Lion Air
Dream - Salah satu jenazah korban Lion Air JT610 disemayamkan di Rumah Duka RS Dharmais, Jakarta Barat. Hasil identifikasi yang dilakukan tim DVI Polri menunjukkan jenazah tersebut beridentitas Rudolf Petrous Sayers.
Muncul kejadian menghebohkan di rumah duka RS Dharmais. Terdapat dua pihak yang saling mengaku sebagai istri dan ahli waris sah dari Rudolf.
Dikutip dari Liputan6.com, salah satu pihak, Yuke Meiske Pelealu, mengaku sebagai istri pertama korban. Dia juga menegaskan belum bercerai dengan Rudolf.
Untuk menguatkan argumen, dia menunjukkan salinan akta nikah dan akta kelahiran ketika anaknya dari Rudolf.
Yuke menjelaskan identitas korban bisa teridentifikasi melalui DNA dari anak keduanya. Dia berkukuh ingin membawa dan memakamkan jasad Rudolf di Manado.
Sebelumnya, setelah teridentifikasi tim DVI, jenazah Rudolf dibawa ke rumah duka oleh pihak yang mengaku sebagai istri kelimanya pada Selasa sore, 6 November 2018. Rencana awalnya, korban dimakamkan di TPU Kampung Pulo, Jakarta Selatan.
Tetapi, rencana itu urung terjadi. Karena perebutan tersebut, jenazah korban belum bisa dibawa keluar dari rumah duka Dharmais.
Sumber: Liputan6.com/Galuh Garmabrata
Dream - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri kembali mengidentifikasi sejumlah penumpang Lion Air JT610, yang jatuh pada 29 Oktober 2018. Pada sidang rekonsiliasi Selasa, 6 November 2018, sebanyak identitas 17 jasad penumpang berhasil dikuak identitasnya.
" Ada 17 body part yang dinyatakan teridentifikasi," kata Wakil Kepala Operasi Tim DVI Polri, Kombes Triawan Marsudi.
Dengan tambahan identifikasi baru ini, total penumpang Lion JT610 yang sudah teridentifikasi berjumlah 44 orang.
Kepala Bidang Operasi Tim DVI, Kombes Lisda Cancer mengatakan, sebanyak 256 data antemortem telah diterima RS Polri. Dari jumlah itu sebanyak 213 data antemortem diterima di RS Polri dan 43 lainnya berasal dari Biddokes Polda Bangka Belitung.
" Jumlah data antemortem yang sudah terverifikasi sebanyak 189," kata Lisda, Rabu, 7 November 2018.
Sementara itu, data posmortem yang diterima RS Polri hingga pagi ini, berjumlah 185 kantong jenazah. Dari jumlah itu Tim DVI, kata Lisda, sudah mengirim sebanyak 502 sampel DNA ke laboratorium.
Berikut identitas 17 penumpang Lion Air JT610 yang sudah teridentifikasi tersebut:
1. Wahyu Aldilla, laki-laki usia 32 tahun melalui sidik jari
2. Ubaidillah Salabi, laki-laki usia 55 tahun melalui sidik jari
3. Imam Riyanto, laki-laki usia 44 tahun melalui sidik jari
4. Mawar Sariati, perempuan usia 39 tahun melalui sidik jari
5. Tesa Kausar, laki-laki usia 37 tahun melalui sidik jari
6. Cosa Rianda Sahab, laki-laki usia 39 tahun melalui DNA
7. Dony, laki-laki usia 45 tahun melalui DNA
8. Daniel Suharja Wijaya, laki-laki usia 30 tahun melalui DNA
9. Herjuna Darpito, laki-laki usia 47 tahun melalui DNA
10. Nurul Dyah Ayu SR, perempuan usia 54 tahun melalui DNA
11. Paul Ferdinan Ayorbaba laki-laki usia 43 tahun melalui DNA
12. Rabagus Noerwito, laki-laki usia 26 tahun melalui DNA
13. Martono, laki-laki usia 35 tahun melalui DNA
14. Ariawan Komardy, usia 37 tahun melalui DNA
15. Dokter Ibnu Fajar Riyadi, laki-laki usia 33 tahun melalui DNA
16. Matthew Bongkal, usia 13 tahun melalui DNA
17. Mack Stanley, laki-laki usia 31 tahun melalui DNA
Dream - Tim SAR gabungan kembali menemukan turbin pesawat Lion Air JT610 yang jatuh ke perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Bagian mesin ini ditemukan pada Selasa 6 November 2018 pada kedalaman 30 meter.
“ Ditemukan sekira pukul 14.30 WIB oleh penyelam TNI Angkatan Laut,” kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I, Letkol Laut (P) Agung Nugroho, dikutip dari Merdeka.com.
Menurut Agung, bagian mesin pesawat PK-LQP ini didapati di sekitar lokasi penemuan turbin serupa sebelumnya. “ Tidak jauh dengan lokasi turbin sebelumnya,” tambah dia.
Turbin yang baru ditemukan itu telah tiba di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dibawa menggunakan LCU Banda Aceh.
Menurut Agung, turbin Lion Air yang jatuh saat terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Pangkalpinang tersebut mengalami kerusakan cukup parah. Kondisinya bahkan tampak terbelah atau terpisah menjadi beberapa bagian.
Sampai saat ini, turbin tersebut masih berada di atas LCU Banda Aceh dan dijaga oleh petugas dari TNI AL. Rencananya, turbin itu segera diturunkan.
“ Masih menunggu mobil crane untuk memindahkannya, kemarin dipindahkan ke LCU Banda Aceh dari permukaan juga menggunakan crane milik KRI Rigel,” ujarnya.
Dream - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membeberkan laporan sementara hasil penyelidikan penyebab kecelakaan pesawat Lion Air JT610.
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin 29 Oktober 2018 itu tidak pecah di udara.
“ Pesawat mengalami pecah ketika bersentuhan dengan air dan pesawat tidak pecah di udara,” kata Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono dalam keterangan pers di Hotel Ibis, Jakarta Timur, Senin 5 November 2018.
Menurut Soerjanto, apabila pesawat pecah saat masih berada di udara, maka serpihannya akan lebar. Namun tidak pada serpihan-serpihan pesawat JT610 tersebut.
“ Pesawat saat menyentuh air dalam keadaan utuh,” tegas dia.
Soerjanto menambahkan, mesin pesawat juga masih hidup saat masuk ke dalam air. Kesimpulan ini diambil dengan melihat salah satu kondisi mesin yang ditemukan dengan turbin berantakan.
“ Hal ini ditandai dengan hilangnya semua sudut turbin maupun kompresor, menandakan mesin dalam kondisi hidup dengan putaran cukup tinggi,” tutur dia.
Menurut dia, mesin pesawat PK-LQP yang terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Pangkalpinang itu tidak mengalami masalah.
“ Kami belum identifikasi, tapi dari temuan bagian-bagian mesin, kedua mesin dalam kondisi hidup dan dengan rpm yang cukup tinggi,” jelas dia.
“ Ini kita katakan bahwa ini seperti bonggolnya jagung, kalau kipasnya seperti jagung. Kalau seperti ini, mesin berputar cukup tinggi,” tambah Soerjono.
Konferensi pers ini dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, pendiri Lion Group Rusdi Kirana, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo, dan Direksi Lion Air. (ism)