Ilustrasi (Foto: Pixabay)
Dream - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah memulangkan seorang WNI yang memiliki izin tinggal lebih dan penderita penyakit serius asal Indramayu Jawa Barat, Kamis, 18 Oktober 2018.
Pria berinisial SKS ini sempat masuk ke Pusat Tahanan Imigrasi (Tarhil) di Syumaisi, Mekkah. Tetapi dilepas pihak berwenang di Tarhil tanpa menjelaskan alasannya. Dia hanya dianjurkan meminta bantuan KJRI Jeddah untuk penyelesaian kasusnya, termasuk pengurusan izin pulang.
SKS mengalami kesulitan berkomunikasi karena kerap mengalami hilang ingatan akibat penyakit berat yang dideritanya. Akhirnya, pria yang bekerja sebagai sopir ini diantar oleh Amat, kakak ipar SKS, ke KJRI Jeddah untuk meminta bantuan.
" Dia lagi nyuci mobil, terus jatuh. Jadi, pikirannya plin-plan, Pak. Kadang ingat, kadang nggak. Kalau lagi nggak benar, ya nggak jadi ngomongnya," kata Amat kepada Tim Pelindungan yang menerimanya di kantor KJRI.
Amat menuturkan adik iparnya itu tiba di Arab Saudi sekitar sembilan tahun silam. Dia bekerja sebagai sopir perusahaan. Tapi, karena ketidakcocokan antara dengan perusahaan, SKS akhirnya kabur dan bekerja secara ilegal sebagai sopir satu keluarga Saudi di Jeddah.
Dari hasil komunikasi KJRI Jeddah dengan pihak Tarhil, diperoleh informasi SKS masuk dalam daftar cekal berdasar surat edaran dari Kementerian Kesehatan di Jeddah 6 Desember 2013. Dalam surat itu, SKS disebut terjangkit penyakit HIV/Aids sehingga perlu dilakukan iqaf khadamat atau penghentian layanan.
Pelaksana Fungsi Konsuler-1 yang merangkap Koordinator Pelindungan Warga (KPW) Safaat Ghofur mengatakan, SKS memang memiliki penyakit HIV/AIDS.
" Setelah kami cek kebenarannya, ternyata ditemukan penyakit lain berbahaya yang perlu ditangani serius," kata Ghofur.
KJRI Jeddah segera mengirim tim ke Tarhil untuk mengajukan surat permohonan pencabutan status cekal SKS. Proses ini dilakukan agar demi kemudahan penerbitan exit permit untuknya.
Menyikapi jumlah kasus WNI penderita menyakit berat dan menular yang cenderung meningkat, Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, mengingatkan warga agar berperilaku dan bersikap baik selama menjadi tamu di negeri orang.
" Keberadaan kita sebagai mukimin di Arab Saudi adalah untuk bekerja. Jadi fokus bekerja, dan jangan berperilaku yang aneh-aneh. Jaga akhlak dan hormati hukum dan adat-istiadat yang berlaku di sini," ucap Hery.
Ketika dipulangkan, SKS dikawal seorang staf selama penerbangan pulang ke Tanah Air.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu