai metode telepon. Ada 483 responden yang terlibat dengan 4,46 persen margin of error dan 95 persen confidence interval.
" Sebesar 66,6% masyarakat Indonesia meyakini pemerintah mampu menghadapi virus corona. Sedangkan 33,4% masyarakat masih pesimis dengan kemampuan pemerintah," kata Kunto di acara Diskusi Publik Corona: Ujian Kebersamaan Bagi Indonesia, Jakarta, Kamis 5 Maret 2020.
Jumlah tersebut diyakini menunjukkan nilai yang cukup baik dengan skor 6,4. " Artinya kepercayaan publik ada di level yang tergolong tinggi. Cukup oke lah," ujarnya.

Bahkan sebagian besar masyarakat sudah memiliki pemahaman tentang tata cara pencegahan Covid-19. Yakni dengan memakai hand sanitizer, kegiatan Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) serta menggunakan masker bagi orang yang sakit.
Hal ini berkaitan dengan mayoritas masyarakat menganggap Covid-19 sebagai ancaman yang serius.
" Mayoritas 80,8 persen bilang ini ancaman besar untuk Indonesia. Rata-rata skornya di 7,5," tutur Kunto.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu