Lion Air (Foto: Shutterstock)
Dream - Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Senin 29 Oktober 2018 pagi.
Burung besi tersebut jatuh di perairan perbatasan Karawang dan Bekasi sekitar pukul 6.33 pagi. Tragedi pilu ini rupanya disaksikan sejumlah nelayan setempat.
Seorang nelayan bernama Samin (35 tahun) mengaku melihat langsung detik-detik pesawat tersebut oleng sebelum jatuh ke laut.
“ Jam 7an saya lihatnya,” ucap Samin seperti dikutip Dream dari pojoksatu.id.
Meski melihat pesawat oleng, Samin mengaku tak sempat melihat momen saat pesawat itu menghujam ke lautan.
“ Pas oleng saya lihat. Pas jatuhnya enggak lihat,” tambah Samin.
Tak lama kemudian, masih dari pengakuan Samin, dia dikagetkan dengan suara ledakan dan gumpalan asap.
“ Ledakan memang mendengar, sama ada gumpalan asap tebal,” lanjutnya.
Samin menyebut, jatuhnya pesawat berpenumpan 181 itu sendiri cukup jauh dari lokasi pengeboran milik Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ.
“ Lumayan Jauh (lokasi kejadiannya),” tuturnya.
Tak berbeda jauh dengan Samin, Dadang juga mengaku melihat langsung proses jatuhnya pesawat nahas tersebut.
Pria yang sehari-hari berjualan di Panrai Pakis itu juga mendengar suara ledakan pesawat yang sangat keras.
Hanya saja dirinya tidak begitu jelas melihat asap yang keluar dari pesawat tersebut.
“ Pas kejadian saya dengan suara duarrrr. Kayak ledakan. Saya pikir itu suara petir karena mendung. Kalau asapnya nggak begitu keliatan,” ucapnya.
Sementara itu, kabar adanya ledakan yang terjadi sebelum Lion Air JT610 tenggelam ke perairan Karawang dibantah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
" Kita belum tahu apa yang terjadi. Tapi, tampaknya tak meledak," ujar Budi, di Ruang VIP, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 29 Oktober 2018, lalu.
Dari informasi saksi mata yang diterima, Budi mengatakan tak ada satupun yang mengaku mendengar bunyi ledakan.
" Karena ada beberapa saksi tak mendengar ledakan tapi pesawat ini turun dari ketinggian ke dalam laut," ujar dia.
Budi mengatakan, kondisi dan penyebab pesawat Lion Air jatuh akan diinvestigasi oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, mengatakan, akan mengerahkan Kapal Baruna Jaya I untuk melakukan pencarian badan pesawat dan black box. Kapal itu, turut serta membawa sonar dan Multi Beam Echo Sounder.
Tim KNKT juga akan mengerahkan tim bantuan dari Singapura yang membawa peralatan pendekti black box.(Sah)
Advertisement
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!