Nelayan Mengaku Ditelan 40 Detik Oleh Seekor Paus Bungkuk. Pengakuannya Diragukan Para Ahli Hewan (Foto: Shutterstock)
Dream - Nyawa seorang nelayan pencari lobster hampir melayang saat dia mengaku ditelan hidup-hidup seekor paus bungkuk. Nelayan itu diberi kesempatan kehidupan kedua setelah hewan mamalia terbesar di laut itu memuntahkannya kembali.
Meski bersikukuh dengan ceritanya, pengakuan nelayan yang diketahui bernama Michael Packard (59) itu diragukan para ahli hewan.
Kepada media lokal dan viral di sosial media, Packard mengaku sedang menyelam di lepas pantai Provincetown, Mass., pada Jumat pagi ketika seekor paus besar tiba-tiba menangkapnya.
" Saya berada di mulutnya yang tertutup selama sekitar 30 hingga 40 detik sebelum dia naik ke permukaan dan memuntahkan saya," tulis Packard di akun Facebooknya. " Saya sangat memar tetapi tidak ada tulang yang patah."
The Cape Cod Times melaporkan Packard selamat setelah ditarik keluar dari air oleh awaknya dan bergegas kembali ke pantai. Dia segera dilarikan ke Rumah Sakit Cape Cod dan diperbolehkan keluar pada sore harinya.
Mengaku mengalmai kerusakan jaringan lunak, Packard kepada WBZ-TV mengatakan dia berada sekitar 13 meter di dalam air ketika tiba-tiba merasakan " benjolan besar ini dan semuanya menjadi gelap." Awalnya dia mengira diserang oleh hiu.
" Kemudian saya meraba-raba, dan saya menyadari tidak ada gigi dan saya merasa, sungguh, tidak ada rasa sakit yang hebat," katanya. " Dan kemudian saya menyadari, 'Ya Tuhan, saya berada di mulut paus. Saya berada di mulut paus, dan dia mencoba menelan saya.'
Saat serangan terjadi, Packard masih mengenakan perlengkapan selam dan alat bantu pernapasannya di dalam mulut paus. Setelah sekitar setengah menit, paus itu naik ke permukaan air dan mulai menggelengkan kepalanya dari sisi ke sisi.
" Saya baru saja terlempar ke udara dan mendarat di air," kenang Packard. " Dan saya bebas, dan saya hanya melayang di sana ... saya tidak percaya. Saya tidak percaya saya bisa keluar dari itu."
Sementara awak kapal Josiah Mayo mengaku paus itu muncul ke permukaan dan melemparkan Packard kembali ke laut. Saat melakukan pekerjaannya, penyelam lobster biasanya berpasangan, dengan awak kapal melacak gerakan penyelam di bawah air dengan mengikuti gelembung udara mereka.
Packard mengatakan kepada WCVB-TV Boston bahwa pasangannya " datang langsung ke saya dan meminta pria lain untuk membantu menarik saya naik." Pria lain itu adalah Joe Francis, seorang kapten kapal sewaan yang kebetulan berada di dekatnya.
" Saya melihat Mike terbang keluar dari air, kaki pertama dengan siripnya terpasang, dan mendarat kembali di air," kata Francis kepada WBZ-TV. " Saya melompat ke atas kapal. Kami mengangkatnya, mengeluarkan tangkinya. Menempatkannya di geladak dan menenangkannya dan dia berkata, 'Joe, saya berada di mulut ikan paus.' "
Pengakuan Packard dan dua rekannya diragukan para ahli. Dua peneliti mengatakan kepada NPR bahwa interaksi antara paus bungkuk dan manusia jarang terjadi. Mereka juga tak yakin paus menelan Packard secara tidak sengaja saat membuka mulutnya untuk memakan ikan kecil.
Iain Kerr, chief executive officer dari Ocean Alliance nirlaba konservasi yang berbasis di Massachusetts, menjelaskan bahwa paus bungkuk dikenal membuka mulut, mempercepat dan " mengambil air serta ikan setara dengan 10 mobil SUV.
Paus umumnya akan mengetahui lingkungan mereka. Dalam kasus khusus ini, Kerr ada kemungkinan paus itu tengah melahap sekawanan ikan dan Packard tengah berada di sekitarnya. Namun dia mengatakan kemungkinan itu hanya terjadi dengan peuang 1 berbandingkan sejuta.
Kerr menjelaskan paus bungkuk memiliki kerongkongan yang kecil sehingga kemungkinan Packard bisa masuk ke tenggorokan paus sangat kecil. Namun, katanya, dia beruntung masih hidup.
" Dengan jenis pasukan yang terlibat di sini dengan hewan sebesar ini, bisa saja terjadi 20 cara berbeda yang bisa membunuhnya," katanya.
Misalnya, jika paus menutup mulutnya karena takut, leher atau punggung Packard bisa patah.
Dr. Jooke Robbins, direktur Studi Paus Bungkuk di Pusat Studi Pesisir di Provincetown, menulis dalam email bahwa paus itu harus membuka mulutnya dan berpotensi menggunakan lidahnya untuk mendorong Packard keluar.
Peristiwa seperti itu sangat jarang, kedua ahli menekankan.
Kerr ingat pernah mendengar tentang satu insiden di mana seseorang selamat dari tertangkap di mulut bungkuk di lepas pantai Afrika Selatan pada tahun 2019, dan Robbins mengatakan dia tidak mengetahui adanya cerita yang sebanding.
(Sah, Sumber: npr.org)
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya