Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Efek buruk anak kecil yang kecanduan gim online sudah banyak diketahui para orang tua. Namun tak lantas angka pecandu permainan ini berkurang karena kebanyakan faktor kasihan kepada anaknya. Namun sikap kurang tegasnya itu berdampak buruk dalam jangka panjang.
Dengan usianya yang masih kanak-kanak, sering kali seorang anak tak sadar dirinya sudah kecanduan. Orang tua baru menyadari kondisi ini ketika anak mulai berani menghabiskan uang bahkan mencuri untuk memenuhi hasratnya itu.
Kondisi terakhir terjadi pada seorang anak di Singapura. Ibu dari anak malang itu dibuat kaget ketika mendapati anaknya mencuri uang dari rekeningnya sebanyak 4.000 dolar Singapura, setara Rp42 juta.
Dikutip dari World of Buzz, pencurian itu dilakukan anaknya sekitar 3 bulan lamanya. Uang itu tidak hanya dipakai untuk mengatasi kecanduan game namun juga mentraktir teman-temannya makan enak.
Ibu dari bocah itu mengaku mendapati gelagat aneh pada anaknya. Kecurigaan itu muncul ketika anaknya tidak meminta uang saku untuk sementara waktu.
Kecurigaannya tersebut membuat ibu yang diketahui dengan identitas Linda memeriksa dompet anaknya. Sontak dia terkejut ketika menemukan uang Rp600 ribu lebih di dalam dompet tersebut.
Belum lagi, Linda merasa tidak pernah memberikan ponsel kepada anaknya. Si anak hanya dibolehkan meminjam ponsel sepupunya selama dua jam setelah pekerjaan rumah selesai.
" Saya memeriksa transaksi dan menemukan bahwa pada awalnya, dia mengisi ulang kredit dalam puluhan dolar, tetapi perlahan-lahan meningkat menjadi lebih dari 100 dolar Singapura (setara Rp1 juta). kemudian pada hari tertentu jumlahnya lebih dari 600 dolar Singapura (setara Rp6,3 juta)," kata Linda.
Secara total, antara Juli hingga September, anak itu menghabiskan lebih dari 3.000 dolar Singapura (setara Rp31,6 juta) untuk bermain game dan 500 dolar Singapura (setara Rp5,2 juta) untuk makan bersama teman-temannya. Itu setara dengan dua bulan pengeluaran rumah tangga mereka.
Linda mengatakan dia biasanya akan mentransfer penghasilan hariannya dari salon rambut langsung ke rekeningnya. Dia tidak pernah sekalipun menyadari ada yang salah.
Saat dia merenungkan kejadian itu, dia memutuskan untuk menganggapnya sebagai pelajaran yang menyakitkan. Dia berharap dengan berbagi pengalamannya, orangtua lain juga akan menyadari bahaya kecanduan game.
(Laporan : Delfina Rahmadhani)
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online