Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Wabah virus corona telah menjadi ancaman serius bagi populasi dunia. Sebanyak 21.293 orang meninggal dunia akibat terinfeksi virus Covid-19.
Wabah ini diduga berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China. Di lokasi itu, total 3.169 orang meninggal dunia.
Saat ini, negara seperti Italia dan Spanyol menghadapi ketakutan serupa. Angka kematian di dua negara itu mulai menembus total kematian di Hubei.
Berdasarkan data The John Hopkins University-Center for Systems Science and Engineering (JHU-CSSE), angka kematian di Italia sudah menembus 7.503. Sementara itu, di Spanyol total kematian mencapai 3.647. Data pasien meninggal di dua negara masing-masing itu sudah melebihi Wuhan.

Data JHU-CSSE
Saat ini, berdasarkan data pukul 10.35 WIB, pasien positif, akibat Covid-19 di Italia mencapai 74.386. Jumlah ini mendekati jumlah pasien di China, yang mencapai 81.726.
Sementara itu, jumlah pasien terbanyak lain berada di Amerika Serikat (AS). Di negara adidaya itu, sebanyak 69.018 orang dinyatakan positif Covid-19. Spanyol mencatat ada 49.515 warganya terinfeksi Covid-19.
Total, saat ini, 471.518 orang positif di dunia terinfeksi Covid-19. Meski begitu, angka kesembuhan juga mengalami terus mengalami kenaikan. Sebanyak 114.444 orang dinyatakan pulih. Pasien pulih terbanyak berasal dari Hubei dengan 61.201 orang.
Dream - Seorang wanita muda berusia 20 tahun di Amerika Serikat membuat pengakuan mengejutkan saat diketahui positif tertular virus corona, Covid-19 . Perempuan berinisial JB tersebut mengatakan tertular penyakit tersebut dengan gejala yang sebelumnya tidak ada dalam daftar tanda-tanda infeksi virus corona.
JB mengatakan gejala berbeda penyakit corona yang dialaminya adalah kehilangan pendengaran.
Perempuan - yang tinggal di Italia ketika pertama kali mulai menunjukkan gejala - memutuskan untuk berbagi ceritanya dalam cuitan Twitter yang sekarang viral.
Dia merasa perlu mengungkapkan pengalamannya itu di media sosial karena mengalami gejala yang sangat berbeda dari orang lain yang terinfeksi Covid-19.
JB mengatakan pertama kali merasa sakit pada 29 Februari lalu.. Tetapi satu-satunya gejala yang dirasakannya adalah demam.
" Hari itu saya bangun dengan kepala sakit, telinga berdenyut, dan tenggorokan rasanya seperti terbakar. Tubuh saya sakit dan demam. Saya minum antibiotik dan tidur sepanjang hari," tulis JB.
Pada 1 Maret, JB bangun dengan perasaan lebih baik tetapi memutuskan untuk pergi ke dokter karena meningkatnya kasus Covid-19 di Italia.
Dokter mengatakan dia hanya pilek biasa. Tetapi dia kemudian mulai kehilangan pendengaran di telinga kirinya, meskipun tidak batuk.
Keesokan harinya, pendengaran di kedua telinganya semakin berkurang. Dia juga bisa merasakan dahak di bagian belakang tenggorokannya, tetapi mengabaikannya karena dianggap sebagai gejala flu biasa.
Ketika Italia mulai menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di Eropa, JB bersiap pulang ke Amerika. Saat itu kondisi JB memburuk di hari terakhirnya di Italia.
" Telinga saya masih tuli, dan pada titik ini saya kehilangan semua kemampuan untuk merasakan dan mencium, namun saya tidak pilek atau batuk," tulisnya.
Dia menambahkan kepalanya sakit terus-menerus di siang hari meski baru saja minum obat. Keesokan harinya, dia terbang kembali ke Amerika.
Kehilangan indera perasa dan penciuman baru-baru ini dikaitkan dengan gejala tertular virus corona atau Covid-19.
Saat tiba di Amerika pada 4 Maret, JB merasa sangat takut. Dia memutuskan tinggal di rumah dari 5 hingga 13 Maret.
Dia hanya melakukan kontak dengan dua orang. Anehnya, JB mengalami batuk basah - bukan batuk kering yang biasanya terkait dengan flu.
Pada 13 Maret, JB dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani serangkaian tes.
" Saya terkejut. Bagaimana saya bisa positif? Saya tidak memiliki gejala seperti yang diberitakan selama ini. Saya dinyatakan sehat oleh dokter.
" Dan petugas bandara diam saja meski tahu saya baru pulang dari negara dengan kasus Covid-19 tertinggi kedua setelah China," katanya.
Meski dirinya merasa sehat-sehat saja, dia tetap dikarantina sampai dia dinyatakan negatif. Dia tidak tahu bagaimana bisa terinfeksi.
" Saya peringatkan bahwa orang-orang seusia saya (jika terinfeksi Covid-19) tidak menunjukkan gejala. Saya tahu kita biasanya bercanda tidak akan tertular virus ini. Tapi ini sekarang bukan lelucon lagi," katanya.
(Sah, Sumber: NY Post)
Advertisement
Ada Diskon Hingga 20% Untuk Perjalanan Rombongan Whoosh Selama November

Burung Indonesia, Komunitas yang Setia Lestarikan Burung Liar di Tanah Air

Komnas HAM Soal Gelar Pahlawan Soeharto: Ada 9 Kasus Pelanggaran HAM Berat

Redenominasi Rupiah, DPR: Kalau Belum Siap Jangan Coba-Coba

3 Komunitas Anime di Jakarta, Bisa Pesta Kostum Tokoh Hits


Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics


Prabowo Lantik Arif Satria Jadi Kepala BRIN, Siap Mundur dari Rektor IPB


Ada Diskon Hingga 20% Untuk Perjalanan Rombongan Whoosh Selama November

Burung Indonesia, Komunitas yang Setia Lestarikan Burung Liar di Tanah Air

Komnas HAM Soal Gelar Pahlawan Soeharto: Ada 9 Kasus Pelanggaran HAM Berat