Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: Facebook.com/Sahabat Erdogan)
Dream - Tak banyak pemimpin dunia yang pandai melantunkan bacaan Alquran. Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pandai melantunkan bacaan Alquran dengan suaranya yang merdu.
Sebuah video yang memperlihatkan Erdogan tengah melantunkan ayat-ayat suci Alquran beredar di media sosial. Netizen pun dibuat kagum dan merinding saat melihat Erdogan membaca Alquran.
Diketahui saat itu Erdogan sedang berada di acara peresmian Masjid Melike Hatun, Ankara, Turki.
(ism)
© Dream
Dream - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai `negara teroris`. Erdogan bersumpah akan menggunakan `segala cara untuk berperang` melawan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibukota Israel.
" Palestina merupakan korban yang tidak berdosa. Israel, adalah negara teroris, ya, teroris!" kata Erdogan, dikutipdari Arab News, Senin, 11 Desember 2017.
Erdogan mengatakan tidak akan meninggalkan Palestina dalam kesulitan dan desakan asing.
" Kami tidak membiarkan Yerusalem dikuasai negara yang membunuh anak-anak."
Pidato Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, memicu amarah warga Palestina dan protes negara-negara Muslim dan Arab.
Pasca protes itu, Israel melancarkan serangan roket. Di jalur Gaza, empat warga Palestina tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Untuk menolak dukungan AS terhadap Israel, Erdogan mengajak para anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) menggelar pertemuan khusus untuk membahasa nasib Yerusalem, di Istanbul, Turki, Rabu, 13 Desember 2017.
" Kami akan menunjukkan bahwa dukungan Trump tidak akan semudah itu," ucap Erdogan. (ism)
© Dream
Dream - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan geram dengan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) yang mendukung pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Erdogan beranggapan keputusan mengabaikan resolusi PBB itu membuat " kawasan ini masuk ke dalam lingkaran api" .
" Hei Pak Trump, apa yang coba kamu lakukan? Jika Trump berkata, 'Saya kuat dan benar,' dia salah," kata Erdogan.
Dilaporkan Arab News, Erdogan berupaya berbicara dengan para pemimpin negara-negara Barat, termasuk Inggris, Jerman, Spanyol, dan Perancis.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki dalam pernyataannya mengecam keputusan AS atas Yerusalem. Kemlu Turki juga menyebut keputusan itu tidak bertanggung jawab.
" Keputusan ini bertentangan dengan hukum internasional dan resolusi PBB."
Untuk merespons keputusan AS, Erdogan segera menyerukan Organisasi Kerja sama Islam(OKI) untuk mengadakan pertemuan luar biasa di Istanbul, Turki, pada 13 Desember 2017.
Direktur Riset di Forum Al Sharq di Istanbul, Galip Dalay mengatakan keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel membuat hubungan AS-Turki dan Turki-Israel menjadi semakin panas.
" Secara khusus, hubungan Turki-Israel cenderung memburuk jika terjadi kekerasan di Palestina, dan jika Israel menanggapi dengan cara yang berat," Dalay. (ism)
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera
