Pariwisata Malaysia Bersiap Sambut Pelancong di Masa New Normal

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Senin, 15 Juni 2020 07:00
Pariwisata Malaysia Bersiap Sambut Pelancong di Masa New Normal
Zulkifly Bin Md Said, melalui kata sambutannya berharap pandemi ini segera berakhir dan menjelaskan bahwa Malaysia sedang bersiap menyabut kembali pergerakan para pelancong.

Dream - Malaysia tengah bersiap menggeliatkan kembali sektor pariwisatanya yang sempat terhenti karena wabah Covid-19. Menjelang masa New Normal, negeri jiran itu tengah mempersiapkan berbagai protokol untuk memastikan kegiatan wisata nantinya aman dari penyebaran virus corona. 

Ketua Pengarah Tourism Malaysia, Zulkifly Bin Md Said, menyatakan seluruh dunia mengharapkan pandemi Covidfd-19 segera berakhir. Meski masih berlangsung, Malaysia tengah bersiap menyambut kembali pergerakan para pelancong dari dalam dan luar negeri.

" Di Malaysia saat ini juga sudah mulai memasuki masa transisi untuk menerapkan ‘new normal’ dalam berbagai aspek, salah satunya pada bidang pelancongan," ujarnya. 

Menurut Zulkify, berbagai protokol kesehatan sedang dirancang untuk bersiap diri menyambut kembali pergerakan pelancong-pelancong domestik dan internasional ke Malaysia," jelas Zulkifly dalam keterangan tertulis Halal Bihalal Tourism Malaysia, Jumat 12 Juni 2020.

1 dari 4 halaman

Terasa Berbeda

Sementara itu, Direktur Tourism Malaysia Jakarta, Roslan Othman mengatakan kondisi saat ini memang terasa sangat berbeda dibandingkan sebelum munculnya wabah Covid-19. Hal itu bisa terasa karena kegiatan halal bihalal yang digelar instansinya tahun ini harus dilakukan secara webinar.

Menurut Roslan, kegiatan berkumpul menggunakan webinar adalah suatu kenormalan baru di masa adaptasi kehidupan baru ini. Walau masa pandemi belum mereda, Tourism Malaysia tetap berusaha menjaga ikatan silatuhrahmi kepada rekan media dan mitra kerjasama Tourism Malaysia.

“ Walaupun kita terpaksa mengikut era kenormalan baru ini, yang kita rasakan agak kelainan dan janggal tapi dianya memberi satu kebaikan di mana Halal Bi Halal kali ini, kita bertuah dapat bergabung dengan teman-teman kita dari Kantor Pusat di Putrajaya, Malaysia," tambah Roslan.

2 dari 4 halaman

Malaysia Mengalami Penurunan Kasus Covid-19

Sementara itu Zulkifly mengatakan kasus Covid-19 di Malaysia setiap harinya terus mengalami penurunan. Kondisi ini membuat pemerintah Malaysia yang semula memberlakukan lockdown secara ketat berusaha melonggarkan kebijakannya.

Per 11 Juni 2020 dilaporkan masih ada 8,369 kasus positif di Malaysia. Sementara pasien yang sudah dinyatakan sembuh berjumlah 7,065 orang dan masih ada 1,186 kasus masih dalam perawatan.

" Kami berharap pandemi Covid-19 dapat segera semakin membaik lagi, baik itu di Malaysia, Indonesia dan juga di negara-negara ASEAN lainnya agar industri pariwisata regional dapat segera bergerak lagi.” imbuh Zulkifly.

3 dari 4 halaman

Seperti Indonesia, Malaysia Juga Tak Kirim Jemaah Haji Tahun Ini

Seperti Indonesia, Malaysia Juga Tak Kirim Jemaah Haji Tahun Ini

© Ilustrasi Haji (Shutterstock.com).

Dream - Malaysia juga tidak mengirimkan jemaah haji ke Tanah Suci tahun ini akibat pandemi Covid-19. Keputusan ini diambil setelah dua negara tetangganya, Indonesia dan Singapura memutuskan tak memberangkatkan jemaah haji ke Arab Saudi.

Setiap tahun, Malaysia mengirimkan puluhan ribu jemaah ke Mekah dan Madinah untuk ritual ibadah tahunan tersebut. Malaysia berupaya mencegah warganya bepergian ke luar negeri untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19 selama vaksin belum ditemukan.

" Saya harap jemaah dapat bersabar dan menerima keputusan ini," ujar Menteri Agama Malaysia, Zulkifli Mohamad Al Bakri, dikutip dari Aljazeera.com.

Arab Saudi menangguhkan ibadah haji dan umrah hingga pemberitahuan selanjutnya dalam upaya menekan penyebaran Covid-19. Sementara jemaah Malaysia memiliki waktu tunggu hingga 20 tahun untuk dapat menjalankan haji sesuai kuota yang ditetapkan Saudi.

4 dari 4 halaman

31.600 Jemaah Haji Malaysia Gagal Berangkat

Dalam pernyataan terpisah, Tabung Haji yang merupakan badan pengelola dana jemaah haji menyatakan pembatalan tersebut berdampak pada sedikitnya 31.600 calon jemaah yang dijadwalkan berangkat tahun ini.

Malaysia melaporkan kasus positif Covid-19 sebanyak 8.369 pasien, dengan angka kematian mencapai 118 orang.

Pekan lalu, pembatalan pemberangkatan haji juga diumumkan Menteri Agama Indonesia Fachrul Razi. Sementara beberapa pekan sebelumnya Singapura juga membuat keputusan yang sama.

Sekitar 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia akan berkumpul di Mekah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah haji yang puncaknya jatuh akhir Juli nanti. Musim haji juga memberikan pendapatan yang sangat signifikan kepada Saudi.

Beri Komentar