Nekat Rekam Pusat Semburan Lumpur Lapindo
Dream - Masih ingat dengan bencana yang timbul akibat kesalahan manusia yang disebut Lumpur Lapindo pada tahun 2006?
Ya, bencana berupa semburan lumpur panas dari dalam Bumi ini ternyata masih terus terjadi hingga kini.
Sekarang dampak area yang terkena luapan lumpur hitam dengan asap yang terus mengepul ini bertambah luas.
Hal itu terlihat dari video yang diunggah oleh akun TikTok @bang_awie_ yang mencoba memperlihatkan kondisi Lumpur Lapindo di tahun 2023.
Bukan hanya menunjukkan luasnya area yang terdampak, drone yang diterbangkan untuk merekam pusat semburan Lumpur Lapindo yang masih aktif.
Dalam video berdurasi 10 menit tersebut memperlihatkan YouTuber Andrea Ramadhan mempersiapkan drone dan perlengkapannya sebelum terbang menuju pusat semburan Lumpur Lapindo.
Menurut andrea ramadhan, dia ingin merekam pusat semburan Lumpur Lapindo dari ketinggian cuma beberapa sentimeter.
" Saya coba pepetin drone-nya, kalau bisa sekian senti. Kalau nggak bisa ya meter," kata andrea ramadhan.
Dia ingin drone yang dikendalikannya menjadi yang paling nekat terbang serendah mungkin di pusat semburan Lumpur Lapindo.
Awalnya kondisi di pinggiran 'kolam raksasa' lumpur tersebut sebagian sudah kering. Namun makin ke tengah, berair dan tanahnya lembek.
Tak lama kemudian, drone yang dikendalikan Andrea mulai mendekat area pusat semburan Lumpur Lapindo. Di area itu mulai terlihat asap putih tipis yang terus menguap ke angkasa.
Saat drone terbang mendekati pusat semburan, asap putih yang menyelimuti permukaan lumpur semakin tebal.
Begitu mendekati pusat semburan, drone memperlihatkan pemandangan seram yang bikin merinding bulu roma.
Bayangkan, di balik asap putih itu tampak ada loncat-loncat. Setelah diamati ternyata itu adalah lumpur yang bergolak.
Lumpur Lapindo itu seperti bubur yang matang sehingga meloncat-loncat karena saking panasnya. Alhasil, Andrea harus berhati-hati agar drone miliknya tidak terkena lumpur panas itu.
Seperti diketahui, Lumpur Lapindo terjadi karena ada salah teknik ketika dilakukan pengeboran.
Lumpur panas yang keluar dari perut Bumi tersebut telah menenggelamkan 25 ribu rumah di 16 desa yang berada di tiga kecamatan.
Hingga saat ini lumpur panas tersebut masih terus menyembur keluar dan luas area yang terdampak sekitar 1.000 hektare.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu