Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar (Kemenag.go.id)
Dream - Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengajak umat Islam untuk meresapi makna hijrah. Caranya dengan mengubah cara pandang terhadap nikmat dan musibah.
Proses hijrah, kata Nasaruddin, perlu dimaknai sebagai pengalaman akhlak. Hal ini diwujudkan dalam tobat, rasa syukur serta keikhlasan.
Ketika seseorang bersyukur atas rezeki, ungkap Nasaruddin, Allah akan menambahnya. Tetapi, kata dia, maksud dari penambahan nikmat bagi orang yang bersyukur bukan dalam bentuk rezeki berlimpah, melainkan kelapangan dada.
" Bisa jadi tahun lalu rezekinya lebih banyak tetapi banyak halangan, tidak menikmatinya. Sebaliknya, tahun ini jumlah rezekinya lebih sedikit akan tetapi karena bersyukur menjadi cukup, manfaat dan berkah sehingga ada perasaan lega, tenang, dan nyaman di hati," ucap Nasaruddin, dikutip dari kemenag.go.id, Selasa 18 September 2018.
Nasaruddin mengatakan kemampuan syukur seseorang memiliki tingkatan tertentu. Tingkatan paling tinggi adalah mampu bersyukur saat menerima apapun, baik nikmat maupun musibah.
Menyinggung perilaku sebagian besar orang, imam besar masjid Istiqlal ini menilai banyak orang haya ingat Allah ketika terkena musibah, namun lupa ketika dapat nikmat.
" Idealnya kita mampu menerima semua pemberian Allah dengan rasa syukur," kata dia.
Lebih lanjut, Nasaruddin mengingatkan musibah merupakan cara Allah mencintai hamba-Nya. Lewat musibah pula, Allah hendak meninggikan derajat hamba-Nya.
Advertisement
Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Yogyakarta
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian
Presiden Prabowo Bertemu Marc Marquez dan Pebalap Tanah Air Bahas Sport Tourism
Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Menag Tanggapi Isu Pelibatan Santri dalam Pengecoran Gedung
Cara Mudah Bikin Parfum Bareng Casablanca di Campus Beauty Fair