Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Para peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil menciptakan alat terapi oksigen beraliran tinggi pertama di Indonesia. Alat yang dihasilkan dari kerja sama dengan PT Gerlink Utama Mandiri ini merupakan salah satu layanan kesehatan yang dikembangkan khusus untuk menanggulangi virus COVID-19.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Agus Haryono mengungkapka, alat yang juga dikenal sebagai High Flow Nasal Cannula (HFNC) adalah karya pertama yang berhasil lolos uji dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan.
“ Kami berharap banyak pihak yang mendukung, sehingga dapat menekan biaya produksi sekaligus membantu distribusi ke seluruh rumah sakit yang membutuhkan,” ungkap Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Haznan Abimanyu dalam keterangan resmi LIPI, Rabu 17 Juni 2020.
Ketua Kelompok Penelitian Otomasi Industri Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Hendri Maja Saputra mengungkapkan, alat yang diberi nama Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula – 01 (GLP HFNC-01) ini merupakan salah satu dari jenis produk anestesi terbaik kelas 2B, yaitu High Flow Humidifier Oxygen Device atau alat terapi oksigen beraliran tinggi.
“ Alat ini sangat berguna untuk pasien Covid-19 untuk tahap awal jika pasien masih dalam kondisi dapat bernafas sendiri. Alat ini mencegah pasien tidak sampai gagal napas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif,” jelas Hendri.
Riset alat ini telah dilakukan sejak April 2020. Hasil riset kemudian menghasilkan sebuah produk nasal cannula atau alat bantu pernapasan untuk menyalurkan oksigen melalui selang yang bening transparan dan lentur.
“ Penggunaannya tidak sebatas untuk pasien Covid-19, namun dapat digunakan untuk pasien yang mempunyai diagnosa penyakit paru obstruktif kronik, Restrictive Thoracic Diseases (RTD), Obesity Hypoventilation Syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan Decompensated Obstructive Sleep Apnea,” tutup Hendri.

Hendi menjelaskan, secara teknis, sistem kerja alat ini menggunakan aliran tinggi yang terhubung dengan sistem tabung venturi yang berbasis pada penyempitan aliran masuk.
“ Produk ini diharapkan dapat membantu penyembuhan pasien Covid-19 baik yang berstatus ODP, PDP, maupun pasien positif,” terangnya.
Selain itu, alat ini tidak hanya dapat digunakan untuk pasien anak-anak, tetapi juga pasien dewasa dengan berbagai macam ukuran nasal cannula.
“ Alat ini dapat diproduksi 100 unit per bulan yang dapat digunakan di fasilitas kesehatan ataupun digunakan langsung oleh masyarakat umum,” tutup Hendri.
Advertisement

Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget