Kini, Florence `Ratu SPBU Yogya` Banjir Simpati

Reporter : Sandy Mahaputra
Rabu, 3 September 2014 11:01
Kini, Florence `Ratu SPBU Yogya` Banjir Simpati
Pembaca justru melihat masalah ini jangan terlalu dibesar-besarkan. Meski memang ini dapat menjadi pelajaran penting bagi Florence.

Dream - Kasus mahasiswa pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM), Florence Sihombing, yang menghina warga Yogyakarta lewat sosial media juga diberitakan media massa internasional.

Wall Street Journal menulis judul artikelnya, 'Social Media Backlash Ebbs into Support for Indonesian Student'. " Ini menjadi peristiwa yang aneh bagi Florence Sihombing, seorang mahasiswi pascasarjana ditahan karena dituduh mencemarkan nama baik setelah memposting komentar yang dianggap menyinggung beberapa orang di layanan pesan mobile," demikian WSJ mengawali laporan itu.

Laman Australia Plus juga mengangkat berita soal kasus ini. Media dari Negeri Kanguru itu menulis kasus ini dengan judul 'Indonesian student could be jailed after calling Yogyakarta city 'stupid' on social media'. Tak hanya menyoroti kasus Florence. 

Florence kini sudah menghirup udara bebas. Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta mengabulkan permohonan penangguhan penahanan yang diajukan oleh Florence. Tapi, penahanan Florence justru berujung simpati pembaca Dream.co.id. Pembaca justru melihat masalah ini jangan terlalu dibesar-besarkan. Meski memang ini dapat menjadi pelajaran penting bagi Florence.

Lalu, apa kata pembaca Dream.co.id soal Florence? Berikut komentar pembaca:

Roberta Ingriani
Secara pribadi, saya setuju Florence salah. Tapi di satu sisi penangkapan, terlebih penahanannya itu lebay selebay lebaynya. Tapi Flo ini saya rasa dijadikan tumbal aja. Kemana yang kemarin-kemarin juga melakukan penghinaan di socmed (bahkan lebih kejam dari perkataan Flo), tapi tidak ditahan? pertama dituntut minta maaf, sudah minta maaf tapi tetap ditahan. aneh hukum di indo ini.

Nanda Dwinurhayati · State University of Medan
seharusnya tindakan yang di berikan lebih membina bukan langsung main tahan aja, lagian florence kan sudah meminta maaf. dia sudah minta maaf dan sudah menyesal atas perbuatan nya, apa lagi yang harus di lakukan florence?

Dita Pratama · Ikuti · Buruh di IT Company
Semoga kasus ini tidak berkepanjangan & Florence tidak lagi di-bui. Semoga pula pengalaman kemarin bisa membuat jera si dia agar tidak mudah & gampang mengolok-olok Yogya. Saya sendiri & bbrpa tetangga ditempat tinggal saya, sbg warga Ygy juga ikut panas membaca komentar2 Florence, krn masalahnya bukan paska pembelian BBM saja, dia trs menjelek-jelekkan masyarakat Jogja, tp sdh sejak bulan2 sebelumnya, terbukti di account media sosial miliknya, dia terbiasa menjelek-jelekkan Yogya.

Jupri Sng · Supervisor di PT. Ericsson Indonesia
Nahh kann, Negara luar akan menertawakan Indonesia karena masalah ini, hanya gara-gara curhat di sosmed bisa masuk penjara, negara lain juga tau Indonesia kaya akan korupsi dan kasus2 besar lainnya tapi ga masuk penjara, dan antusias masyarakat ga seheboh ini.
Ini dari kita2 juga yg terkadang ingin terkenal berkomentar seolah2 tdk pernah melakukan kesalahan dgn mengheboh2kan yg tdk terlalu penting.

Ayi Alhamrah
kalau di malaysia dan brunai ini org yg menghina tempat atau suatu kerajaan, udah di hukum sebat 3x + denda moral dan uang.

Suparnawa Suratmodjo · UGM
Di antrean sepeda motor gak jual pertamax, biasanya saat gak langka BBM sepeda motor beli pertamax bersama mobil...kesalahannya terletak kepada petugas pelayanan penjualan pertamax, kenapa gak melayani sepeda motor seperti biasanya sehingga menimbulkan kemarahan konsumen/Flo...kesalahan Flo kenapa gak menghubungi no HP pengelola yang tertera dipapan pengumunan keluhan pelanggan...namun sumber kesalahan itu terletak pada pemerintah yang membuat bbm langka ......hikmah gegeran Ratu SPBU pemerintah lalu memperlancar didtribusi BBM sehingga Jogja gak ada antrean BBM lagi seperti kota2 lain...

Alinta Susanti · Bekerja di Ladang Tuhan
Saya orang jogja....tpi masalh kaya gini ngg usah dibesar2kanlah...malu2 in saja....tumben nihhh biasanya yogya yg afem kok bisa ngamuk2.... udahlah...anggap saja keseleo otak...!!!!!

Muhammad Rais · IKIP Padang
Saya berharap UU ITE ini tidak tepat, nanti ada pelayanan publik, perilaku pejabat yang KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dikritik melalui media sosial akan terbuka peluang bagi mereka untuk menuntut secara materi yg nilainya diluar logika orang waras, padahal yg di keluhkan di media sosial itu benar adanya. UU ITE ini melindungi mereka yg kuat untuk berbuat seenaknya, sehingga org akan berfikir dua kali untuk mengkritik.

(Ism)

Beri Komentar