Jelang Muktamar NU, Sejumlah Nama Mencuat Jadi Kandidat Ketum, Ada Gus Baha

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 12 Oktober 2021 17:00
Jelang Muktamar NU, Sejumlah Nama Mencuat Jadi Kandidat Ketum, Ada Gus Baha
KH Said Aqil Siradj masih dapat dukungan.

Dream - Nahdlatul Ulama sebentar lagi menggelar hajat besar berupa Muktamar. Hajat besar dari ormas Islam terbesar Indonesia ini ditetapkan digelar di Lampung pada akhir Desember 2021.

Momen ini juga menjadi hajatan untuk pergantian kepengurusan organinasi. Pada muktamar nanti, kepemimpinan KH Said Aqil Siradj akan berakhir.

Muncul sejumlah nama yang masuk bursa ketua umum PBNU. Nama Kiai Said pun masuk dalam daftar tersebut.

Lembaga survei Indostrategic sempat menggelar survei seputar kandidat Ketua Umum PBNU. Survei tersebut digelar pada periode 25 Maret-5 April 2021 melibatkan 1.200 responden.

Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen. Sementara margin of error 3 persen.

 

1 dari 2 halaman

Daftar Kandidat Ketum

Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam, menyatakan survei ini memiliki beberapa catatan yang salah satunya mendasarkan pada crossed-tabulation. Beberapa nama muncul akibat keterbukaan dukungan warga Nahdliyin pada lingkup daerah tertentu.

Ini terjadi pada Jawa Timur. Dampaknya, muncul dua nama kiai asal Jawa Timur yaitu KH Marzuki Mustamar dan KH Hasan Mutawakil Alallah.

Secara keseluruhan, ada delapan nama masuk dalam bursa Ketum PBNU. Nama ini seluruhnya muncul dari responden.

Delapan nama itu secara berurutan berdasarkan tingkat keterpilihan yaitu KH Marzuki Mustamar (24,7 persen), KH Hasan Mutawakil Alallah (22,2 persen), KH Said Aqil Siradj (14,8 persen), KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha (12,4 persen), KH Yahya Cholil Staquf (3,7 persen), KH Marsyudi Syuhud, KH Ahmad Fahrur Rozi Burhan, dan KH Ali Maschan Moesa (ketiganya meraih 1,2 persen).

 

2 dari 2 halaman

Regenerasi

" Nama KH Said Aqil Siradj memang termasuk masih populer dan usulan nama beliau muncul secara merata dari berbagai wilayah," ujar Khoirul.

Meski demikian, muncul aspirasi dari sebagian warga Nadliyin agar terjadi regenerasi di tubuh NU. Dorongan tersebut yang menjadi dasar kemunculan nama-nama kiai muda, salah satunya Gus Baha.

" Munculnya nama-nama baru dengan dukungan warga nahdliyin yang memadai di bursa ini, juga bisa dipengaruhi oleh kuatnya aspirasi regenerasi kepemimpinan, untuk menghadirkan warna NU yang lebih fresh dan dinamis," kata Khoirul.

Beri Komentar