Kesederhanaan Kapolres Bersepeda Ontel

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 28 November 2014 14:44
Kesederhanaan Kapolres Bersepeda Ontel
Beberapa bulan yang lalu, nama Agus banyak dibicarakan di media sosial. Mengupas kegemaran Pak Kapolres menggowes sepeda untuk berdinas.

Dream - Polisi berseragam itu mengayuh sepeda tua. Santai. Meluncur perlahan dari rumah menuju kantor. Meski hanya menunggang sepeda ontel, dia tak kurang gagah dari polisi-polisi lain. Apalagi, saat melintas di depan pos polisi, semua prajurit yang berjaga berdiri. Menghormat kepadanya.

Pria itu memang bukan orang sembarangan. Dia adalah perwira menengah kepolisian. Dua melati di pundak menandakan pangkatnya yang lumayan tinggi. Dialah Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Setiyoko. Pucuk pimpinan polisi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Beberapa bulan yang lalu, nama Agus banyak dibicarakan di media sosial. Pemberitaan sejumlah media juga menyorot namanya. Mengupas kegemaran Pak Kapolres menggowes sepeda untuk berdinas.

Agus memang menolak menggunakan mobil dinas saat berkantor. Saban hari, mantan anggota pasukan perdamaian PBB di Sudan ini menggowes sepeda ontel dari rumahnya pukul 06.45 WIB.

Sebelum menuju kantor, dia terlebih dahulu mengantar anaknya yang masih duduk di bangku SD ke sekolah. Sementara, anaknya yang sudah SMA mengikutinya dari belakang. Juga menggunakan sepeda.

Agus sadar, penggunaan sepeda ontel ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Ada yang bilang hanya gaya-gayaan alias pencitraan. Namun dia tak peduli. Agus tetap saja menggunakan sepeda butut yang sebelumnya hanya teronggok di rumah dinasnya itu.

Bagi Agus, penilaian orang itu hanya angin lalu saja. Toh, dia bukan kali ini saja bergaya hidup sederhana. Selama berdinas di Jakarta, Agus juga melaju dari rumahnya di kawasan BSD dengan menumpang Commuter Line dan bahkan Kopaja.


Baca kisah AKBP Agus selengkapnya di tautan ini.  (Ism)

 

Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

Ayo berbagi traffic di sini!

Baca Juga: Kala Penghina Islam Menjadi Mualaf dan Berhaji Sejumah Peristiwa `Ajaib` di Dalam Alquran Pertemuan Romantis Ini Lelehkan Hati Pengguna Sosmed 10 Tahun Dikubur, Jasad Istri Anggota Dewan Itu Masih Utuh Hukum Melepas Tali Pocong

Beri Komentar