Pabrik Mobil Esemka (Merdeka.com)
Dream - Presiden Joko Widodo dijadwalkan menggelar kunjungan kerja ke Jawa Tengah pada Jumat besok, 6 September 2019. Beberapa daerah yang akan dikunjungi antara lain Boyolali, Surakarta (Solo), dan Sukoharjo.
" Ada kunjungan ke Boyolali dan Solo untuk agenda Pak Presiden," ujar Kepala Penerangan Korem 074 Warastratama Surakarta, Mayor (Inf) Mantano, dikutip dari Merdeka.com.
Rilis Biro Sekretariat Kepresidenan, menyebutkan Jokowi akan mendarat di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo pada Kamis sore, 5 September 2019 setelah kunjungan dari Kalimantan.
Jokowi bersama rombongan akan menginap di kediaman pribadi di Kelurahan Sumber, Banjarsari.
Pada Jumat pagi, Jokowi dijadwalkan berkunjung ke beberapa tempat. Salah satunya ke pabrik milik PT Manufaktur Esemka, produsen mobil Esemka di Boyolali.
Setelah itu, Jokowi akan menyerahkan 3 ribu sertifikat tanah kepada masyarakat Sukoharjo. Setelah sholat Jumat, Jokowi akan kembali menuju Jakarta.
Ibu Negara Iriana dan Ibu Wakil Presiden Mufidah Kalla juga akan melaksanakan sejumlah kegiatan di Solo. Beberapa di antaranya kunjungan ke PAUD Kasih Bunda, Sentra Batik Karlina, juga ke Yogyakarta menggunakan kereta Solo Express dari Stasiun Solo Balapan.
(Sah, Sumber: Merdeka.com/Arie Sunaryo)
Dream – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak perencanaan matang peta jalan penerapan industri 4.0 yang telah diluncurkan April 2019 yang lalu. Sebanyak lima industri akan dijadikan andalan pemerintah menyongsong era penuh teknologi tersebut.
Kelima industri andalan tersebut adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, dan elektronik.
Menurut Jokowi, upaya pengembangan lima industri prioritas menyambut era 4.0 itu perlu langkah-langkah teknis yang lebih spesifik. Tujuannya agar road map industri 4.0 benar-benar bisa menghadapi perubahan-perubahan yang sangat cepat.
“ Saya tekankan menuju ke negara industri yang tangguh kita harus berani berubah, berani melakukan berbagai lompatan dan langkah-langkah terobosan,” kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, dikutip dari setkab.go.id, Selasa 3 September 2019.
Jokowi menilai sejumlah terobosan diperlukan mulai dari perbaikan regulasi yang tidak sinkron, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), membangun ekosistem inovasi industri yang baik, serta meningkatkan insentif untuk investasi di bidang teknologi.
Kemudian, pemerintah juga mendesain ulang zona-zona industri sampai perbaikan alur aliran bahan materinya.
“ Kalau konsentrasi memperbaiki struktur industri nasional semakin dalam, kita akan mampu meningkatkan PDB (Pendapatan Domerstik Bruto) secara signifikan,” kata dia.
Jokowi mengatakan, yang paling penting, kata dia, adalah mendorong peningkatan ekspor dan investasi.
“ Yang tak kalah penting, peningkatan lapangan pekerjaan baru yang bisa menampung lebih banyak lagi tenaga-tenaga kerja yang ada di negara kita,” kata dia.
Dream - Presiden Joko Widodo masih kagum dengan kecepatan pertumbuhan ekonomi Uni Emirat Arab yang melampaui Indonesia. Padahal di tahun 60-an, negara Gurun itu kalah dibandingkan Indonesia.
Kekaguman tersebut disampaikan Jokowi, nama sapaan presiden, saat memberikan sambutan Pembukaan Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tahun 2019 di Bali, Selasa, 21 Agustus 2019, malam.
“ Beliau menyampaikan pada saya, Presiden Jokowi, tahun 60 kami dari Dubai ke Abu Dhabi itu masih naik onta,” ujar Jokowi menirukan jawaban Sheikh Muhammad dari UEA.
Masih menurut Shekh Muhammad, lanjut Jokowi, Indonesia saat itu sudah bisa mengendarai mobil Holden dan Impala.
Kemajuan mulai terlihat dari tahun 1970. Warga di Dubai yang akan ke Abu Dhabi mulai menaiki truk dan pickup. Lagi-lagi Indonesia selangkah lebih jauh dengan mulai banyak menggunakan mobil Toyota Kijang.
Namun menginjak tahun 1980-1985, UEA justru melompat lebih jauh dibandingkan Indonesia. " Di sana sudah melompat semuanya, kita masih naik Kijang," ujarnya.
Melihat perkembangan cepat UEA, Jokowi menilai keunggulan negara tersebut terletak pada kecepatan. Di masa depan, tidak akan ada lagi anggapan negara besar menguasi negara kecil atau negara kaya menguasi negara miskin
" Tetapi negara cepat akan menguasai negara yang lambat," ujarnya.
Presiden mencontohkan Indonesia saat ini terlalu banyak memiliki aturan yang justru menjerat diri sendiri.
" Yang buat kita sendiri, yang bingung kita sendiri, yang nggak bisa cepat juga kita sendiri,” kata Presiden.
Jokowi berharap ke depan Indonesia seharusnya tidak perlu terlalu banyak memiliki Undang-Undang (UU). Akan lebih baik jika Indonesia memiliki sedikit UU namun kualitasnya sangat baik.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia