Konten Pamer Gepokan Uang Bikin Dirut Perumda di Tangerang Mundur

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 3 Februari 2022 16:00
Konten Pamer Gepokan Uang Bikin Dirut Perumda di Tangerang Mundur
Perilaku Syaefunnur dinilai tidak etis sebagai pejabat publik.

Dream - Direktur Utama Perumda Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Syaefunnur Maszah, banyak disorot warganet. Pemicunya, konten media sosial yang memperlihatkan aksi Syaefunnur dianggap tidak patut.

Dalam video yang tersebar, Syaefunnur terlihat sedang memamerkan gepokan uang dengan konsep makan siang. Konten itu diiringi lagu populer berjudul 'Haredang'.

Konten itu memicu reaksi warganet, yang beramai-ramai menyerang Syaefunnur. Aksi Syaefunnur dinilai tidak pantas dilakukan pejabat, terlebih dalam situasi serba sulit saat ini.

Atas video itu, Syaefunnur akhirnya mengajukan permohonan pengunduran diri. Permohonan itu sendiri sudah dibahas di jajaran Perumda NKR.

" Besok akan diumumkan Pelaksana Tugas Dirut Perumda NKR sesuai PP 54 dan Permendagri, ditentukan oleh Bupati sebagai KPM," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Mochamad Maesyal.

 

1 dari 3 halaman

Mundur

Maesyal mengatakan rapat tersebut dilakukan bersama dengan Bupati, Inspektorat, dan menghadirkan Syaefunnur. Dalam dapat itu, Syaefunnur menyampaikan permohonan maaf.

" Setelah pengunduran diri Pak Syaefunnur, organisasi Perumda NKR terus berjalan melakukan pelayanan," kata Maesyal.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, menunggu hasil audit inspektorat kepada Syaefunnur. Saat ini, kata dia, inspektorat sedang melakukan investigasi.

" Kalau dari laporan yang bersangkutan, itu kejadiannya di tahun 2020," kata Zaki.

 

2 dari 3 halaman

Tidak Etis

Meski begitu, dia menegaskan aksi Syaefunnur tidaklah etis. Alasan apapun terkait aksi itu tidak dapat diterima.

" Apapun itu memang satu hal yang tidak etis dilakukan pada saat-saat seperti ini," kata dia.

Zaki juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk bijak dalam bermedia sosial. Ini demi menjaga etika dan martabat sebagai pejabat Pemerintah Kabupaten Tangerang sendiri.

" Sebagai pejabat publik harus memiliki rasa dan empati pada masyarakat, apalagi saat kondisi prihatin saat ini," kata dia.

Hal ini, kata Zaki, juga harus jadi pelajaran berharga bagi PNS di lingkungan Pemkab Tangerang dan para direksi BUMD. Semua pihak harus menjaga sikap, etika dan martabat Pemkab Tangerang, dikutip dari Merdeka.com.

3 dari 3 halaman

Beri Komentar