5 Alasan Perempuan Disebut Sumber Fitnah, Hati-Hati Keliru Memaknainya

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Selasa, 1 Agustus 2023 15:01
5 Alasan Perempuan Disebut Sumber Fitnah, Hati-Hati Keliru Memaknainya
Allah SWT memerintahkan kepada umat-Nya, baik laki-laki maupun perempuan agar bisa menjaga dirinya baik-baik, yakni kemaluan dan pandangannya agar terhindar dari fitnah lawan jenis.

Dream - Sahabat Dream mungkin pernah mendengar atau membaca topik yang membahas perempuan sebagai sumber fitnah. Bukan untuk merendahkan, isu itu untuk mengingatkan bahwa seorang perempuan memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupannya.

Salah satu pesan mengenai hidup seorang perempuan ini muncul dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh perawi terkenal, Imam Bukhari:

" Aku tidak meninggalkan fitnah yang lebih besar bagi laki-laki selain dari perempuan." (HR. Bukhari)

Sayangnya, hadis-hadis tersebut seringkali digunakan tidak pada tempatnya. Ada yang menggunakannya untuk mendomestifikasi perempuan hingga menyalahkan mereka. Butuh kearifan dan ketinggian pengetahua untuk bisa memahami makna dari hadis-hadis tersebut.

Selain itu, ada juga beberapa hadis serta ayat Al-Quran yang menjelaskan alasan perempuan bisa menjadi sumber fitnah. Hal itulah yang penting untuk menjadi perhatian bagi setiap perempuan, terutama dalam menjaga dan mengendalikan dirinya ketika beraktivitas sehari-hari.

Nah, berikut adalah penjelasan terkait makna sumber fitnah bagi perempuan dan alasan apa saja yang menjadikan perempuan sebagai sumber fitnah sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Makna tentang Fitnah

Dikutip dari islam.nu.or.id, makna fitnah yang ada dalam Al-Quran dan hadis saling melengkapi. Fitnah yang diartikan sebagai ujian atau cobaan bagi manusia ada banyak macamnya. Bisa dari lawan jenis, dari pasangan, dari anak-anak, atau bisa juga dari harta. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Ali Imran ayat 14:

" Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (QS. Ali Imran: 14)

Melalui ayat di atas menunjukkan bahwa kuatnya seorang laki-laki, bisa menjadi lemah di hadapan perempuan yang dicintainya. Sedangkan bagi perempuan, ujiannya bisa dari anak-anaknya yang rela mengorbankan apa saja untuk sang anak.

Seorang laki-laki memiliki kecenderungan untuk memiliki rasa suka pada perempuan. Begitu juga perempuan yang bisa terpesona dengan laki-laki yang memang disukainya sampai membuatnya cinta mati. Bahkan sampai lupa dengan kewajibannya kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, tidak bisa sepenuhnya menyalahkan perempuan sebagai sumber fitnah. Karena perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki potensi untuk menjadi sumber fitnah bagi lawan jenisnya. Meski begitu, perempuan dan laki-laki juga bisa menjadi sumber maslahah. Oleh karena itu, Rasulullah saw mengatakan bahwa sebaik-baiknya perhiasan adalah perempuan sholehah.

Dengan begitu, Allah SWT memerintahkan kepada umat-Nya, baik laki-laki maupun perempuan agar bisa menjaga dirinya baik-baik, yakni kemaluan dan pandangannya agar terhindar dari fitnah lawan jenis.

2 dari 3 halaman

Alasan Perempuan Menjadi Sumber Fitnah

Berikut adalah beberapa alasan yang menjadikan perempuan sebagai sumber fitnah:

Keluar dari Rumah

Alasan pertama adalah keluar dari rumah tanpa mengenakan hijab serta melakukan perjalanan tanpa ada mahram. Maka akan ada setan yang menggoda. Rasulullah saw bersabda:

" Perempuan adalah aurat. Apabila keluar disambut (dipercantik) oleh setan." (HR. Tirmidzi)

Dalam hal ini bukan berarti perempuan benar-benar dilarang keluar rumah. Apalagi dalam kondisi tertentu, ada beberapa alasan yang membuat perempuan harus keluar rumah, seperti bekerja.

Sehingga, seorang perempuan pun harus bisa menjaga dirinya ketika berada di luar rumah. Misalnya dengan menggunakan hijab atau saat bepergian jauh ada mahram yang menemaninya.

Saat Suami Tidak di Rumah

Alasan yang kedua adalah saat suami tidak di rumah. Di momen seperti inilah kesempatan setan untuk mengganggu iman. Rasulullah saw bersabda:

Janganlah kalian masuk kepada perempuan-perempuan yang ditinggal pergi suaminya. Karena sesungguhnya setan mengalir pada diri kalian semua dengan mengikuti aliran darah. Kami para sahabat bertanya, ‘Termasuk engkau?’ Nabi shallallahu’alaihi wasallam menjawab, ‘Termasuk aku. Akan tetapi Allah menolongku, sehingga aku selamat.” (HR. Tirmidzi)

Jadi, seorang istri yang sedang ditinggal suaminya di rumah, maka hendaknya tidak memasukkan laki-laki yang bukan mahramnya ke dalam rumah. Selain menjaga hubungan rumah tangga, hal ini juga memberikan ketenangan untuk sang suami.

3 dari 3 halaman

Aroma Tubuh

Selain wajah, aroma tubuh perempuan juga bisa menjadi sumber fitnah. Rasulullah saw bersabda:

" Siapa saja perempuan di antara kamu yang pergi ke masjid maka janganlah ia memakai wangi-wangian." (HR. Muslim)

Islam sendiri tidak melarang perempuan menggunakan wewangian. Justru Islam menganjurkan dan Rasulullah saw pun menyukai hal yang wangi. Namun, ketika menggunakannya akan lebih baik jika memilih wewangian yang tidak menimbulkan aroma kuat atau memakainya di hadapan suami atau mahramnya.

Belum Menikah

Alasan berikutnya adalah belum menikah. Islam memerintahkan umatnya untuk menikah jika memang sudah mampu. Baik itu jasmani, rohani, hingga materi. Rasulullah saw bersabda:

" Jika datang kepadamu orang yang kamu senangi agama dan akhlaknya maka nikahkan (putrimu) dengannya, jika tidak maka akan terjadi firnah di permukaan bumi dan terjadi kerusakan.” (HR. Tirmidzi)

Pakaian

Alasan yang terakhir adalah pakaian. Pakaian adalah pendukung penampilan seseorang. Apalagi bagi perempuan, ada berbagai macam model pakaian yang membuat penampilannya semakin menarik. Islam memerintahkan agar perempuan menutup auratnya. Rasulullah saw bersabda:

Ada dua golongan dari penghuni neraka yang aku belum pernah melihat mereka yaitu suatu kaum yang menyandang pecut/cemeti seperti ekor sapi (yang) dipakai untuk memukuli orang-orang. Dan wanita-wanita berpakaian tapi telanjang, mereka melenggang bergoyang, rambutnya ibarat punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk surga atau mencium harumnya surga yang sebenarnya dapat dirasakan dari jarak sekian dan sekian.”( HR. Muslim)

Beri Komentar