Merinding, Pengakuan Penyelam Pencari JT610 Dengar Tangisan di Dalam Air

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 13 November 2018 07:13
Merinding, Pengakuan Penyelam Pencari JT610 Dengar Tangisan di Dalam Air
Suara tersebut tertangkap kamera bawah air.

Dream - Pencarian korban Lion Air JT610 menyisakan sejumlah kisah aneh. Bahkan sanggup bikin bulu kuduk berdiri.

Kisah itu dituturkan oleh salah satu penyelam anggota Indonesia Divers Rescue, Hendrata Yudha. Dia mengaku sempat mendengar tangisan ketika menyelam di perairan Karawang, Jawa Barat.

" Kita menyelam di kedalaman 35 meter dan saat mencari puing-puing, terdengar ada suara tangisan seakan minta tolong," ujar Hendra, dikutip dari Pojoksatu.

Dia mengatakan suara tersebut tertangkap kamera bawah air yang digunakan dalam penyelaman. Menurut Hendra, peristiwa aneh itu terjadi pada hari ketiga operasi pencarian dijalankan.

" Suara tangisan itu masuk terekam audio di kamera saya," kata Hendra.

Ketika di darat, Hendra memindahkan hasil rekaman tersebut dari kartu SD ke komputer. " Kemudian terdengar jelas suara tangisan itu," ucap dia.

 

1 dari 3 halaman

Dianggap Biasa

Penyelam anggota Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), Malik, juga mengalami kejadian serupa. Dia turut terjun dalam operasi pencarian korban Lion Air di bawah komando Basarnas.

Kejadian itu beberapa kali dialaminya ketika melakukan penyelaman di perairan Karawang. Dia mendengar ada suara yang memanggil, padahal sedang berada di kedalaman puluhan meter di bawah permukaan air laut.

Meski begitu, Malik menganggap kejadian tersebut sebagai peristiwa biasa. Dia yakin, jin itu ada seperti tercantum dalam Alquran.

" Iya, memang kadang mengalami hal semacam itu, tapi saya biasa saja karena hal-hal seperti itu di Alquran kan memang ada," kata Malik.

Sumber: Pojoksatu

2 dari 3 halaman

Pesan Terakhir Pramugari Lion Air: Tak Pulang, Mau Terbang Terus

Dream – Suasana duka memenuhi kediaman pramugari Lion Air PK-LQP, Mery Yulyanda. Seluruh keluarga dan kerabat menangisi kedatangan jenazah Mery.

Mereka tak menyangkan perempuan periang itu meninggal secepat ini.

Kakek Mery, Darman, mengenang cucunya adalah sosok penyayang keluarga, terutama kepada sang ibu.

" Orangnya penurut banget, sayang dan patuh sama orang tua," ucap dia, di kediaman korban, Perumahan Golden Kirana, Solear, Tangerang, dikutip dari Merdeka.com, Sabtu 10 November 2018.

Mery Yulyanda (kanan)

Darman mengatakan, Mery merupakan anak tunggal. Wanita ini sempat mengucapkan “ pesan terakhir” sebelum menjadi ikut penerbangan JT610 itu pada Senin 29 Oktober lalu itu.

" Sebelum kecelakaan dia sempat pamit. Dan mengatakan sudah melakukan perpanjangan kontrak kerja bulan Oktober," kata dia.

3 dari 3 halaman

Tak Dapat Firasat, Namun...

Darman mengaku tak mendapat firasat, kalau cucunya yang berpamitan sebelum terbang itu akan pergi selamanya.

" Habis tanda tangan kontrak dia pamit, terus bilang kalau dia bakal jarang pulang atau enggak pulang karena mau terbang terus, gitu bilangnya," kata dia.

Mery akhirnya berhasil teridentifikasi oleh tim DVI melalui DNA. Jenazah Mery dimakamkan di TPU Ciparanje Kulo, kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten.

Hingga saat ini, total jenazah korban Lion Air yang berhasil terindentifikasi sebanyak 71 korban.

Beri Komentar