Kenapa Surat At-Taubah Tidak Diawal Kalimat Bismillah? Berikut Penjelasan dan Fadhilahnya

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Jumat, 22 April 2022 16:01
Kenapa Surat At-Taubah Tidak Diawal Kalimat Bismillah? Berikut Penjelasan dan Fadhilahnya
Tidak seperti surat lainnya, surat At-Taubah tidak menggunakan bismillah di awal. Berikut beberapa pendapatnya.

Dream – Surat At-Taubah adalah surat yang ke-9 dalam Al Quran dan memiliki 129 ayat. Surat At-Taubah sering juga disebut juga dengan “ Bara’ah” yang artinya “ berlepas diri” dikarenakan awal dari surat ini menggunakan kata “ bara’ah”.

Salah satu asal musabab diturunkannya surat At-Taubah adalah setelah Nabi Muhammad Saw pulang dari perang Tabuk yang terjadi pada 9 Hijriyah.

Namun ada yang berbeda dengan surat At-Taubah, yakni tidak adanya “ bismillah” di awal seperti halnya surat-surat Al-Quran yang lain. Tentunya dalam hal ini ada alasan tersendiri kenapa surat tersebut tidak menggunakan " bismillah" .

Dikutip dari islam.nu.or.id, yang menukil penjelasan Syekh Wahbah Az-Zuhayli disebutkan ketiadaan " bismillah" dalam surat At-Taubah ada kaitannya dengan isi dari surat itu sendiri mengenai perang Tabuk dan setelahnya.

Nah, untuk mengetahui secara lebih jelas kenapa surat At-Taubah tidak menggunakan " bismillah" dan apa saja fadhilah dari surat ini, berikut sebagaimana telah dirangkum oleh Dream melalui berbagai sumber.

 

1 dari 2 halaman

Kenapa Surat At-Taubah Tidak Menggunakan Bismillah?

Alasan surat At-Taubah tidak menggunakan bismillah

Seperti dikutip dari islam.nu.or.id, dalam Tafsirul Jalalin kata “ bismillah” tidak dituliskan karena Nabi Muhammad saw tidak memerintahkannya. Hal tersebut dijelaskan dalam suatu riwayat dari Al-Hakim, yakni meriwayatkan dari Sayyidina Ali bahwasanya kata “ bismillah” mengandung keamanan dan kedamaian.

Di sisi lain, surat At-Taubah memerintahkan untuk mencabut gencatan senjata pada kaum musyrikin. Hal ini karena peperangan bertolak belakang dengan kandungan di dalam “ bismillah”, yang kemudian surat tersebut tidaklah diawali dengan “ bismillah”.

Tidak adanya penggunaan “ bismillah” juga memunculkan pendapat yang lain. Seperti dalam riwayat lainnya yang ditulis oleh Imam Al-Qurthubi yang menjelaskan bahwa ketiadaan “ bismillah” pada surat Taubah karena adanya perselisihan pendapat antara para sahabat tentang kekdudukan dari surat tersebut.

Ada yang menganggap bahwa surat At-Taubah adalah kelanjutan dari surat Al-Anfal atau bagian dari surat Al-Anfal. Jadi, karena sebagai lanjutannya maka tidak perlu menggunakan “ bismillah”. Lalu ada juga yang menganggap bahwa surat At-Taubah adalah surat sendiri di lua surat Al-Anfal.

Al-Qurthubi mengatakan bahwa pendapat yang shahih dikatakan oleh Al-Qusyairi, bahwa surat At-Taubah tidak menggunakan “ bismillah” karena malaikat Jibril membawa surat tersebut seperti itu.

Penggunaan “ bimillah” juga dikaitkan dengan tradisi banga Arab. Hal ini diungkapkan oleh Al-Qurthubi bahwa bangsa Arab terdiri dari bermacam-macam kabilah dan memiliki tradisi korespondensi yang baik sebagai maklumat politik, pakta, piagam, atau pun kesepakatan sejenis. Untuk perjanjian yang berujung pada kerja sama atau gencatan senjata, mereka mengawalinya dengan basmalah. Tapi jika berisi tentang pembatalan perjanjian, maka mereka menulisnya tanya menggunakan basmalah.

Nah, adanya tradisi itu terus dilanjutkan saat surat At-Taubah diturunkan sebagai perintah pembatalan perjanjian dengan kaum musyrikin Makkah karena mereka sudah melanggar perjanjian lebih dulu. Lalu kemudian Rasulullah saw mengutus sayyidina Ali pada kaum musyrikin untuk membacakan surat At-Taubah tanpa menggunakan basmalah di depan mereka.

2 dari 2 halaman

Fadhilah Surat At-Taubah

Fadhilah Surat At-Taubah

Setelah mengetahui pendapat-pendapat tentang tidak adanya penggunaan “ bismillah” pada surat At-Taubah, kini sahabat Dream juga perlu mengetahui apa saja fadhilah dari surat tersebut. Berikut adalah beberapa fadhilahnya yang istimewa:

Surat At-Taubah Termasuk Al-Ma’in

Fadhilah yang pertama dari surat At-Taubah adalah termasuk Al-Ma’in yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai pengganti dari kitab Zabur. Hal ini Nabi Muhammad saw pun bersabda:

Telah diturunkan kepadaku As-Sab’uth Thiwal sebagai ganti Taurat, diturunkan kepadaku Al-Ma’in sebagai ganti Zabur, diturunkan kepadaku Al-Matasni sebagai ganti Injil dan aku diberik tambahan dengan Al-Mufashashal.” (HR. Ahmad).

Dihindarkan dari Sifat-sifat yang Buruk

Fadhilah selanjutnya dari surat At-Taubah adalah barangsiapa dengan istiqomah membaca surat At-Taubah setelah mengerjakan sholat fardhu, maka orang yang membacanya akan dihindarkan dari sifat-sifat yang buruk. Misalnya saja seperti sifat dengki, bakhil, takabur, munafik, dan sifat buruk lainnya. Oleh karena itu, sayang sekali jika hal ini dilewatkan begitu saja.

Bisa Dijadikan sebagai Doa atau Wasilah

Fadhilah yang ketiga dari surat At-Taubah adalah bisa dijadikan sebagai doa atau pun wasilah. Di mana agar dihindarkan dari sifat yang buruk dan menangkal gangguan sihir, keinginan yang akan dicapai, dan agar dicintai oleh semua orang.

Caranya adalah dengan membaca surat At-Taubah ayat 128 dan 129 yang bacaannya sebagai berikut:

لَقَدْجَاۤءَكُمْرَسُوْلٌمِّنْاَنْفُسِكُمْعَزِيْزٌعَلَيْهِمَاعَنِتُّمْحَرِيْصٌعَلَيْكُمْبِالْمُؤْمِنِيْنَرَءُوْفٌرَّحِيْمٌ

Artinya: Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. At-Taubah: 128).

فَاِنْتَوَلَّوْافَقُلْحَسْبِيَاللّٰهُلَآاِلٰهَاِلَّاهُوَۗعَلَيْهِتَوَكَّلْتُوَهُوَرَبُّالْعَرْشِالْعَظِيْمِࣖ

Artinya: Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “ Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” (QS. At-Taubah: 129).

Beri Komentar