Kakek Sebatang Kara Puluhan Tahun Telantar, Tinggal di Masjid dan Sering Diusir

Reporter : Arini Saadah
Jumat, 27 Agustus 2021 14:00
Kakek Sebatang Kara Puluhan Tahun Telantar, Tinggal di Masjid dan Sering Diusir
Hidup terlunta-lunta, kakek ini memilih tinggal di masjid meskipun sering diusir. Sehingga ia berpindah-pindah dari mushola atau masjid yang satu ke tempat lainnya.

Dream – Usia senja biasanya dihabiskan hidup bersama anak dan cucu. Menikmati hari-hari tua dengan melihat kehadiran cucu-cucu merupakan suatu kebahagiaan tersendiri.

Namun tidak semua orang mampu merasakan enaknya kehidupan hingga usia tua. Banyak orang usia senja menjalani hidup yang keras, ada yang masih banting tulang mencari makan, hingga ada yang tak punya tempat tinggal.

Seperti kisah seorang kakek berusia sekitar 70 tahun berikut ini. Ia mengaku tidak memiliki tempat tinggal dan hidup sebatang kara. Pernah tinggal di masjid dan mengaku sering diusir.

Dikutip dari kanal YouTube Pratiwi Noviyanthi, berikut kisah selengkapnya.

1 dari 5 halaman

Puluhan Tahun Terlantar

Seorang kakek di Kawasan Pare, Kediri, Jawa Timur ini tak mampu menghabiskan waktu bersama keluarganya. Tak jelas alasannya kenapa sehingga kakek ini hidup terlunta-lunta tak punya tempat tinggal.

Tim dari kanal YouTube Pratiwi Noviyanthi pun mengunjungi kakek yang sudah dua bulan hidup di masjid area Pasar Pare, Kediri.

Ilustrasi

Pemilik akun YouTube yang kerap disapa Teh Novi itu mendapat laporan dari warga sekitar tentang keberadaan seorang kakek yang sudah renta di Kawasan tersebut.

“ Disini ada orang terlantar, kakek-kakek, udah puluhan tahun teh terlantarnya, dia tidurnya pindah-pindah numpang di mushola, di masjid, karena mbahnya sudah pipis sembarangan, sedangkan di masjid kan tempat ibadah,” kata salah satu warga.

“ Jadi warga setempat meminta tolong untuk membawa mbahnya ke Yayasan. Coba ya kita ngomong ke mbahnya, besok kita bawa ke Malang,” jelas Teh Novi.

 

2 dari 5 halaman

Sering Tinggal di Masjid

Ilustrasi

Menurut informasi, kakek tersebut sering tinggal di masjid. Takmir masjid pun meminta tolong untuk membawa kakek tersebut ke tempat yang lebih layak.

Selain itu, kondisi kakek itu juga lagi demam, sehingga tim berniat hendak membawanya ke rumah sakit.

“ Menurut informasi, mbahnya itu lagi demam atau gak enak badan, jadi nanti kita bawa ke rumah sakit sekalian antigen, takut mbahnya kenapa-kenapa, jadi kita tahu tindakan apa yang akan dilakukan,” jelasnya.

3 dari 5 halaman

Sedang Sakit

Setelah mendapat sedikit informasi dari warga sekitar, tim Teh Novi pun melihat keadaan si kakek. Terlihat kakek tersebut tinggal di sebuah ruangan sempit di dekat toilet masjid.

Mengenakan kaos tipis dan sarung yang sudah kumal, kakek itu tampak melahap makanannya. Ia tampak kelaparan dan menghabiskan beberapa bungkus nasi.

Tim pun menanyakan kondisi si kakek dengan lembut. Agar kakek mau bercerita kenapa ia sampai terlantar.

“ Kakek sakit?” tanya Novi.

“ Iya, adem panas (panas dingin),” jawab kakek singkat sambil melahap makanannya.

“ Mbahnya sholatnya rajin banget, masyaallah,” ungkap Novi kepada pemirsa.

Rupanya kakek tersbeut tinggal di masjid area Pasar Pare itu sudah sekitar dua bulan.

“ Mbah, tinggal di sini sudah berapa lama?” tanya Novi.

“ Dua bulan ada,” jawab si kakek.

“ Tapi sebelumnya dimana?” tanyanya lagi.

“ Pindah-pindah,” jawab kakek singkat.

4 dari 5 halaman

Sering Diusir

Ilustrasi

Menurut informasi, kakek tersebut sering diusir dari satu tempat ke tempat lain. Sehingga kakek yang menggunakan tongkat sebagai alat bantu jalan itu berpindah-pindah mencari tempat untuk berteduh. Kakek itu juga konon katanya tidak memiliki keluarga.

“ Soalnya menurut informasi warga, mbahnya diusir dari satu tempat ke tempat lain, jadi di masjid ini sudah dua bulan,” kata Novi.

Saat ditanya asalnya, kakek tersebu rupanya asli orang Pare, Kediri. Ia mengaku istrinya sudah meninggal dan tidak memiliki anak. Sehingga sekarang ia hidup sebatang kara.

“ Keluarganya mana mbah?”

“ Istri sudah meninggal, gak punya anak.”

5 dari 5 halaman

Dibawa ke Rumah Sakit

Ilustrasi

Melihat kondisi si kakek yang sedang sakit, tim pun hendak membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa dan diobati.

“ Mbah katanya lagi gak enak badan, kita ke rumah sakit yuk ke dokter, dicek yuk, biar tahu sakitnya apa, ntar dikasih obat,”” ajak Novi.

Meskipun awalnya kakek itu menolak karena takut merepotkan orang lain, setelah dibujuk akhirnya si kakek mau diantar ke rumah sakit untuk berobat.

“ Berobat dulu yuk mbah,” ajaknya,

“ Ngrepoti (merepotkan),” jawab si kakek.

“ Nggak merepotkan kog mbah,” ucap Novi.

Akhirnya kakek itu dibopong oleh tim menuju ke mobil untuk dibawa ke rumah sakit. Tak lupa kakek itu diselimuti dan dipakaikan celana panjang supaya tidak kedinginan.

Tim pun berniat mengirim kakek tersebut ke sebuah Yayasan agar kondisinya terpantau 24 jam dan mendapatkan perawatan yang baik.

“ Niatnya mbahnya mendapatkan tempat yang lebih baik gitu loh, biar nanti di sana terawatt, diberikan makanan yang rutin ada yang perhatikan, karena mbahnya sudah lanjut usia,”

Beri Komentar